Malam hari setelah kepulangan Jungkook dan keluarganya dari mansion Wijaya, Taehyung dengan cekatan berganti baju dengan setelan hitam dan masker di wajahnya. Ah, tak lupa juga mengambil sejumlah uang cash tabungannya yang berada di tempat tersembunyi. Tekad pemuda Wijaya itu sudah bulat. Malam ini, Taehyung akan membeli handphone baru.
Ayolah, siapa yang tahan jika tidak ada handphone untuk kurun waktu yang tidak ditentukan? Bagaimana game online yang sudah ia mainkan dengan kerja keras selama ini? Aish, Taehyung benar-benar tak rela jika hasil bekerja keras untuk meningkatkan peringkat di akun game miliknya menjadi turun drastis.
Kini, Taehyung sedang berada di salah satu tempat yang menjual berbagai handphone dengan merk yang berbeda. Matanya gelisah, takut-takut ada yang mengenalinya atau mungkin Jungkook menangkap basah dirinya sedang membeli handphone baru. Opsi kedua tidak mungkin sih, Taehyung yakin Jungkooknya pasti sudah tertidur saat ini.
"Selamat malam, ada yang bisa saya bantu?" Karyawan di sana menghampiri Taehyung dengan ramah.
Taehyung dengan cepat memberi tahu karyawan tersebut bahwa ia ingin membeli iphone dengan jenis dan warna yang sama seperti punyanya yang kini nasibnya sedang berada di tangan pacarnya. Taehyung menatap nanar uang cash hasil tabungannya yang berada di tas miliknya. Ya walaupun harga iphone tidak mengurangi banyak uang tabungan Taehyung, tapi tetap saja. Ini adalah modal Taehyung untuk membeli rumah di luar negri agar bisa tinggal nyaman dengan kekasihnya saat sedang kuliah.
Tak butuh waktu lama untuk melakukan transaksi jual beli. Taehyung menatap gembira ke arah iphone baru dengan nomor baru yang berada di genggamannya. Berani sumpah, Taehyung tidak akan tidur malam ini. Waktunya akan digunakan untuk bermain game kesukaannya. Lagian besok sudah libur dan bangun siang tak akan menjadi masalah untuknya.
Seketika otaknya langsung terlintas kedua sahabat seperpopokannya itu. Tangannya dengan cekatan langsung mendownload aplikasi chat untuk menghubungi Jimin dan Mingyu. Selagi menunggu aplikasi tersebut terpasang, Taehyung memutuskan ntuk langsung pulang. Kali ini, motor duccati menjadi tunggangan Taehyung hari ini. Sekelibat dalam hati Taehyung merasa bersalah tidak memberitahu pacarnya jika ia membeli handphone baru. Tapi jika diberitahu nanti jadi disita lagi. Taehyung ingin menghindari kemungkinan itu.
Tak sampai 30 menit, motor Duccati milik Taehyung sudah terparkir rapi di dalam garasi. Tungkainya melangkah hati-hati saat masuk ke dalam mansion. Takut-takut bunda atau ayahnya menanyai kantung yang berada di genggamannya saat ini. Dewi fortuna sepertinya sedang memihak Taehyung. Orang tuanya ternyata sudah berada di kamar. Taehyung lega sekali.
Setelah sampai kamar, Taehyung langsung mengoprasikan line, aplikasi untuk menghubungi kedua temannya itu. Seketika notif handphone miliknya membludak. Chat-chat dari fansnya adalah penyebabnya. Aish, sepertinya Taehyung akan menghapus akun line yang sekarang dan menggantinya yang baru. Kedua jempolnya sekarang sedang mengetik pesan kepada Mingyu dan Jimin. Tak membutuhkan waktu lama hingga kedua sahabatnya itu menyetujui untuk menghabiskan waktu bermain game online bersamanya.
Jam berganti jam, Taehyung masih terbangun dengan mata yang menatap ke arah handphone-nya penuh minat. Sudah jam 4 pagi namun dirinya masih kecanduan game. Hingga Jimin dan Mingyu akhirnya mengajaknya untuk berhenti. Taehyung mau tak mau ikut berhenti, bermain sendirian tidak enak.
Akhirnya, Taehyung memutuskan untuk memejamkan matanya dan tertidur.
Brak
Pintu kamar Taehyung terbuka lebar. Matanya seketika membuka melihat siapa yang berani-beraninya membuka pintu sekejam itu. Matanya melihat ke arah jam dinding di kamarnya. Ayolah, ini masih pukul 6 pagi dan Taehyung baru tidur selama 2 jam.
"Dio, ayo lari pagi." Suara khas seseorang seketika membangunkan Taehyung. Jantungnya berpacu dengan cepat. Perlahan ekor matanya melihat ke arah iphone di nakas meja. Ia tidak boleh ketahuan.
"Morning baby bunny. Lari nya sore aja ya? Dio masih ngantuk." Badan Taehyung berusaha menutupi iphone miliknya yang sedang di cas lalu mengambil dengan cepat dan disimpan di bawah bantal.
"Yahh, kok gitu sih. Athala udah semangat lho lari pagi sama Dio. Lagian lari pagi lebih enak dibanding lari sore." Jungkook melengkungkan bibirnya sedih.
Astaga, pacarnya ini benar-benar tahu caranya untuk menuruti keinginannya.
"Ya udah ayo, Dio cuci muka sama sikat gigi dulu ya. Bunny tunggu sebentar ya." Taehyung beranjak dari kasur lalu mengusak rambut Jungkook pelan sambil tersenyum.
Setelah Taehyung ke kamar mandi, mata bulat Jungkook seketika langsung melihat ke arah bantal Taehyung. Sepertinya tadi Taehyung menutupi sesuatu darinya. Ah tapi tidak mungkin, Jungkook percaya Taehyung tak akan menutup apapun darinya. Lebih baik dirinya kebawah menyiapkan air minum untuk bekal lari paginya.
Taehyung akhirnya keluar dari kamar mandi dan melihat kamarnya telah kosong. Seketika pikirannya tertuju pada bantal yang menutupi handphone-nya. Taehyung dengan sedikit berlari mengangkat bantal tersebut pelan. Ah, ternyata masih berada di sana. Untung saja Jungkook tidak tau.
Taehyung dengan santai berjalan ke luar kamar dan menghampiri pacarnya yang sedang sibuk di area dapur. Tangannya seketika melingkar di perut Jungkook lalu mengecup pelipis pacarnya lembut.
"Dio kangen." Bisik Taehyung dengan suara beratnya.
Pipi Jungkook seketika memerah. Senyum tak tertahankan lagi di wajanya. "Ke-kemarin kan baru ketemu." Ucap Jungkook sambil salah tingkah.
"Dio ga ketemu baby bunny semaleman. Denger suaranya sebelum tidur juga engga." Taehyung mengusakkan hidungnya di celah leher Jungkook.
"Athala jadi harus nginep dong kalo gitu." Celetuk Jungkook polos sambil menengok ke arah Taehyung.
"Ya engga dong, sekedar telepon atau vidcall juga Dio udah puas kok." Taehyung mengendurkan pelukannya lalu membalikkan badan Jungkook agar menghadap pada dirinya.
"Ya udah kalo gitu, ayo janji sebelum tidur kita vidcall ya?" Jungkook tersenyum bahagia sambil menunjukkan jari kelingkingnya.
"Iya janji, tapi balikin dulu handphone Dio. Ga ada handphone Dio ga bisa vidcall sama bunny." Taehyung tersenyum simpul sambil menatap memohon ke arah Jungkook.
"Ga mau." Jungkook menggelengkan kepalanya tegas.
"Lho kok gitu?" Taehyung menyergitkan alisnya bingung.
"Athala nginep aja dibanding balikkin hp Dio. Nanti Dio selingkuh kan Athala yang ribet."
Ya udah, iya. Dio nyerah.
Goodbye hp lama.
.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar - Tk ✓
FanfictionSepenggal kisah antara Taehyung Maulidio Wijaya dan Athalarik Jungkook Ivander yang baru berpacaran untuk pertama kali. Second book of "Bimbel" Disarankan baca "Bimbel" dulu biar nyambung. ʙ x ʙ ᴛᴏᴘ!ᴛᴀᴇ! ʙᴏᴛ!ᴋᴏᴏᴋ! ˢᵗᵃʳᵗ ¹³⁻⁰⁵⁻¹⁹ ᶠⁱⁿⁱˢʰ ²⁶⁻⁰⁷⁻¹⁹