Satu (Revisi)

8K 173 1
                                    

Lelaki bertubuh tinggi dengan kulit putih, rahang tegas, alis tebal dan sorot mata tajam itu berjalan memasuki sebuah Club ternama karena teman dekatnya menjadi seorang DJ di sana.

Musik yang sangat keras itu membuat sakit telinga namun mereka menikmatinya, bahkan sampai bergoyang-goyang mengikuti suara musik.

"Al!!" teriak seorang perempuan berpakaian seksi meliuk-liukan badannya mengikuti irama sambil memegang gelas berisi minuman. Dia Valery anak dari seorang Jay Calvin dan Luna.

Al menghampiri Valery yang sepertinya sudah setengah mabuk karena perempuan itu kadang tertawa sendiri.

"Kenapa baru datang? Gua udah hampir abis satu botol, hahahaha." Ujar Valery.

"Lucas mana?" tanya Al.

Valery masih joget-joget sambil melingkarkan tangannya di leher Al.

"Hahahha, i'm happy tonight!!!" seru Valery.

"Mabuk nih anak." ujar Al mendorong jidat Valery sedangkan Valery masih asik joget bahkan dia sekarang menyender di bahu Al dengan tangan memeluk erat leher Al.

Al mengedarkan pandangan ke penjuru Club untuk mencari Lucas, Lucas itu anak Hans. Namun seseorang menepuk pundak Al membuat Al menoleh.

"Gila, udah mabuk parah nih anak." ujar Rivan.

Rivan adalah DJ di sana sekaligus teman baik Al juga. Mereka berempat Al, Valery, Lucas dan Rivan. Rivan ini anak dari Aldo dan Rena.

"Lucas ke mana?" tanya Al.

"Tuh, asik sendiri dia." tunjuk Rivan pada Lucas yang sedang duduk di sofa besar dengan seorang wanita.

"Ayo gabung." Putus Al.

Rivan mengangguk dan Al membawa Valery untuk ikut ke sana juga.

"Woii!" seru Rivan.

"Anjir! Bangke lu, Van. Ganggu aja." gerutu Lucas.

"Bacot lu!" ujar Al.

"Kapan dateng lu, Al?"

"Makanya jangan asik sendiri!" ujar Al.

"Hahaha, santai bosku."

Lucas meminta perempuan yang tadi bersamanya pergi menyisakan mereka berempat di sana.

"Udah mabuk nih anak?" tanya Lucas saat melihat Valery senyum-senyum tidak jelas.

Al hanya mengidikan bahunya lalu ikut minum saat beberapa botol yang mereka pesan datang.

"Lu jangan minum lagi." Putus Lucas menarik paksa gelas Valery lalu meminumnya.

"Lucas! Gue masih mauu.."

"Cukup, Val. Sini tidur aja di pelukan gua." suruh Lucas membawa Valery kepelukannya.

"Gue mau joget, Cas. Yukk!" ajak Valery mengelus pipi Lucas.

"Come'on!"

Lucas dan Valery memang satu tipe jadi kesamaan mereka itu banyak, Lucas memeluk Valery agar tidak terdorong oleh orang-orang yang asik berjoged.

"Bisa gila gua kalau pawangnya si Valery gak ada." ucap Rivan yang hanya menyesap rokoknya.

Al hanya mengangguk sambil minum. "Mereka terlalu sok tidak peduli pahadal saling suka."

"Lu tau juga ternyata."

"Hahahahha."

"Mereka kalau belum mau mati bakalan terus begitu."

"Hahahaha!"

***

Sedangkan di sebuah rumah besar dengan beberapa penjaga yang berdiri di depan rumah dan CCTV yang berada di setiap sudut rumah. Terlihat Vero dan Lexi baru saja memasuki rumah mereka.

"Apa anak-anak belum pulang?" tanya Vero pada maid.

"Belum, Tuan."

Vero hanya mengangguk.

"Biarkan mereka, mereka tahu batasan." ucap Lexi membantu Vero membuka jas nya.

"Tetap saja mereka harus selalu di awasi, honey."

"Mereka itu laki-kaki, biarkan saja mereka. Lagi pula kita sudah menyadap mobil mereka itu cukup menurtku, babe."

Lexi dan Vero dikarunia dua orang putra, yang pertama kalian pasti tau dia adalah Alaric Aditya Thomson dan dua tahun kemudian Rafael Aditya Fernando lahir.

Vero hanya menghela nafas lalu mengecup bibir Lexi.

"Mandi dulu!" tegas Lexi.

Vero ketawa, "Kamu pelit, honey."

"Bodo! Cepat mandi nanti giliran ku, babe."

"Kita mandi bersama biar cepat, hon."

"Itu justru jauh lebih lama."

"Honey come'on, i'm waiting." ujar Vero yang sudah tidak memakai baju tinggal celana dalam saja. Sedangkan Lexi dia duduk di meja rias menghapus makeup nya.

"You are first, babe."

"Honey, together!"

Vero kini membuka resleting dress Lexi membuat Lexi memutarkan bola matanya. Vero tersenyum saat Lexi hanya memakai pakaian dalam saja. Lalu Vero memeluk Lexi dari belakang membiarkan Lexi menghapus makeup nya.

"Honey, kenapa kamu tetap cantik ya? Padahal sudah punya dua anak."

"Lalu kamu mau aku jelek?"

"No, aku malah jadi makin cinta kamu."

"Babe, usia kita sudah tidak cocok untuk alay-alay'an seperti itu."

Vero tertawa, "Aku bicara apa adanya, honey.."

"Iyaiya, terserah kamu."

Vero semakin mengeratkan pelukannya dan kini bibir Vero sudah berada di leher Lexi menjelajah.

"Mending kamu mandi duluan, aku masih bersihin makeup." usul Lexi.

"Together!"

Lexi menoleh pada Vero.

Cup

Satu kecupan Lexi berikan di pipi Vero. Membuat Vero menatap Lexi sayu.

"Kita akan maraton, honey. Sampe pagi!" Putus Vero mengendong Lexi menuju kamar mandi.

***
Tbc

Hi everyone, i'm back!!

IG : widdiasp_

ALARIC [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang