jangan lupa baca part sebelumnya juga kalo belum
~~~
terhitung sudah seminggu yena dan yohan menjaga jarak. keduanya fokus dengan ujian try out dan gak ada saling mengabari satu sama lain.
setelah kejadian belajar bareng di rumah yohan waktu itu, cowok itu bersikap dingin ke yena. hari pertama ujian, yohan bersikap seolah gak kenal dengannya. yena pun tak ambil pusing, dia mencoba mengerti akan sikap yohan dan memberikan waktu agar cowok itu fokus dengan ujiannya.
"yen." panggil seseorang yang merangkul bahu yena dari belakang saat dia lagi menghapus papan tulis di kelas.
"ih, berat tau cas!" ujar yena menjauhkan tangan besar lucas dari pundaknya. melirik sebentar ke arah meja yohan tetapi tampaknya cowok itu hanya fokus pada bukunya.
"tolongin gue dong yen," kata lucas.
"tolong apaan? gak mau kalo yang aneh-aneh."
lucas duduk di atas meja tzuyu, menarik tangan kanan yena untuk mendekat padanya. "bantuin gue pdkt sama yuqi," ujarnya memohon.
yena menarik tangannya dari lucas, membenarkan poninya dan berpikir, "hm, gimana ya..." ujarnya membuat lucas penasaran.
"gue gak mau bantuin." ujar yena.
yuqi itu teman yena dari SMP. lumayan dekat juga. dia tau betul gimana lucas karena ya secara mereka itu mantan. cowok itu gak bisa di tebak dan sedikit meragukan soal kesetiaannya. yena harus ngejaga yuqi dari spesies seperti lucas.
"kenapa, yen? gue ganteng gini masa yuqi gak mau? gue kurang apa coba sebut," ujar lucas.
yena memutar bola matanya malas. "lo mau tau?" ujar yena menatap lucas yang juga menatapnya.
lucas menganggukkan kepalanya antusias, gak sabar menunggu jawaban cewek di depannya ini, "kurang apa gue yen?"
"lo itu... kurang akhlak." ujar yena lalu pergi keluar kelas meninggalkan lucas yang ternganga di tempatnya.
"emang iya?" tanya lucas pada dirinya sendiri.
lucas tersadar. detik selanjutnya cowok itu berdiri dan mengejar yena sambil berteriak. "yen, cara biar lebih berakhlak gimana? kasih tau gue."
❄️❄️❄️
"kak yohan, selamat ya jadi peringkat satu try out kemaren," ujar gadis yang mengulurkan tangannya di hadapan yohan.
"makasih," kata yohan membalas uluran tangan itu. "lo gimana olimpiade-nya, lancar?" tanyanya.
saeron tersenyum seraya mengangguk. "lancar banget kak, makasih ya kak udah di ajarin," ujar saeron dengan mata berbinar.
yohan balas tersenyum. tangannya terangkat menepuk bahu saeron pelan. "gue tau lo bakal menang."
"nanti kalo aku menang, kakak aku traktir deh. mau kan?" ujar saeron yang mendapat anggukan dari yohan.
"gue ke kelas ya," kata yohan dan melangkahkan kaki keluar dari ruang LAB.
tanpa dua orang itu sadar, ada seseorang yang melihat mereka dengan tatapan heran. tak percaya jika yohan bisa aktif berbicara bahkan tersenyum selain dengan teman kelasnya. bahkan gak semua teman kelasnya bisa ngobrol akrab dengan yohan, hanya orang yang benar-benar dekat saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAPPY
Fanfiction[ COMPLETE✅ ] "SAPPY" sad and happy that you always feel. --- "kalau lo suka sama gue jangan coba buat pergi ya?" "jujur gue udah suka sama lo yen. tapi, apa lo bahkan suka gue?" tanya cowok itu. "gue..." yena gugup. kini yohan menggenggam kedua tan...