Al baru saja memarkirkan mobilnya di parkiran Thomson Hospital, di mana Amanda bekerja. Setelah lulus dari kedokteran, Amanda memutuskan untuk tinggal di Indonesia bersama Alaric. Walau mereka belum merencanakan pernikahan.
"Al." Al menoleh saat dipanggil.
"Aunty? Apa kabar?" Tanya Al memeluk Ara.
"Baik, sayang. Kamu main dong sekali-kali ke rumah aunty."
"Al sibuk."
"Tapi mengunjungi tunanganmu bisa?"
Al nyengir membuat Ara geleng-geleng kepala. "Kapan aunty dapat undangan?" Tanya Ara.
Al sangat paham dengan ucapan aunty nya ini. "Sabar, kenapa tidak Mauren dulu?" Tanya Al, Mauren adalah anak perempuan Ara dan Rendy.
"Dia bilang masih belum mau serius, masih mau main-main."
Al mengangguk, "Aunty bersama siapa?"
"Sendiri, ke sini hanya mengontrol saja."
"Bawa mobil?"
"Dianter suami aunty, ini aunty sedang menunggu dia menjemput."
"Al tungguin."
"Eh tidak usah, Al."
"Tidak apa-apa." Ucap Al.
"Dasar ya, jiplakan Alexi banget. Tidak suka dibantah." Ucap Ara mengelus kepala Al.
"Kan anaknya." Jawaban Al membuat Ara terkekeh.
Tin tin
Seorang lelaki keluar dari mobil dan menghampiri Ara juga Al. Dia adalah Rendy Maurer.
"Maaf sayang aku lama." Ucap Rendy mengecup kening Ara.
"It's oke, aku juga ditemani Al."
"Apa kabar uncle?" Tanya Al.
"Baik, Al. Kamu sendiri bagaimana? Kita jarang bertemu ya, sedangkan dengan Rafa uncle hampir setiap hari bertemu." Ucap Rendy.
"I'm fine, uncle. Itu karena uncle dan Rafa satu kantor."
Rendy terkekeh. "Iya, makanya sering-sering main ke kantor Rafa."
"Al sibuk."
"Lihat sayang, dia tingkahnya Alexi sekali ya?" Tanya Rendy dibalas tawa oleh Ara sedangkan Al memutar bola matanya.
"Tentu saja, aku ini anaknya." Dengus Al.
"Maaf deh, kalau begitu kami duluan yaa. Salam untuk calon istrimu." Ucap Rendy.
Al mengangguk. "Be careful." Ucap Al.
Ara melambaikan tangan, setelah mobil Rendy dan Ara melaju Al masuk kedalam rumah sakit. Penjaga menunduk hormat dan Al langsung menuju ruangan Amanda karena ini sudah jam istirahat.
Al masuk tanpa mengetuk pintu membuat Amanda yang tengah mengobrol dengan perawat langsung kaget, terutama perawat nya langsung berdiri dan menunduk.
"Baby, kamu tidak bilang mau ke sini." Ucap Amanda.
"Surprise." Ucap Al membuat Amanda terkekeh.
"Kamu bisa keluar, Nelly. Terimakasih." Ucap Amanda pada perawatnya.
"Baik, dokter. Saya permisi."
Pintu ditutup saat perawat tersebut keluar dan Amanda menghampiri Al yang duduk di sofa panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALARIC [REVISI]
Teen Fiction- SILAHKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA - Laki-laki cuek, arogan dan tempramen itu bernama Alaric. Orang-orang segan melihatnya karena dia memiliki "segalanya". Siapa sangka jika seorang Alaric terpikat oleh seorang gadis biasa yang hidup sebatang ka...