23; dinner

212 34 6
                                    

dua jam udah yena ngabisin waktunya cuma buat milih baju yang mau dia pakai buat nanti makan malam.

sampai-sampai bunda yang ada didepan pintu kamar gak habis pikir ngeliat kamar anaknya yang udah kayak kapal pecah.

"mau makan malam sama siapa sih emang?" tanya bomi, yang menaruh cemilan diatas meja belajar yena.

gadis itu menoleh, meletakkan baju yang tadi ia coba ke atas kasur, "temen," jawabnya berjalan menghampiri bunda dan memakan cemilannya.

"kalau cuma makan sama temen, kenapa heboh banget coba? bilang aja sama mas crush." goda bomi pada putrinya.

"ih bunda belajar kata-kata anak jaman sekarang dari siapa sih?!"

"heh bunda kamu ini gaul ya."

yena mempoutkan bibirnya, memilih duduk dikursi meja belajar.

"bun?" panggilnya.

"tipe menantu idaman bunda yang seperti apa? siapa tau nanti ada yang ingin memantaskan diri."

bomi geleng-geleng kepala, setelah itu berjalan ke arah ranjang tempat tidur yena dan mendudukkan dirinya disana.

"gak muluk-muluk kok, yang bisa tanggung jawab buat anak bunda aja."

"cuma itu?" tanya yena memastikan.

"iya," angguk bomi, "tanggung jawab buat semua hal buat kamu, tanggung jawab harus bahagiain kamu, tanggung jawab gak bikin anak kesayangan bunda nangis, tanggung jawab buat selalu ada buat kamu, pokoknya tanggung jawab buat semuanya."

"bunda gak pernah larang kamu mau jatuh cinta sama siapapun, kamu berhak atas kebahagiaan diri kamu sendiri. ayah juga selalu bilang cowok yang berani buat minta izin bahagiain kamu bakal otomatis dapat restu dari dia. sesederhana itu bunda sama ayah pengen anaknya bahagia."

yena meneteskan air matanya, berjalan mendekati bunda dan memeluknya erat, "yena sayang bunda." katanya tersedu-sedu.

"bunda lebih sayang yena."

❄️❄️❄️

"yen, besok malam gue jemput."

yena mengerutkan kening, "jemput buat apa?" tanyanya.

"gue mau ngajak lo makan malam." jawab yohan.

bukannya menjawab, gadis itu malah memperhatikan wajah cowok disampingnya yang tengah sibuk menyetir. iya, mereka pulang bareng.

merasa diperhatikan yohan pun menoleh, "kenapa?"

"aneh."

"aneh kenapa?"

"ya... aneh aja.. lo tiba-tiba nyamperin gue, terus tiba-tiba kayak drama korea dateng-dateng meluk, Lo sebener--"

ucapan yena terhenti ketika jari telunjuk yohan berada tepat dibibirnya.

"udah ngomelnya? udah sampai," kata yohan sambil melepaskan sabuk pengaman gadis yang masih diam terpaku ditempatnya.

buru-buru yena buka pintu mobil yohan dan langsung melarikan diri dari sana. sampai-sampai dia lupa buat bilang makasih ke sang pemilik mobil.

lagi-lagi, yohan tersenyum dibuatnya.

‘sorry gyul, gue mau dia.’ batin cowok itu merasa bersalah.

❄️❄️❄️

"permisi tante, saya mau izin ngajak yena makan malam." kata yohan kepada bunda yena.

bomi tersenyum kapada yohan, "yaudah bawa aja yena nya, kalau perlu ajak ke pelaminan juga ya."

SAPPYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang