Hallo!!!
Karena aku baik hati dan tida sombong,
Jadi cerita ini aku lanjutkan demi kalian yang ga puas dengan endingnya 💜Jangan marah lagi ya :((
Jangan santet ya :(I 💜 YOU
☆.。.:*・°☆.。.:*・°☆
Jungkook mengusap air matanya dengan kasar dan beranjak dari sana. Jungkook langsung keluar dari Bunny cafe meninggalkan Taehyung yang masih shock akibat perkataan Athalarik Jungkook Ivander yang merangkap status kekasihnya, atau lebih tepatnya mantan kekasih hanya bisa terdiam di sana.
Jungkook menarik paksa Daniel yang tengah melayani pelanggan dan meminta Daniel untuk mengantarnya pulang sambil menangis. Daniel hanya bida menuruti Jungkook saat ini. Tak ada niat sama sekali untuk bertanya alasan mengapa majikannya kini sedang menangis saat ini. Daniel telah melihat dan mendengar sendiri kejadiannya. Sejujurnya Daniel ingin membuat wajah terlewat tampan itu hancur dengan lebam di sana sini. Namun, pelanggan terus menerus berdatangan dan Daniel tidak mungkin untuk meninggalkan pekerjaannya. Lagian Daniel yakin Hoseok akan memberi hukuman yang lebih pantas untuk si Brengsek Taehyung.
Motor Vespa putih milik Daniel melewati jalan raya dengan santai. Sedari tadi Jungkook belum berhenti menangis akibat keputusannya. Sejujurnya Jungkook tak ingin memilih keputusan seperti ini. Jungkook masih terlampau sayang dengan Taehyung. Namun sepertinya ia menyerah dengan perasaannya. Mungkin sendiri akan lebih baik untuk saat ini. Lebih baik Jungkook memikirkan cara untuk dapat masuk kuliah ke luar negri. Itu lebih penting untuknya.
"Kelinci, udah sampe." Daniel menoleh ke belakang sambil menatap Jungkook sedih. Jungkook ini walaupun majikannya tapi Daniel menganggapnya sebagai adiknya. Daniel tak rela melihat adiknya terlihat kacau seperti ini. Hatinya sungguh teremat sangat keras kalau mau tau. Daniel berjanji akan memberikan Taehyung pelajaran akibat menyakiti hati Jungkook.
"Oh iya, makasih banyak ka." Jungkook tersenyum sambil menghapus air matanya.
"Kelinci." Panggil Daniel setelah Jungkook berjalan 3 langkah.
"Kenapa ka?" Jungkook berbalik menatap Daniel bingung.
Daniel tersenyum melihat tingkah lucu adik kelincinya itu. Daniel akhirnya menghampiri Jungkook sambil tersenyum.
"Helmnya jangan dibawa dong, nanti pacar kaka pake apa?" Ucap Daniel sambil melepaskan helm yang sedang di pakai Jungkook.
"E-eh iya maaf ka." Jungkook tersenyum canggung sambil merutuki kebodohannya. Bisa-bisanya ia lup akan hal sekecil ini. Sakit hati ternyata berakibat parah bagi diri Jungkook.
"Udah ah jangan nangis. Masih banyak lho laki-laki lain yang lebih baik dibandingkan bajingan gitu. Nangisnya hari ini aja ya. Besok kaka ga mau tau, pokoknya senyum bayi kelinci harus keliatan lagi. Oke?" Daniel mengusak surai merah milik Jungkook dengan gemas sambil tersenyum.
Jungkook mengangguk lucu dengan wajah cemberutnya. "Ta-tapi Athala sayangnya cuma sama Dio." Jungkook menunduk sedih dengan air matanya yang kembali mengalir.
"ATHALA." teriak seseorang dari jauh yang kini telah menghampiri Jungkook.
Daniel yang melihat itu seketika menyembunyikan Jungkook di balik punggungnya. Sorot mata lembut miliknya kini berganti menjadi tajam. Wah, ternyata pemuda berusia 17 tahun ini punya nyali besar.
"Mau apa lo ke sini?" Tanya Daniel sinis sambil berdecih pelan.
"La, dengerin Dio dulu. Kasih Dio kesempatan lagi." Taehyung mencoba melihat Jungkook di balik tubuh besar Daniel dengan tatapan menyendu.
"Athala lagi ga bisa diganggu. Pergi sana. Ganggu pemandangan gue aja." Daniel memutar bola matanya malas lalu merangkul Jungkook untuk masuk ke mansion.
Grep
Tangan besar milik Taehyung seketika menahan lengan Jungkook. Jungkook hanya diam diperlakukan seperti itu. Jungkook sungguh tidak ingin melihat wajah itu lagi hari ini. Setiap melihat wajah Taehyung otaknya langsung memperlihatkan kejadian Taehyung dengan perempuan itu. Jungkook benci itu.
"Lepas." Ucap Jungkook dengan nada dingin yang tegas.
Seketika Taehyung dan Daniel yang mendengar itu merinding seketika. Berani sumpah seumur hidup Daniel, baru kali ini Jungkook berkata dengan aura sedingin itu. Daniel kini mengerti, saat ini adalah saat di mana Jungkook sedang marah besar. Berani sumpah ini lebih menyeramkan dibanding pacar cerewetnya marah.
"Ba-baby bunny." Ucap Taehyung terbata-bata dengan tatapan shock. Taehyung tak menyangka Jungkook bisa semengerikan ini.
"Lepas dia bilang. Lo punya telinga ga bangsat?" Bentak Daniel sambil berbalik menatap Taehyung.
"Wah, ada apa nih rame-rame." Hoseok dengan ceria menghampiri mereka bertiga dengan anjing kecil imut miliknya.
Taehyung seketika menegang. Sudah tamat riwayatnya kali ini. Sekarang Taehyung harus menghadapi 2 malaikat maut akibat perilakunya. Taehyung menegak ludahnya kasar lalu menatap ke arah Hoseok yang sedang menatap mereka sambil bertanya-tanya.
"Tanya aja bang sama adik ipar kesayangan lo. Eh lebih tepatnya mantan adik ipar." Ucap Daniel sambil menyeringai pelan. Hatinya bersorak gembira ternyata bubu Jungkook hadir di saat yang tepat.
Dahi Hoseok seketika mengerut mendengar perkataan Daniel. Mata tajamnya melihat Taehyung dengan sadis. Senyumnya luntur seketika. "Oh udah jadi mantan rupanya. Kayanya omongan gue waktu itu cuma di denger lewat kuping kiri terus keluar ke kuping kanan ya?" Hoseok menyeringai iblis. Wahh, kesabarannya habis saat ini. Padahal Hoseok berharap banyak dengan pemuda Wijaya yang berada di hadapannya. Tapi sepertinya sia-sia.
Hoseok seketika langsung melakukan pemanasan untuk tangannya. Tangannya sudah siap membuat pemuda yang menyakiti hati adiknya mati di tangannya. Bukankah si 'brengsek' itu harus merasakan hukuman yang setimpal?
"Ba-bang ga gitu. Kita omongin baik-baik dulu bang." Taehyung seketika gelagapan melihat Hoseok.
Jungkook akhirnya berbalik menatap Taehyung. Matanya menatap Taehyung dingin. Percayalah, sudut hatinya sebenarnya tidak tega melihat Taehyung seperti ini. Daniel dengan santai berjalan ke belakang Taehyung berjaga-jaga agar Taehyung tidak bisa kabur.
"Jagain ini bocah Niel. Gue mau jadiin dia samsak." Hoseok tersenyum dengan tangan yang dikepal kuat.
Jungkook yang melihat itu tidak kuat, lebih baik ia pergi dari sana dan tidak melihat Taehyung kesakitan. Melihat Taehyung kesakitan hanya membuat hatinya ikutan sakit. Sudah terlampau cukup bagi hati Jungkook untuk merasakan sakit. Hatinya sudah lelah. Perlahan Jungkook berbalik dan kaki jenjangnya berjalan menuju mansion.
Bugh
Pukulan pertama terdengar di telinga Jungkook. Seketika air matanya turun kembali. Ingin rasanya Jungkook berbalik dan menahan bubunya agar tidak kembali menyakiti Taehyung. Tapi sayangnya, kali ini Jungkook lebih mementingkan egonya dibandingkan perasaan ibanya.
Tbc
Utangku lunas ya buat Tae dipukul bubu :)
Senng ga kalian?
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar - Tk ✓
FanfictionSepenggal kisah antara Taehyung Maulidio Wijaya dan Athalarik Jungkook Ivander yang baru berpacaran untuk pertama kali. Second book of "Bimbel" Disarankan baca "Bimbel" dulu biar nyambung. ʙ x ʙ ᴛᴏᴘ!ᴛᴀᴇ! ʙᴏᴛ!ᴋᴏᴏᴋ! ˢᵗᵃʳᵗ ¹³⁻⁰⁵⁻¹⁹ ᶠⁱⁿⁱˢʰ ²⁶⁻⁰⁷⁻¹⁹