Dapur Mansion Ivander kini tengah disibukkan oleh dua pemuda cantik yang sedang mengolah bahan masakkan dengan telaten. Sambil memotong wortel, Jungkook berpikir keras perkara dia hamil. Selama Jungkook belajar di sekolah, Jungkook belajar bahwa untuk memiliki keturunan bukannya harus melakukan hubungan khusus ya? Jungkook harus bertanya kepada maminya.
"Mami, bukannya kalo hamil harus ngelakuin hubungan antara suami sama istri ya?" Tanya Jungkook sambil melihat ke arah Luhan yang sedang mengaduk masakkan olahannya.
Luhan yang mendengar pertanyaan anaknya itu tertawa. Anaknya ini padahal selalu juara umum, tapi kenapa dapat percaya perkataannya begitu saja? Baby bunny Dio ini sungguh polos sekali.
"Ade kan udah belajar biologi. Masa ga tau?" Luhan menatap Jungkook sekilas sambil tersenyum.
Jungkook menaruh telunjuknya di dagu sambil berpikir. "Seinget ade sih di buku dibilangnya sperma harus ketemu ovum dulu baru bisa hamil." Jelas Jungkook lalu menatap maminya.
"Sekarang bunda tanya, emang ciuman menghasilkan sperma sama ovum?" Tanya Luhan sambil tersenyum.
"Sperma sama ovum kan dihasilkan oleh sel kelamin jadi ciuman ga bisa buat hamil dong."
"Nah itu tau." Luhan mengacak surai hitam anaknya.
"ADUH MAMI, ADE UDAH BILANG KE BUNDA KALO ADE HAMIL!!" Teriak Jungkook histeris.
Luhan tertawa keras mendengar penuturan anaknya itu. Lucu sekali. Kenapa anaknya gampang dibodohi sih?
Brak
Pintu Mansion dibuka dengan keras. Luhan langsung memberhentikan aksi tertawanya dan melihat ke arah pintu. Jungkook langsung berlari ke arah pintu depan melihat apa yang terjadi.
Ternyata Taehyung dengan tidak elitnya diseret ke dalam mansion Ivander oleh ayah dan bundanya. Sudut bibir Taehyung terlihat terluka. Astaga apa yang terjadi dengan Taehyung?
Taehyung hanya bisa pasrah. Otaknya masih berpikir dengan keras. Pacarnya itu dihamili siapa? Taehyung berani sumpah Taehyung tak pernah melakukan hal lebih dari sekedar ciuman.
"Hana, kita harus bicara masalah pernikahan sekarang." Baekhyun menatap Luhan dengan wajah kesalnya.
Luhan yang mendengar itu jelas kaget. Luhan tidak menyangka Baekhyun akan melakukan hal sejauh ini akibat kejahilannya terhadap anak bungsunya itu. Astaga apa yang harus dilakukannya sekarang?
Jungkook hanya dapat membulatkan matanya. Menikah katanya? Tidak mungkin. Jungkook hanyalah remaja berusia 16 tahun dan calon mertuanya itu meminta menikah? Hell no.
"Deva, kita duduk dulu ya tenangin diri." Luhan menghampiri Baekhyun sambil mengelus punggungnya pelan.
"Ga bisa Hana, Dio udah hamilin Athala. Pokoknya habis kelulusan mereka harus nikah." Ucap Baekhyun tegas.
"Eh, sebelumnya ade itu ga hamil." Ucap Luhan dengan hati hati.
"Iya bunda, Athala ga hamil. Ini gara gara mami bohongin Athala bilang kalo ciuman bisa hamil." Tambah Jungkook dengan raut bersalah.
Wah bangsat sekali calon mertua Taehyung. Taehyung hanya bisa meratapi nasibnya saat ini. Setelah ditipu oleh calon mertua, Taehyung harus menerima imbasnya terkena tamparan keras bundanya ditambah pukulan ayahnya. Lengkap sekali penderitaannya. Taehyung mana bisa marah.
Baekhyun lemas setelah mendengar perkataan Jungkook. Kakinya tak dapat menopang tubuhnya. Baekhyun terjatuh di lantai. Baekhyun tak habis pikir akibat kejahilan Luhan dan kepolosan calon menantunya membuatnya harus menampar anak kesayangannya itu.
Chanyeol dengan cekatan membantu istrinya untuk duduk di kursi. Sejujurnya Chanyeol sangat marah saat ini. Tapi, tidak mungkin kan Chanyeol meluapkan emosinya ke istri sahabatnya sendiri.
"Bunda, ayah, dio, maafin mami sama Athala ya. Kalian boleh marah kok sama Athala. Tapi jangan marah sama mami ya. Ini murni kesalahan Athala." Jungkook menundukkan wajahnya sendu.
Luhan menatap anaknya prihatin. Seharusnya dia yang meminta maaf saat ini bukan anaknya. Athalarik Jungkook Ivander hanya terlalu polos tentang hal-hal seperti ini.
Taehyung perlahan mendekati Jungkook lalu memeluknya erat. "Baby bunny ga salah kok. Jangan sedih ya. Bunda, ayah sama dio udah maafin kok" Bisik Taehyung dengan suara rendahnya.
"Lho, ada apa ini rame-rame?" Tanya Sehun yang baru saja pulang dari kerja. Jas dan kemeja masih melekat di tubuh tegapnya.
Seketika seluruh pandangan langsung menatap ke arah Sehun. Sehun jelas bingung. Matanya dapat melihat Chanyeol yang tengah menahan emosi, Baekhyun yang terlihat lemas tengah terduduk di ruang tamu, Luhan dengan raut sedihnya dan anak serta kekasihnya itu tengah berpelukan. Ini sebenarnya ada apa?
"Ada salah paham aja di sini." Ucap Chanyeol sambil menatap ke arah Sehun dengan wajah datarnya.
"Salah paham tentang apa?" Tanya Sehun dengan raut bingungnya.
"Tanya aja istri sama anak lo. Gue pulang." Ucap Chanyeol dingin lalu menarik Baekhyun yang berada di sebelahnya.
Sehun menatap istrinya meminta jawaban. Luhan hanya bisa terdiam sambil menundukkan wajahnya. Sehun harus mencari tau masalah ini.
"Dio, ayo pulang." Seru Chanyeol yang sudah berada di luar mansion sambil menatap tajam Taehyung.
Taehyung mau tak mau ikut pulang. Jonathan Chanyeol Wijaya dalam mode marah itu tidak bagus.
"Bunny, dio pulang dulu ya." Taehyung mengusap pipi Jungkook lembut lalu mengecup keningnya pelan.
Jungkook mengangguk pelan lalu melambaikan tangannya ke arah Taehyung. Dua hal yang Jungkook pelajari hari ini. Pertama, kebohongan dapat membuat kehancuran. Walaupun itu bermaksud bercanda ataupun tidak. Kedua, kepolosan itu tidak sepenuhnya baik. Memikirkan hal yang terjadi hari ini membuat kepalanya pening.
Tbc
Kok jadi gini ya :(
Aku kasih konflik gapapa ya :v
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar - Tk ✓
FanfictionSepenggal kisah antara Taehyung Maulidio Wijaya dan Athalarik Jungkook Ivander yang baru berpacaran untuk pertama kali. Second book of "Bimbel" Disarankan baca "Bimbel" dulu biar nyambung. ʙ x ʙ ᴛᴏᴘ!ᴛᴀᴇ! ʙᴏᴛ!ᴋᴏᴏᴋ! ˢᵗᵃʳᵗ ¹³⁻⁰⁵⁻¹⁹ ᶠⁱⁿⁱˢʰ ²⁶⁻⁰⁷⁻¹⁹