17; keputusan yohan

584 70 8
                                    

Yohan menyandarkan punggungnya pada sofa ruang keluarga, membuat dia sedikit bisa beristirahat sejenak sambil memejamkan mata.

tv yang menyala tetapi tidak ditonton sang empunya membuat yoona --mama yohan-- menghampiri sang putra dan duduk disebelahnya.

"abang kalo ngantuk tidur di kamar atuh." kata yoona dan mendudukkan dirinya disebelah putra keduanya.

yohan membuka matanya, sedikit terkejut dengan kehadiran sang mama, "belum ngantuk, mah." jawabnya sambil fokus ke depan layar tv.

"itu tv nya aja kamu anggurin gitu, malah jadi tv yang nonton kamu bukan kamu yang nonton tv." omel yoona panjang lebar.

"hm." jawab yohan singkat.

yoona menghela nafas pelan, "abang kalo punya masalah itu cerita, jangan dipendam gitu."

"lagi gak punya masalah tuh."

"abang kira mama gak tau gitu? kalo abang itu lagi banyak yang dipikirin."

yohan hanya diam sambil mengangguk-anggukan kepalanya, dia emang ngerasa gak ada yang perlu diceritain. karena masalah dia juga gak terlalu penting menurutnya.

"besok papah mau minta jawaban abang soal kuliah itu, mama harap abang buat keputusan yang tepat sesuai dengan isi hati ya." pinta yoona mengelus puncak kepala putranya.

yohan mengangguk, lalu detik berikutnya, "mah?" panggilnya.

"iya."

"hangyul udah pulang dari Aussie, rencananya besok abang nginep dirumah dia habis pulang sekolah. boleh kan?"

"oh gitu, ya gapapa, berapa hari mau nginep?"

"sehari aja, karena udah lama juga gak nginep. jadi jawaban tentang kuliah itu sehabis abang pulang dari rumah hangyul."

"yaudah, abang tidur gih udah malem ini." perintah yoona, lalu dia bangkit dari sofa dan pergi ke kamarnya.

yohan masih diam di tempatnya, masih memikirkan sesuatu. setelah itu langsung mematikan layar tv nya, mungkin dia butuh tidur buat menjernihkan pikirannya.

❄❄❄

"han, lo langsung ke rumah gue aja, gue mau nganterin seseorang."

yohan melirik, "oke," jawabnya lalu menyalakan mesin mobil dan melaju menuju rumah hangyul.

sesampainya dirumah sahabatnya itu, yohan disambut hangat oleh mama hangyul. sekarang dia lagi ada di kamar hangyul, tempat dia sama hangyul ngabisin waktu mereka.

yohan sama hangyul udah temenan dari mereka satu perguruan beladiri, taekwondo. udah akrab banget karena kalo ngobrol tuh nyambung, dan yohan juga lebih banyak ngomong sama hangyul.

sekarang yohan lagi duduk di kursi meja belajar hangyul, ngelirik ke seluruh sudut kamar sahabatnya itu. masih sama seperti dulu sebelum mereka sama-sama mutusin buat lanjutin study diluar negeri.

ada boneka bebek diatas meja belajarnya, iya, yena banget. karena hangyul, yohan tau yena, karena janjinya sama sahabatnya itu dia juga sampe jatuh hati sama yena.

gak sadar yohan jadi kepikiran cewek itu.

"woy han!" panggil hangyul, mengejutkan yohan.

yohan tersentak, "ha?"

"ngelamun aja lu, mikirin siapa sih? cewek? lo akhirnya suka sama cewek?"

'si anjir.' batin yohan.

"gue normal." ujar yohan ngebantah.

hangyul tertawa, "iya bro, gue juga ngeri kalo lo gak normal... btw, udah lama nih kita ga duel."

"hm, udah lama banget."

hangyul manggut-manggut, habis itu dia duduk dipinggiran ranjang tempat tidur dan yohan yang masih di kursi meja belajar.

"han, makasih lo udah jagain yena."

yohan diam, selanjutnya berdehem, tanda iya sama-sama.

"tuh anak ga ngerepotin kan? ga bikin lo kesel kan? itu bocah emang ngeselin tapi dia ga jahat."

"engga."

"menurut lo yena gimana?"

"maksudnya?"

"ya gue penasaran aja sama pendapat lo tentang yena, dia kan sahabat gue."

"baik, asik," yohan berhenti sejenak, 'ngangenin' sambungnya dalam hati.

hangyul tersenyum, "jadi makin sayang gue sama tuh anak."

yohan hanya diam, diam dan diam.

malemnya, yohan lagi ada dibalkon rumah sama hangyul, dia ngechat sesuatu ke yoona.



mama: abang mau ngambil beasiswanya.

to be continue

🐣

yeayyyy happy new year sobat onlenkuuuu!!!😚

resolusi 2020; semoga aku makin rajin dan teratur updatenya.
buruan aminin!! hehe maksa.

semoga kita semua bisa lebih baik lagi ditahun ini, selalu diberikan kesehatan, dan bisa capai goals ya.

buat yang udah baca dan masih setia nungguin cerita ini, makasi banyak kalian wahai sobatku❤ terharu akutu tiap ada yg komen nungguin ini cerita absurd. thx u, thx u, thx u.

SAPPYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang