24; congrats

182 30 0
                                    

hangyul menatap was-was layar ponselnya, sesekali dia mencoba untuk lebih menenangkan diri dan bersikap lebih santai.

ting!

yohan
gue mau ketemu
ketemuan di tempat biasa

hangyul menaikkan alisnya, tiba-tiba menjadi takut mendengar info dari sahabatnya.

"wish me luck..." ucap hangyul seraya berdoa yang terbaik.

°°°

sesampainya ditempat dia dan yohan janjian, hangyul dapat melihat sahabatnya berdiri di samping mobil dengan pakaian yang bisa terbilang cukup rapi untuk ukuran mau ketemu sama dia.

"woy bro!" sapa hangyul berjalan mendekat ke tempat yohan berada.

yohan yang mendengar suara hangyul hanya menatapnya datar.

"gimana? udah lo kasih titipan gue?" tanya hangyul langsung, karena sejak tadi dia sudah penasaran dengan hasilnya.

lawan bicaranya tampak diam, membuka pintu mobil dan mengambil sebuah bingkisan

yohan ngembaliin bingkisan hangyul buat yena.

"ditolak nih gue? wah parah emang si bebek." ujar hangyul sembari memberikan senyuman palsunya.

"enggak." jawab yohan cepat.

"hah? jadi ini kenapa dibalikin?" tanya hangyul makin heran.

"gue yang sengaja balikin, yena belum tau ini." jelas yohan.

"kenapa?"

"gue suka dia, dan sekarang kita pacaran."

hening.

beberapa saat kemudian, hangyul tertawa, "kenapa lo nggak bilang? tau gitu gausah gue kasih itu ke yena."

"sorry gyul, gue emang sahabat brengsek."

"apaan sih kagak, emang gue nya aja yang nggak tau diri, padahal gue juga tau yena suka sama lo."

hangyul menepuk pundak yohan, lalu tersenyum untuk menyemangati sahabatnya yang merasa bersalah, "gue jadi nggak perlu khawatir lagi tentang yena karena udah ada lo yang bakal jaga dia. congrats bro!"

"thanks" balas yohan.

❄️❄️❄️



masuk ke kelas yang masih sepi, yena langsung duduk di kursinya dan melirik bangku hyewon yang masih kosong. sesekali teringat kenangan dia masih bercanda bareng sama sahabatnya itu.

terakhir kali yena ajak ngobrol hyewon, tapi dia nggak dapat respon akhirnya yena jadi harus mikir keras apa kesalahan yang udah dia buat yang mungkin bikin hyewon jadi marah kayak sekarang.

"bek!" panggil seseorang dari ruang kelas.

yena terkejut sesaat lalu mendapati hangyul yang berdiri didepan pintu kelas dengan senyum cerahnya.

"kesurupan apa lo pagi-pagi udah dateng?" tanya yena heran.

hangyul terkikik, selanjutnya masuk ke ruang kelas dan duduk dibangku hyewon, "gue juga gak tau, tiba-tiba pengen dateng pagi."

"kok lo tau gue udah dateng? cenayang lo ya!?"

"iya, cenayang. lagian emang apasih yang gue nggak tau dari sahabat gue yang cengeng ini," kata hangyul sambil mencubit pelan pipi yena.

"apaan gue nggak cengeng lagi tau! btw gyul..."

yena tampak menggantungkan ucapannya membuat hangyul yang melihatnya penasaran.

"apaan?"

"hmm... nggak jadi deh."

"apasih, udah keburu ngomong juga. kenapa yen? lo bawa kabur airp*d wonjin diem-diem lagi!?"

"HEH SEUJON AJA!!"

"ya terus kenapa?"

yena menarik nafasnya, "gue pacaran sama yohan," ujarnya lalu menunduk.

"gue udah tau, lo ngapa nunduk sih?" tanya hangyul sambil mengangkat kepala yena agar menatapnya.

"gue takut orang yang gue sayang bakal ninggalin gue, gue takut yohan ninggalin gue nanti."

hangyul menatap sendu yena, dia merasa bersalah karena dulu dia selalu bilang ke cewek itu untuk nggak pernah ninggalin yena. tapi apa? hangyul pergi dan bikin sahabatnya itu sedih kayak sekarang.

"kalau hal itu terjadi gue nggak bakal maafin yohan. gue udah pernah ninggalin lo dan nggak bakal ngelakuin hal bodoh itu untuk kedua kalinya....."

".....gue sayang sama lo karena kita udah bareng dari kecil yen. lo, hyewon, sama dino itu berarti banget buat gue, gue bakal ngejaga kalian apapun yang terjadi. maaf gue dulu pergi dan gue nggak tau dino bakal nyakitin lo, tapi gue tau dia bakal berubah dan tetep jadi sahabat kita sampai kapanpun."

terlarut dengan perkataan hangyul, air mata yena terus mengalir. cewek itu menatap hangyul sambil mengusap air matanya yang terus keluar.

"cari cewek yang bener-bener tulus sama lo ya, gyul. biar gue tenang kalo sahabat gue yang paling gue sayang ini bahagia."

hangyul tersenyum, "lo juga harus terus bahagia, yen."

to be continued


ngetiknya sambil ngebayangin hangyul jd sadboy.....

SAPPYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang