yohan tengah duduk di kursi meja belajarnya. dia lagi fokus merhatiin undangan kampus yang barusan papanya kasih. jangankan dibaca, dibuka yohan aja engga.
cowok itu cuma megang kertasnya daritadi tanpa ada niatan buat nurutin apa yang papanya suruh. minho beneran mantap sama tujuan dia buat bikin yohan jadi penerus utama perusahaannya.
klek
yuvin masuk ke kamar yohan. dia langsung rebahan diranjang yohan sambil mainin hp nya. yohan gak peduli, dia biarin aja abangnya ngelakuin hal sesukanya.
"han."
"hm."
"lo terima itu?"
"iya."
"ngapain sih diterima, biarin aja gak ada yang nerusin itu perusahaan."
"....."
"botak kepala lo lama-lama kalau ngikutin kemauan papa terus."
yohan geserin kursinya jadi menghadap ke yuvin. bener kata abangnya, yohan selalu ngelakuin hal sesuai rencana minho.
"gue juga gak mau bang."
"tolak lah," yuvin bangkit dari tidurnya dan ngeletakin hp nya, dia mulai bicara serius. "gue gapapa gak ditunjuk sebagai penerus utama perusahaan papa, tapi gue gak mau lo jadi harus nanggung beban yang seharusnya gue tanggung." ujar yuvin.
"gue bahkan gak bisa hidup sesuai keinginan gue." ucap yohan.
"yaudah, mulai sekarang hidup sesuai keinginan lo. lo jomblo dari lahir, gak pernah ngerasain cinta, kasian gue ngeliatnya." yuvin berbicara dramatis.
yohan berdecak, "abang sialan."
"dikelas lo gak ada yang cantik gitu?"
"yang cantik banyak, tapi yang gue suka belum ada."
"apalagi han, cari mulai sekarang!"
yohan diam aja, dikira yuvin sekolah yohan itu tempat cari jodoh apa?!
❄❄❄
wonjin memasukkan keripik kentang kedalam mulutnya, setiap nginap dirumah yena itu emang surga banget buat wonjin. dia jadi gak perlu denger mamanya ngomel buat nyuruh belajar.
"jin?" panggil yena yang baru duduk di sofa dan wonjin duduk disebelahnya.
"iya kak."
"gue mau curhat...."
wonjin menatap yena, "curhat aja."
"lo masih inget si dino kan?"
wonjin mengangguk.
"dia muncul lagi tau jin, gila gak sih padahal hidup gue udah tenang banget gak ngeliat dia."
"trus ya gue waktu hangout sama hyewon sampe sembunyi di toilet anjir buat kabur dari dia." lanjut yena.
wonjin masih nyimak yena sambil makan kripiknya, "trus kak?"
"gue gak tau lagi mau ngelakuin apa kalau jumpa dia, udah gue lagi gak pacaran sama siapa-siapa buat ngasih tau ke dino biar dia ngejauh."
"trus kak?"
"trus lo ngasih saran lah bangsul, allahuakbar kesel banget gue!!"
wonjin cekikikan, mau ngasih saran ke yena buat ngindarin orang yang udah obsesi itu sama aja kayak berharap jadi pacar bias, berat, gak akan bisa.
"gue gak tau mau ngasih saran apa."
"apa gitu? masa gak ada, yang faedah tapi sarannya."
"gimana kalau lo pacaran kak? sama temen kelas lo gitu."
"mulut lo itu ya jin, lo kata pacaran kayak main ular tangga, segampang itu." ucap yena kesal sambil mempoutkan bibirnya.
"ya jadi gimana dong? gue udah kasih saran tuh."
yena mengacak rambutnya, "udah ah gue pusing mau tidur aja, siapa tau besok ada pangeran yang ngehibur."
to be continue
ya allah makin cheesy bgt ini cerita:(
KAMU SEDANG MEMBACA
SAPPY
Fanfiction[ COMPLETE✅ ] "SAPPY" sad and happy that you always feel. --- "kalau lo suka sama gue jangan coba buat pergi ya?" "jujur gue udah suka sama lo yen. tapi, apa lo bahkan suka gue?" tanya cowok itu. "gue..." yena gugup. kini yohan menggenggam kedua tan...