Matahari mulai menenggelamkan dirinya. Jungkook akhirnya menyelesaikan bimbelnya dengan lancar hari ini. Setelah menemui Chanyeol dan berbincang sebentar, Jungkook harus rela meninggalkan calon mertuanya itu dikarenakan jadwal bimbelnya. Sejujurnya Jungkook sudah mengerek kepada om Siwon agar tidak bimbel hari ini. Om Siwon juga sudah menyetujuinya. Namun, dewi fortuna tidak berpihak pada Jungkook. Chanyeol malah menyuruhnya bimbel agar pintar. Apakah calon mertuanya tidak tau jika Jungkook selalu juara 1 umum di sekolahnya?
Jungkook menghembuskan napasnya lega. Akhirnya 2 jam berkutat pada papan tulis dan buku telah usai. Sepertinya mengistirahatkan diri di cafe tidak menjadi masalah. Sudah jarang Jungkook tidak ke cafe miliknya yang berada di pusat kota.
"Athala langsung pulang?" Tanya Yoongi sambil merapikan buku dan alat tulisnya.
Jungkook menoleh ke arah Yoongi. "Hari ini Athala mau ke cafe. Avisha mau ikut?" Tanya Jungkook sambil tersenyum.
"Kayanya hari ini ga bisa. Avisha mau nonton sama Evan hari ini." Yoongi melihat ke arah Jimin yang tengah menunggunya di depan pintu kelas.
"Ohh gitu, ya udah deh gapapa. Have fun ya bareng Evan." Jungkook tersenyum lalu meraih tasnya di kursi.
Yoongi menahan tas Jungkook di depannya. "Athala mau ikut?" Tawar Yoongi dengan ceria. Kasihan juga jika Jungkook sendirian di cafe.
Jungkook berpikir sebentar. Sepertinya kali ini Jungkook tidak mau menjadi penganggu di antara Yoongi dan Jimin. Lagian melihat adegan mesra di depan matanya saat ini tidak baik bagi Jungkook. Jungkook nanti bisa semakin rindu dengan Taehyung kesayangannya.
"Ga usah. Athala mau ke cafe aja." Jungkook tersenyum meyakinkan Yoongi.
Yoongi melepaskan pegangan di tas Jungkook. "Oh ya udah kalo gitu. Hati-hati ya." Yoongi melambaikan tangannya ke arah Jungkook.
"Iya. Selamat pacaran ya Avisha." Jungkook terkekeh pelan lalu melambaikan tangannya ke arah Yoongi.
Jungkook dengan santai meninggalkan tempat bimbelnya. Di saat sendirian seperti ini, pikirannya menjadi melayang memikirkan Taehyung. Berbagai pertanyaan tersimpan apik fi otaknya.
Apa Taehyung memikirkan dirinya juga? Apa yang sedang Taehyung lakukan sekarang? Bagaimana jika Taehyung menduakan Jungkook? Atau mungkin..
Ah tidak, itu tidak mungkin terjadi. Jungkook merutuki pemikiran buruknya itu. Bisa-bisanya Jungkook berpikir buruk tentang Taehyung. Jungkook harus menenangkan dirinya.
Jalanan ramai menjadi objek pengelihatan Jungkook hari ini. Atau mungkin tidak. Netra hitamnya kini sedang memperhatikan pasangan di luar sana yang tengah berjalan sambil bergandengan tangan. Jungkook merasa kesepian sekarang.
Mobil Alphard hitam milik Jungkook tak membutuhkan waktu yang lama untuk mengantar Tuannya ke depan Cafe. Jungkook mengucapkan terima kasih kepada om Siwon lalu masuk ke Cafe.
Cafe Jungkook terlihat sangat nyaman dilengkapi berbagai macam furniture senada. Mata bulatnya langsung menatap ke arah berbagai kue manis di sana. Jungkook telah menetapkan hati. Cheese cake akan menjadi pilihan temannya hari ini.
"Selamat sore, selamat datang di Toothie Cafe. Mau pesan apa Tuan Muda Athala?" Seseorang bergigi kelinci menatap Jungkook bahagia di balik meja kasir.
"Ish, apa apaan sih Ka Daniel. Udah Athala bilang jangan panggil Tuan Muda." Rutuk Jungkook sambil menatap sinis Daniel.
Daniel Georgio Kang. Pelayan di Cafe Jungkook yang memiliki mata sipit, bahu lebar dan gigi kelinci yang menyembul di kedua bilah bibirnya. Daniel ini telah bekerja dari awal Toothie Cafe ada. Berumur 20 tahun dan sedang menamatkan kuliah. Daniel bekerja di sini untuk memenuhi kebutuhan hidupnya di tengah kerasnya kota. Selama hampir 2 tahun melayani Cafe membuatnya menjadi dekat dengan sang pemilik.
"Iya-iya, galak banget sih kelinci. Jadi mau pesan apa?" Daniel mengusak rambut hitam legam Jungkook sambil terkekeh pelan.
"Mau cheese cake sama mixed berry punch." Ucap Jungkook antusias.
"Satu cheese cake dan mixed berry punch buat kelinci gembul. Totalnya biar Ka Daniel yang bayar." Daniel mengeluarkan beberapa uang di saku miliknya lalu jarinya sibuk mengoprasikan mesin kasir.
"Lho kok Ka Daniel yang bayar?" Tanya Jungkook bingung. Tumben sekali seorang Daniel Georgio Kang ini metraktiknya.
"Udah duduk sana. Nanti pesanannya dianterin. Pelanggan lain udah ngantri tuh di belakang." Daniel tersenyum lalu mengusir Jungkook dengan telunjuknya.
Jungkook mau tak mau melangkahkan kakinya ke salah satu tempat duduk di dekat jendela sambil menatap Daniel curiga. Daniel yang ditatap hanya tersenyum lalu mengacuhkan Jungkook dan melayani pelanggan lain.
"Selamat sore, selamat datang di Toothie Cafe. Mau pesan apa?" Ucap Daniel sambil tersenyum ke arah pelanggannya.
Entah perasaannya saja atau tidak, tapi pelanggan di depannya sedang mengeluarkan aura yang tidak enak. Seketika bulu kuduknya merinding ditatap tajam oleh mata elang milik pelanggannya.
"Lo siapa?" Tanya pelanggan tersebut dengan datar.
"Daniel Georgio Kang. Saya pelayan cafe di sini. Jadi mau pesan apa?" Daniel mempertahankan senyuman di wajahnya lalu menatap mata elang tersebut dengan ramah.
"Lo siapanya Athala?" Suara husky milik pelanggan di depannya kembali terdengar.
"Maaf, itu urusan pribadi saya. Jika tidak berniat memesan anda bisa keluar dari cafe. Pelanggan lain sudah menunggu di belakang." Ucap Daniel sambil mengarahkan tangannya ke pintu keluar.
Brak
"Gue tanya sekali lagi, lo siapanya Athala?!" Nada pelanggan tersebut meninggi.
Semua pelanggan maupun pelayan disitu otomatis melihat ke arah kejadian. Jungkook membulatkan matanya ketika melihat seseorang yang berada di meja kasir. Itu Taehyung. Taehyung Maulidio Wijaya.
Astaga, bagaimana ini?
Tbc
Kemaleman ya upnya?
Maaf ya aku baru ada ide :(
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar - Tk ✓
FanfictionSepenggal kisah antara Taehyung Maulidio Wijaya dan Athalarik Jungkook Ivander yang baru berpacaran untuk pertama kali. Second book of "Bimbel" Disarankan baca "Bimbel" dulu biar nyambung. ʙ x ʙ ᴛᴏᴘ!ᴛᴀᴇ! ʙᴏᴛ!ᴋᴏᴏᴋ! ˢᵗᵃʳᵗ ¹³⁻⁰⁵⁻¹⁹ ᶠⁱⁿⁱˢʰ ²⁶⁻⁰⁷⁻¹⁹