3; kehilangan

842 122 11
                                    

sehabis bel istirahat bunyi, yena langsung buru-buru pergi sendirian dari kelasnya mau ke perpustakaan yang ada di lantai dasar, sebelah ruang guru.

dia mau ngambil kotak pensil yang dibawa kabur sama woojin tanpa izin dari dia pas cowok itu izin ke toilet saat jam pelajaran.

masalahnya yena mau marah tapi masih ada buk boa di kelas. trus pas woojin selesai dari toilet kotak pensilnya udah gak ada ditangan dia dan woojin bilang dia taruh di perpustakaan.

"dasar si buluk kalau gantungan bebek gue di kotak pensil itu hilang gue jitakin tuh orang!" kesal yena.

dan lagi, gantungan bebek itu dari sahabat kecil yena, kata sahabatnya itu gantungan bebeknya mirip banget sama yena. makanya dia jaga banget gantungan itu, karena cuma itu satu-satunya kenangan dari sahabatnya yang pindah waktu mereka kelas 5 sd.

sampai di perpustakaan yena langsung masuk dan nanya sama doyeon yang kebetulan lagi jaga perpus.

"doy lo ngeliat si woojin naruh kotak pensil gue gak?"

"enggak yen, gue barusan jaga soalnya."

yena cuma bisa mengumpat sekarang.

liat aja lo ujin kampret!

cewek itu mulai nyari kotak pensilnya ke seluruh tempat di perpustakaan. udah kelilingin semua, gak sengaja matanya ngeliat benda yang dia cari daritadi ada di meja tempat baca dan...

gantungan bebeknya hilang!

buru-buru dia liat ke bawah meja, siapa tau jatuh, tapi beneran gak ada dan makin tambah kekesalan yena ke woojin.

°°°

di kelas 12 ipa 2.

"won, lo ngeliat woojin gak?"

"itu lagi ngumpul sama jihoon dkk dipojokan."

"oh oke. liat aja lo buluk!"

yena langsung nyamperin woojin, tanpa basa basi lagi dia tarik rambut woojin sampai cowok itu kesakitan dan ngebuat woojin gak sengaja pencet tombol volume di hp nya yang tandanya besarin suara.

tiba-tiba terdengar suara kayak 'desahan' yang auto kedengeran satu kelas dan langsung jadi bahan perhatian.

"suara apaan itu anjir?!" tanya dahyun keheranan.

"kelas kita gak bekas kuburan kayak yang diceritain guru sd gue kan?" tzuyu juga malah nanya ngelantur.

ya allah tzuyu ini bukan saat yang tepat untuk ngelawak(⌒▽⌒)

"dasar para manusia laknat!" umpat yena.

suasana kelas yang tadinya adem ayem langsung heboh karena suara laknat yang para pelakunya langsung salah tingkah kayak habis diciduk polisi.

woojin, salah satu pelaku dalam keributan itu cuma garuk kepalanya yang sama sekali nggak gatal.

malu coy.

padahal lagi menghayati banget tadi.

"mana gantungan bebek gue?" tanya yena to the point.

"hah? gantungan apaan?" heran woojin.

"gantungan bebek di kotak pensil gue."

"gue gak tau."

"buruan balikin deh jin, kalo engga gue tendang nih anu lo?"

mampus, bisa rusak aset gue anying batin woojin.

"gue sama sekali gak tau yen tentang gantungan lo." nganggat satu tangannya bentuk huruf v.

yena cuma bisa pasrah.

kondisi kelas yang lagi berantakan karena suara laknat dan amukan yena jadi kembali seperti semula karena tiba-tiba miss tiffany, wali kelas yena masuk kelas.

bukan cuman miss tiffany.

tapi ada satu murid cowok yang dibelakang guru itu juga.

"tzu, liat deh pengeran tak berkuda yang gue bilang udah datang." ucap dahyun tepat disebelah tzuyu.

"ya terus?"

"mau jemput putrinya pasti dia, ya orangnya gue."

"wah, seratus buat khayalan lo."

dahyun cemberut.

di lain tempat, yena cuman ngelamun aja daritadi, gimana gak ngelamun kalau gantungannya udah hilang. mau gimana lagi coba cewek itu sekarang.

hyewon merhatiin yena, dia tau kalau gantungan itu penting banget buat yena, hyewon senggol-senggol bahu sahabatnya itu.

"yen, ada murid baru."

yena sadar dari ngelamunnya trus ngeliat ke depan kelas, tepatnya si anak baru.

"pagi anak-anak, miss bawa temen baru buat kalian, ayo handsome perkenalkan diri kamu."

yohan mengangguk.

"nama gue yohan fizky geolano."

aNJIRRRRR

KELUARGA GEOLANO

kelas langsung heboh seheboh kayak nonton konser bias.

"yang punya sekolah dong lo?" tanya woojin.

yohan menggeleng.

"tapi nama belakang lo ada geolano-nya." tambah jihoon.

"kakek gue yang punya, bukan gue."

skakmat kalian ujin jihun.

yena cuma nyimak aja daritadi, biasanya dia itu paling heboh banget tentang apapun itu, mau penting atau enggak.

karena gantung bebeknya hilang dia jadi pendiem tiba-tiba.

"kalau mau kenalan sama yohan lagi nanti bisa kenalan sepuasnya pas jam istirahat, sekarang yohan kamu duduk dibelakang yena ya." ujar miss tiffany sembari nunjuk kursi yang akan dipakai yohan.

yohan mengangguk.

cewek-cewek di kelas langsung menghembuskan nafas pasrah. seharusnya yohan duduk disebelah mereka. bukannya mereka gak suka sama yena tapi yena itu tukang rumpi ntar si yohan diajak ngerumpi sama dia kan lucu.

°°°

"yena, buruan napa."

hyewon udah nunggu cewek itu di toilet sekitar setengah jam yang lalu. sehabis bel pulang tadi yena minta hyewon buat nemenin dia ke toilet, dan sampai sekarang yena gak keluar-keluar dari toilet.

dalam pikiran hyewon kalau yena bundir gara-gara gantungan bebek itu kan lucu parah jadinya.

"woi yen kaki gue udah sampe kesemutan gila."

"bentar."

"lama amat lo buset, udah sepi nih sekolah."

gak berapa lama yena buka pintunya.

"ngapain aja sih lo? mau bundir gara-gara gantungan itu?" tanya hyewon kesal.

"ya enggak lah anjir."

"trus ngapain?"

"bOKERRR."

mampus aja lo yen ditinggalin hyewon.

-to be continue-


hayu tinggalkan jejak di cerita tijel ini sobatque( ˘ ³˘)♡

SAPPYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang