Sudah malam hari, dan kini Taehyung sedang menghancurkan kamarnya. Barang-barangnya dibanting dan dihancurkan. Taehyung benar-benar frustasi sekarang. Ia tak dapat menemukan Jungkooknya di mana pun. Semua tempat Taehyung kunjungi satu persatu namun semuanya tidak membuahkan hasil. Taehyung sungguh lelah.
Netranya menangkap iphone yang disebunyikannya di belakang bantal. Seketika Taehyung menyesali keputusannya. Tangannya dengan cepat menyambar iphone tersebut lalu membantingnya ke lantai hingga hancur. Taehyung benar-benar membenci dirinya.
"DIO AYAH BILANG BERHENTI." teriak Chanyeol dari luar kamar dengan amarah yang memuncak.
Baekhyun sedari tadi menangis melihat perilaku anaknya. Taehyung tak pernah melakukan hal-hal bodoh seperti ini. Baekhyun cemas. Anaknya sedang ada masalah apa? Rasanya Baekhyun ingin memeluk anaknya sekarang.
"BUKA PINTUNYA SEKARANG ATAU AYAH DOBRAK." Teriak Chanyeol sambil mengeraskan rahangnya.
Taehyung yang bisa merasakan Ayahnya sedang marah di luar sana berjalan gontai membuka pintu kamarnya yang dikunci. Matanya menatap sendu mata tajam ayahnya. Chanyeol seketika terhenyak. Sorot mata anaknya terlihat sangat menyedihkan saat ini.
"Dio kenapa hm? Ayo bilang sama bunda." Baekhyun memeluk tubuh ringkih Taehyung dengan air mata yang turun di pipinya.
"Bunda, Athala hilang." Lirih Taehyung dengan suara beratnya. "Athala hilang gara-gara Dio." Perlahan air mata Taehyung keluar tangan besarnya memeluk bundanya erat.
"Jagoan kok nangis? Ayo besok ayah bantu cari." Chanyeol tersenyum lalu memeluk anak dan istrinya.
Chanyeol diam-diam merencanakan sesuatu. Chanyeol telah bertekad setelah Jungkook ditemukan, Chanyeol akan segera meminta Sehun untuk segera merencanakan pernikahan mereka. Calon menantunya hilang saja sudah membuat anaknya separah ini. Bagaimana jika nanti putus atau Jungkook memilih pria lain? Aish, Chanyeol benar-benar tidak bisa membayangkannya.
"Jangan kaya gini lagi ya Dio? Bunda sedih lho. Hari ini tidur sama bunda ya?" Baekhyun melonggarkan pelukannya lalu menghapus air mata Taehyung.
Taehyung hanya mengangguk pasrah. Pelukan bundanya saat keadaannya seperti ini akan membuat Taehyung merasa lebih baik. Sudah lama juga Taehyung tida tidur bersama bundanya.
"Lho, kalo Bunda tidur sama Dio, Ayah tidur di mana?" Tanya Chanyeol sambil mengangkat satu alisnya.
"Sofa di kamar kan ada." Celetuk Baekhyun polos.
"Bunda tega sama Ayah?" Chanyeol membuat ekspresi wajah sedih yang dibuat-buat.
Baekhyun berdecak pelan. "Hoo jadi ga mau jatah ya?" Baekhyun tersenyum lebar menatap suaminya.
"Ya udah iya, ayah tidur di sofa." Ucap Chanyeol pasrah.
Akhirnya, malam pun dilewati keluarga Wijaya dengan Chanyeol yang diam-diam menaiki kasur dan memeluk Taehyung juga. Chanyeol kini menyadari, anaknya sudah besar. Chanyeol merutuki dirinya yang membawa gen bucin pada anaknya.
Bulan sudah menghilang dari langit. Cahaya matahari mulai masuk di antara sela-sela gorden kamar. Baekhyun akhirnya memilih untuk bangun. Seketika bibirnya melengkungkan senyuman bahagia. Di hadapannya saat ini ada 2 lelaki yang sangat dicintainya sedang tertidur pulas. Pagi hari Baekhyun sangat indah karena kehadiran mereka.
Baekhyun akhirnya berinisiatif menghubungi besannya. Baekhyun harus menanyakan apakah Luhan mengetahui keberadaan Jungkook atau tidak.
"Halo."
"Halo Deva, tumben telepon."
"Iya ini mau tanya, kata Dio Athala hilang. Emang bener?"
"Lho, enggak kok. Athala ada di rumah dari kemarin siang. Katanya dari rumah sakit."
"Athala sakit?"
"Iya, kakinya terkilir katanya."
"Oh gitu ya, bilangin ke Athala cepet sembuh ya."
"Iya."
"Oh iya, jangan bilang-bilang Athala ya kalo mau dijengukin."
"Bisa diatur."
"Ya udah kalo gitu. Makasih ya."
"Iya sama-sama."
Baekhyun menutup teleponya. Seketika dahinya menyergit. Kata anaknya, Athala sedang hilang. Tapi kenapa Luhan memberitahunya bahwa Jungkook ada di rumah? Baekhyun benar-benar tidak mengerti.
"Dio, ayo bangun." Baekhyun menepuk pipi anaknya pelan.
"Nanti Bunda 5 menit lagi." Taehyung mengeratkan selimutnya.
"Athala udah nungguin lho." Ucap Baekhyun dengan seringai tipis di wajahnya.
Seketika mata Taehyung terbuka lebar. Taehyung langsung beranjak dari kasur dan menatap bundanya.
"Athala di sini?" Tanya Taehyung dengan wajah antusias. Mengabaikan Chanyeol yang mengaduh kesakitan akibat terjatuh dari kasur.
"Dibilang Athala aja baru bangun. Ayo siap-siap." Baekhyun menggelengkan kepalanya pelan melihat kelakuan Taehyung.
"Siap-siap ke mana bunda?" Tanya Taehyung bingung.
"Udah ayo siap-siap dulu. Bunda mau kasih kejutan." Baekhyun tersenyum simpul.
"Oke Bunda." Taehyung tersenyum lebar lalu keluar dari kamar.
Tumben sekali Bundanya memberi kejutan. Taehyung menjadi tidak sabar menunggu kejutan dari Bundanya. Kakinya melangkah lebar menuju kamar untuk memilih pakaian. Seketika matanya melebar. Kamarnya hancur sekali saat ini. Senyum di bibirnya secara perlahan menghilang. Sepertinya Bundanya tidak akan memberikan kejutan baik setelah melihat kelakuannya. Maksud kejutan bundanya bukanlah sebuah hadiah, melainkan hukuman.
Taehyung akhirnya melangkah dengan lemas lalu mengambil asal baju dari lemarinya. Matanya otomatis melihat foto dirinya dan Jungkook yang ditempel di balik pintu lemari. Perlahan jarinya mengusap foto tersebut lalu tersenyum miris. Taehyung merutuki dirinya yang membuat senyum indah milik Jungkook hilang dan digantikan oleh air mata yang memilukan.
Taehyung akhirnya menutup pintu lemari bajunya dengan berat hati dan memilih membersihkan dirinya untuk kejutan bundanya. Tak membutuhkan waktu lama untuk Taehyung menyiapkan diri. Kini, kaos hitam dan celana jeans hitamnya telah digunakan dengan baik di tubuh proposionalnya. Moodnya sedang buruk, jadi Taehyung memutuskan untuk menggunakan pakaian hitam.
Setelah sarapan bersama Ayah dan Bundanya. Taehyung akhirnya pergi bersama Bundanya. Rencana awalnya sih bersama ayahnya juga. Namun, Ayahnya hari ini tidak bisa ikut akibat ada rapat mendadak. Taehyung dan Baekhyun hanya bisa memaklumi.
Taehyung hanya melihat ke jendela mobil dengan tatapan kosong. Taehyung berharap menemukan Jungkook saat ia melihat ke arah luar. Tapi sepertinya tidak mungkin. Perlahan Taehyung mulai menyadari sesuatu. Bukankah ini jalan menuju mansion Ivander?
"Bunda kita mau ke mana?" Tanya Taehyung sambil menatap Bundanya.
"Bentar lagi sampai. Nanti Dio juga tau mau ke mana." Ucap Baekhyun santai sambil memainkan handphonenya.
Aish, perasaan Taehyung menjadi tak enak saat ini.
Mobil mewah milik keluarga Wijaya akhirnya sampai di Mansion Ivander. Firasat Taehyung ternyata benar. Bundanya membawanya ke Mansion Ivander. Taehyung seketika memegang lehernya takut. Taehyung masih mengingat ancaman Hoseok yang akan menghilangkan kepalanya jika tidak menemukan Jungkook. Apakah ini maksud kejutan bundanya? Bundanya mau melihat tubuhnya tergeletak tanpa kepala?
Tbc
Lupa up gara-gara bablas nonton drama :(
Maaf ya :'
Btw aku seneng lho liat comment kalian hehe. Secara ga langsung jadi penyemangat aku up ^^
Makasih kalian 💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar - Tk ✓
FanfictionSepenggal kisah antara Taehyung Maulidio Wijaya dan Athalarik Jungkook Ivander yang baru berpacaran untuk pertama kali. Second book of "Bimbel" Disarankan baca "Bimbel" dulu biar nyambung. ʙ x ʙ ᴛᴏᴘ!ᴛᴀᴇ! ʙᴏᴛ!ᴋᴏᴏᴋ! ˢᵗᵃʳᵗ ¹³⁻⁰⁵⁻¹⁹ ᶠⁱⁿⁱˢʰ ²⁶⁻⁰⁷⁻¹⁹