Delapanbelas (Revisi)

1.7K 63 0
                                    


"Raf, di bawah lagi apa sih?" Tanya Lucas

"Ck, mana gua tau Bang. Gua di sinikan sama lu." Ujar Rafa.

"Sue lu."

Rafa mengabaikan Lucas, dia malah menikmati cemilan yang telah di siapkan oleh maid di toples.

"Kayaknya masalah Arga sekarang berat." Ucap Rivan.

"Gue juga mikir begitu, dia bukan orang biasanya kayaknya." Ucap Valery.

"Trus kita harus apa?" Tanya Lucas.

Rivan dan Rafa mengangkat bahu.

"Tunggu kabar dari Al aja." Ucap Valery dijawab anggukan kompak.

"Ohiya Raf, pacar lu udah lama enggak keliatan." Ucap Lucas.

"Udah mati."

"Serius?!" Kanget Lucas dan Valery.

"I don't know, and i'll never care."

"Kenapa?" Tanya Rivan.

"Riana simpanan om-om."

"What?! Gila ya, wajah polos ternyata lebih banyak kejutan! Sinting." Cecar Valery.

"Lu enggak laporin ke sekolah?" Tanya Rivan.

"Abang bilang, jangan di perpanjang. Biarin aja."

Mereka mengangguk iya juga sih.

"Tante Lexi tau?" Tanya Valery.

"Of course not, gua enggak tau bagaimana nasib Riana jika sampai Mommy tau."

Mereka semua langsung meneguk ludah sendiri, karena mereka tahu seperti apa sadisnya seorang Lexi jika ada yang  berani menyakiti orang-orang tersayangnya.

"Main yuk." Ajak Rivan pada Lucas sambil melempar stick playstation dan di tangkap dengan baik oleh Lucas.

Sedangkan dibawah mereka masih membahas tentang Arga dan Braga.

"Apa Daddy harus memberimu dan Rafa pegawal saat di sekolah?" Usul Vero.

"Dad!" Protes Al.

Sedangkan Jay dan Rena menahan tawa.

"Ini demi keselamatan kamu dan Rafa, Al!" Ujar Vero.

"Mommy." Ucap Al meminta pembelaan pada Lexi membuat Lexi terkekeh.

"Don't worry about it, Babe. Alaric masih bisa mengatasi ini dan menjaga Rafa." Ujar Lexi.

"Tapi kita tidak tau apa yang akan terjadi ke depannya."

"Tidak semua ketakutan atau kekhawatiran akan terjadi, Babe."

"Jangan khawatirkan aku dan Rafa." Ujar Al sambil mengecup pipi Vero dan pelipis Lexi lalu menaiki tangga menyusul yang lainnya.

"Ow, Alaric itu Alexi versi laki-laki." Ucap Rena.

"Bener banget!" Ucap Jay.

"Apa kita jodohkan saja?" Usul Luna.

"Tidak semua perjodohan berakhir baik." Ujar Lexi.

"Maaf aku hanya menyusulkan saja, aku tidak akan memaksakan." Ucap Luna.

"Santai saja, Luna. Aku hanya ingin Al bebas mencari orang yang dia sukai tanpa ada paksaan sepertiku dulu."

"Enggak apa-apa awalnya di paksa, tapi sekarang kamu sudah cinta mati sama aku, Honey." Ucap Vero sambil mengecup pipi Lexi membuat semua bersiul menggoda.

ALARIC [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang