Extra Part 2 (Revisi)

645 33 2
                                    

JANGAN LUPA VOTE!!

TERDAPAT ADEGAN 18+
JIKA MERASA TIDAK NYAMAN BISA SKIP, HARAP BIJAK DALAM MEMBACA.

***

Sudah 2 tahun Amanda di gantung dengan status tunangan seorang Alaric, memang Amanda sabar menunggu Al untuk menikahinya namun butuh berapa tahun lagi untuk Amanda menunggu? Saat ini usianya sudah 27 tahun dan beberapa bulan lagi usianya genap 28 tahun namun belum ada titik terang kapan Al akan menikahinya.

Amanda tahu jika Al sedang sibuk memimpin perusahaan besar seperti Thomson Corp, apalagi saat ini perusahaan tersebut semakin melejit naik dan Al jarang menghubungi Amanda membuat Amanda merasa risau.

"Aku merasa kamu tidak benar-benar serius dengan aku, Al. Aku tidak mau hubungan kita menggantung tak tentu arah, aku mau kita berakhir bahagia dengan pernikahan impian kita dan memiliki keturunan." Haparan Amanda.

Amanda tersenyum masam lalu menatap lurus ke depan di mana sebuah salib besar berada, ya saat ini Amanda berada di gereja. Amanda memejamkan matanya dan berdoa dengan khidmat. Cukup lama Amanda berdoa bahkan dia sampai meneteskan air mata.

Setelah hatinya sedikit lega, Amanda membuka matanya dan mengusap air mata nya lalu keluar dari gereja. Dia mencoba menghubungi Al karena dari semalam Al susah sekali dihubungi, dan kembali tidak tersambung. Akhirnya Amanda menghubungi sekretaris Al dan diangkat!

"Selamat siang Nona Amanda, ada yang bisa saya bantu?"

"Siang Kelly, saya ingin bertanya apa Alaric ada di kantor?"

"Tuan Alaric ada di ruangannya sedang mengerjakan rancangan proyek yang akan di renovasi bersama Bu Bianca, Nona."

"Pantas saja dia susah dihubungi, baiklah terima kasih Kelly."

"Sama-sama, Nona."

Tut! Sambungan terputus.

Amanda memberhentikan taksi yang lewat lalu menuju ke kantor Al, mereka harus bicara karena jika terus-terusan diam maka tidak akan ada kemajuan dalam hubungan mereka.

Sesampainya di Thomson Corp, penjaga menunduk hormat pada Amanda sebagai tunangan Al dan Amanda membalasanya dengan senyuman.

"Selamat siang, Nona Amanda. Lama tidak berjumpa." Sapa hangat resepsionis.

"Selamat siang, saya ingin bertemu Alaric bisa kan?" Tanya Amanda dengan ramah.

"Tentu Nona, silahkan menuju ruangan Tuan Alaric."

"Saya permisi ya."

Semua pegawai tersenyum hangat pada Amanda yang begitu cantik, anggun dan ramah. Amanda berada di depan ruangan Al dan dia tidak melihat Kelly di meja kerjanya, saat Amanda hendak mengetuk pintu pintu lebih dulu di buka dari dalam.

"Amanda." Sapa Bianca dengan ceria sambil menutup pintu.

Amanda tersenyum dan menerima pelukan Bianca dengan hangat pula. "Lama ya kita tidak bertemu."

"Iya, itu karena kamu yang jarang ke kantor."

Amanda terkekeh, "Banyak pasien yang membutuhkan ku, Bii. Lagipula Al juga sibuk kan?"

"Baik Bu Dokter, ya lumayanlah klien lagi banyak mau."

Amanda mengangguk dan mereka melepaskan pelukannya.

"Kita harus ngobrol berdua kapan-kapan, sambil minum teh dan movie maraton." Usul Bianca.

"Tentu aku sangat ingin, kamu atur waktunya saja ya."

ALARIC [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang