6; makasih

723 104 7
                                    

pagi hari yang cerah diawali dengan diadakan razia dadakan di SMA produce. yohan yang udah mulai akrab sama beberapa murid kayak hendery dan lucas pun lagi dirazia sekarang.

buk kahi, guru BK killer yang kalau ada murid yang ngelanggar peraturan sama dia langsung wassalam alias dihukum gak tanggung-tanggung, langsung panggil orang tua dan berakhir dengan di skors.

sebagian siswa udah ada yang diperbolehkan masuk kelas setelah dirazia anggota osis. bagi yang gak lengkap atribut sekolahnya langsung disuruh diluar kelas sampai jam pelajaran pertama selesai dan mendapat poin.

yohan, hendery, dan lucas udah selesai dirazia dan berhasil masuk ke kelas, masih ada beberapa murid yang belum selesai dirazia diluar kelas dan yang belum datang ke sekolah.

hendery nyenggol lengan lucas yang kebetulan mereka lagi ngumpul didekat meja yohan. "cas."

lucas noleh, "apaan?"

"taruhan kuy."

"apa dulu nih?"

"taruhan kalau si yena bakal kenak poin. soalnya dia itu pikun pasti gak lengkap atributnya, kalau dugaan gue salah lo gue traktir nanti dikantin."

lucas tampak menimang-nimang bakal nerima tawaran hendery atau enggak. setelah itu, "deal." mengacungkan tangan kanannya ke depan hendery.

hendery pun bales acungan tangan lucas, "deal."

"han lo mau kemana?" tanya hendery ke yohan yang tiba-tiba keluar kelas.

"kamar mandi."

lucas dan hendery saling beradu tatap. detik berikutnya, "seharusnya kita ngajak yohan." ucap mereka berbarengan.

°°°

yena sama hyewon baru tiba di sekolah sedikit lebih telat dari biasanya. pas jalan ke lorong sekolah mau menuju kelas, dahyun nyamperin mereka berdua dan jalan bersebelahan disamping yena.

"katanya pas mau masuk kelas nanti, bakal dirazia dulu."

yena noleh, kaget dong.

dia langsung ngecek seragamnya mulai dari dasi, ikat pinggang, dan... sepatu!

cewek itu lupa buat pakai sepatu putih dan malah pakai sepatu warna warni ke sekolah. padahal sebelum berangkat sekolah yena yakin banget kalau dia pakai sepatu putih.

hyewon ngeliatin yena heran, biasanya sahabatnya itu santai banget mau dirazia juga bodoamat tapi hari ini yena beda. kayak takut banget kenak razia?

"lo kenapa? biasa juga selow aja."

"beda. hari ini beda. gue gak boleh kenak razia mulai hari ini!"

"kenapa?"

"gue gak boleh kenak razia hari ini karena udah janji sama buk yumi nggak bakal dapat poin lagi."

"trus?"

yena menghela nafas, "lo tau kan gue suka pelajaran kesenian? kalau gue dapat poin lagi buk yumi gak segan-segan ngasih nilai gue pas kkm."

dahyun sama hyewon ngeliat yena prihatin. hobi yena yang selain ngerumpi itu memang tentang seni, semua murid dikelas 12 ipa 2 juga tau itu mapel kesukaan yena.

gara-gara yena udah bikin perjanjian sama buk yumi kalau gak bakal dapat poin lagi, nilai cewek itu yang bakal jadi taruhan.

"yaudah pakai sepatu gue aja yen." tawar hyewon.

yena menggeleng cepat, "nggak, ntar masa lo berdiri didepan kelas sedangkan gue belajar."

"gapapa kali, toh gue juga belum pernah dihukum jadi sekali-kali its okay."

"gak usah, gue terima hukuman aja."

sampailah mereka didepan kelas, disana udah ada beberapa anggota osis yang masih merazia setiap murid yang mau masuk kedalam kelas.

hyewon lagi dirazia kelengkapannya sama yongha, si ketua osis. dahyun juga dirazia sama anggota osis yang lain.

sedangkan yena masih berusaha jalan pelan-pelan biar nggak ketahuan kalau dia mau nyelonong masuk ke kelas.

"eh, lo!"

mampus anjir ketahuan batin yena.

lengan yena ditarik begitu aja dan diajak menjauh dari kelasnya. yena cuma pasrah aja pas dia lagi ditarik kayak gitu.

dilihatnya cowok tinggi didepannya itu, "lo siapa?"

cowok itu berbalik, "orang."

yena menatap heran cowok didepannya itu, ternyata ada yang lebih lawak daripada woojin.

"iya tau orang, tapi siapa namanya?"

"yang duduk dibelakang lo."

yena coba ngingat-ngingat siapa yang duduk dibelakangnya. "oh, yohan!" ujarnya senang karena ingat si anak baru didepannya itu.

cowok didepan yena cuman natap datar, setelah itu yohan nyodorin sepatu warna putih kedepan yena.

"buat apa?"

"dipakai."

"iya tau, tapi kenapa ngasih gue?"

"lo mau dihukum?"

yena diam sambil merhatiin cowok didepannya itu, kenapa tiba-tiba ada pangeran datang nolongin dia?

"ck, lama." yohan menaruh sepatu itu disebelah kaki yena, lalu melangkah pergi menuju kelas.

"eh-- yohan!" panggil yena.

yohan menoleh.

"makasih." ucapnya sambil tersenyum.

-to be continue-

SAPPYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang