22; reveal

218 36 7
                                    

"gue udah bilang gak usah ogeb!" kesal yena.

woojin terus-terusan narik lengan yena di sepanjang jalan mau ke kantin dengan tidak manusiawinya dan di sebelah kiri yena ada jihoon yang cuma cengengesan doang.

"ogeb apaan?" tanya woojin berhenti narik lengan yena dan pindah jadi ke samping kanan yena.

lucu banget berasa ngeliat tiga anak kembar jalan bareng.

"bego," jawab yena.

"akh!"

itu rintihan suara yena, akibat ditempeleng woojin. akhlakless.

"kok lo mukul yena woy?!" kata jihoon jadi membela yena, lalu mengelus kepala cewek itu bekas tempelengan woojin.

"gue nanya ogeb apaan, malah dikatain bego, emang gada akhlak."

yena sama jihoon saling tatap, habis itu mereka ketawa kenceng banget ngebuat woojin jadi tambah bingung.

"apasih, ogeb itu bego woy!" kata jihoon lalu menarik lengan yena pergi meninggalkan woojin sendirian.

sampai di kantin pemandangan yang pertama kali bisa diliat semua murid sekolah itu ya si lucas.

cowok itu asik menggoda tiap murid perempuan yang ada disana dengan gombalan dan pastinya modus.

"yen, lo mau pesen apa?" tanya jihoon yang udah berdiri bersiap mau pesen makanannya.

"gue mau nasi goreng mbak santi yang aduhai samaㅡ"

"gue nanya yena, bukan lo." sewot jihoon pada woojin, "udah gue samain aja lah tiga bakso."

yena sama woojin cuma ngangguk aja, sehabis jihoon pergi buat ngantri makanannya, dua orang itu fokus sama hp masing-masing.

"yen."

"cepet amat hoonㅡ" ujar yena terhenti saat sadar orang yang ada di depannya bukan jihoon.

"gue boleh gabung disini?"

"boleh kok han," balas yena pada yohan.

"eh bro! ngapain nanya si elah sama temen sendiri juga. btw cepet amat lu berdua akrabnya." kata woojin yang sadar saat yohan tidak datang sendiri melainkan dengan soodam, si murid baru yang cantik itu.

"hm," balas yohan.

❄❄❄

"lo suka itu cewek?"

"hm."

"sejak kapan?"

"lupa."

"terus temen kelas tau lo suka dia?"

yohan mengangguk.

"yena tau lo suka dia?"

"tau."

terdengar helaan nafas dari sang lawan bicara, "terus kenapa gak jadian?!" tanyanya jadi kesal.

"gue pergi ke perpus, lo ke kelas aja."

"kebiasaan banget kalo lagi ditanya ginian pasti melarikan diri."

habis ditanyain gitu, yohan beneran ke perpustakaan karena masih ada banyak sisa waktu istirahat dan bakal dia gunain buat baca.

entah kenapa sekarang pikirannya jadi nggak fokus disatu titik.

taekwondo, ayahnya, dan... yena.

SAPPYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang