45

4K 632 210
                                    

"Athala, lo gapapa?" Mingyu melambaikan tangannya di depan wajah Jungkook dengan tatapan khawatir.

Jungkook tersentak. "Gapapa kok, oh iya, Athala boleh minta tolong boleh ga?" Jungkook tersenyum manis menoleh ke arah mingyu.

"Boleh kok. Mau minta tolong apa?" Tanya Mingyu sambil menaikkan alisnya satu.

"Tolong ikutin Dio ke mana ya? Farrel mau kan tolongin Athala?" Jungkook memohon dengan wajah memelas.

"Astaga, iya gue bantu. Mukanya biasa aja, masih lucuan mantan gue dibanding lo." Mingyu mengusak surai lembut milik Jungkook dengan gemas.

Aish, kalau tau anak bungsu dari keluarga Ivander seperti ini, Farrel Mingyu Mahardika mau kok memperjuangkan bayi kelici seimut ini. Sahabat persepopokannya ternyata mendapat jackpot. Mingyu jadi kangen mantan. Mantan apa kabar ya?

Lampu hijau telah menyala, motor Duccati yang dikendarai Taehyung melaju pesat melintasi jalan raya. Mingyu berusaha mengikuti dari belakang. Jungkook sedari tadi mencoba menahan tangisannya. Ia tidak mau terlihat lemah hanya karena hal seperti ini. Hatinya teremat dengan kencang melihat perempuan yang dibonceng Taehyung memeluk kekasihnya dengan nyaman. Salahkah Jungkook jika berpikir perempuan itu adalah selingkuhan Taehyung? Apakah Taehyung telah bosan dengannya? Jika seperti itu, Jungkook lebih baik Taehyung memutuskannya dibanding main belakang seperti ini.

"La, kayanya gue tau ini mau ke mana." Celetuk Mingyu dengan wajah seriusnya.

"Farrel tau ini arah ke mana?" Jungkook memiringkan kepalanya lucu sambil menatap mingyu bingung.

"Kayanya Dio mau ke apartement punya dia. Gue sama Evan suka nginep di sana. Gue inget banget ini jalan ke sana." Jawab Mingyu dengan yakin.

"Oh gitu ya, kok Dio ga pernah bilang punya apart ya?" Gumam Jungkook dengan wajah sendunya.

Jungkook yang sebagai pacarnya aja tidak pernah dibawa ke sana, lalu mengapa Taehyung membawa perempuan itu ke sana? Apakah dia lebih spesial dibanding Jungkook? Jungkook benar-benar tak mengerti Taehyung.

"Farrel, kalo perempuan yang dibonceng Dio itu tau ga siapa?" Tanya Jungkook dengan mata berkaca-kaca.

"Gue ga tau. Tapi gue rasa gue pernah liat mukanya." Jawab Mingyu gelisah. Mingyu tidak enak memberitahu kebenarannya. Jika Mingyu menjawab jujur mungkin akan membuat air mata Jungkook akan keluar dengan deras.

"Oh gitu ya." Jungkook mengangguk mengiyakan lalu kembali menelusuri pemikiran kacaunya.

"Ta-tapi gue yakin itu cuma saudara atau temen Dio doang kok." Mingyu terkekeh canggung sambil menggaruk tengkuknya.

Jungkook hanya tersenyum menanggapi jawaban Mingyu. Jungkook yakin Mingyu berbohong, hal itu ketara sekali untuk dilihat oleh Jungkook.

Motor Duccati yang ditunggangi Taehyung telah sampai di parkiran, begitu juga dengan mobil sport milik Mingyu. Taehyung membuka helmnya lalu mematikan mesin motornya. Tangannya dengan cekatan mengangkat tubuh Jennie ala bridal style. Jennie dengan senang hati mengalungkan tangannya di leher Taehyung lalu menyamankan diri di dada bidang milik Taehyung. Jungkook menatap tak percaya kejadian di depan matanya. Jungkook harus meminta penjelasan Taehyung.

"La, mau turun?" Tanya Mingyu sambil menatap Jungkook khawatir. Mingyu tau hati Jungkook pasti sedang sakit setelah melihat perilaku Taehyung terhadap Jennie. Mingyu merutuki kebodohan sahabatnya itu dalam hatinya.

"Ayo turun. Athala mau tau apartement Dio." Ucap Jungkook semangat sambil tersenyum manis dengan mata berkaca-kaca.

Mingyu hanya tersenyum sedih melihat Jungkook lalu mengangguk mengiyakan. Ternyata Jungkook tidak selemah yang Mingyu kira. Mingyu maupun Jungkook akhirnya turun dari mobil dan mengikuti Taehyung dari belakang. Mereka berusaha semaksimal mungkin untuk tidak ketahuan hingga memasuki lift yang berbeda dengan Taehyung.

Taehyung memasukkan pin apartement miliknya dengan mudah lalu membaringkan Jennie di sofa dengan hati-hati. Tangannya secaa otomatis terulur memegang beberapa lebam yang terdapat di wajah Jennie.

"Lo udah aman ka. Lukanya biar gue obatin." Ucap Taehyung datar lalu beranjak mengambil kotak obat yang berada di apartementnya.

Mata elang Taehyung menangkap ada luka di daerah selangka milik Jennie.

"Ka permisi ya gue obatin." Taehyung perlahan menaruh kapas yang sudah diberi alkohol di sana di selangka milik Jennie.

"Ahhh." Jennie meringis perih saat kapas tersebut mengenai lukanya yang bisa dibilang sedikit dalam.

Pintu apartement seketika terbuka lebar. Mata Jungkook langsung menangkap objek di depannya yang terlihat sedang melakukan hal yang tak senonoh. Taehyung yang terlihat sedang mencumbu leher Jennie dan suara desisan Jennie yang memperlihatkan bahwa mereka sedang melakukan sesuatu yang tidak baik. Air mata yang ditahan sedari tadi Jungkook seketika terjun dengan bebas. Nafasnya tercekat. Ini adalah pemandangan paling menyakitkan dalam hidupnya. Otaknya tidak bisa berpikir dengan jernih saat ini.

Jungkook otomatis berlari dari sana. Matanya sudah tidak kuat melihat pemandangan seperti itu. Mingyu yang melihat kejadian seperti itu seketika mengeraskan rahangnya. Mingyu tak menyangka sahabatnya ternyata memiliki sisi brengsek seperti ini. Tangannya sudah gatal untuk memberi pelajaran bagi Taehyung.

"Lho Farrel, ngapain lo di sini?" Tanya Taehyung polos sambil menatap Mingyu yang sedang dipenuhi emosi.

"Sini lo anjing." Mingyu berjalan masuk ke dalam menghampiri Taehyung.

"Apaan sih lo?" Taehyung mengerutkan dahinya bingung melihat Mingyu.

Bugh

Mingyu memukul rahang Taehyung dengan penuh emosi. "Dasar brengsek. Gue ga nyangka lo sebejat ini." Ucap Mingyu dengan nada amarahnya.

"Dan buat lo, gue tekanin ya Ka Jennie. Lo ga bakal bisa dapetin Dio dengan cara licik kaya gini." Mingyu menunjuk Jennie yang sedang terkejut dengan mata tajamnya.

"Maksud lo apa rel?" Taehyung beranjak dari sofa dengan emosi.

"Lo itu tolol atau gimana? Lo tau, Athala nangis sekarang gara-gara tingkah bejat lo sama jalang ini. Lo itu terlalu buta Dio untuk ngeliat kalo jalang ini cuma manfaatin lo doang. Gue bener-bener kecewa sama lo. Bisa-bisanya ngelupain Athala demi dia." Mingyu berdecih lalu mengambil kapas di tangan Taehyung.

Tangan Mingyu seketika menekan luka Jennie. Jennie melebarkan matanya seketika melihat perilaku Mingyu yang seenaknya.

"Dia lagi luka anjing." Taehyung mendorong Mingyu dengan emosi lalu menatap khawatir Jennie.

Mingyu menyeringai pelan. "Lo terlalu gampang dibodohin yo. Lo tau? Luka ka Jennie itu cuma make up doang. Dan sekarang, lo lebih khawatirin dia dibanding pacar lo? Gue ga ngerti lagi sama lo yo. Gue pergi, nikmatin jalang lo." Mingyu melempar kapas di tangannya ke muka Jennie dengan emosi lalu berlalu dari sana.

"Ka, jelasin sama gue kalo yang dikatain Farrel itu ga bener." Taehyung mengeraskan rahangnya sambil menatap Jennie tajam.

"Di-Dio, gue minta maaf." Jennie berlutut di depan Taehyung dengan rasa bersalah.

"Ka, gue salut akting lo bener-bener hebat. Makasih udah buat hubungan gue hancur. Gue harap lo enyah dari hadapan gue sekarang sebelum gue buat luka beneran di tubuh lo." Ucap Taehyung dengan dingin.

Tbc

1k words buat kalian 💜

Dio Athala aku buat kandas ya? Hehe

Pacar - Tk ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang