Tiga (Revisi)

3.5K 111 2
                                    


Al, Lucas, Valery dan Rivan sedang berada di Cafe milik Papanya Valery. Cafe itu asik dan nyaman menjadikan tempat itu salah satu tongkrongan mereka.

"Insyaf, Cas. Jangan begitu terus." ujar Rivan.

"Nanti, gua masih mau main-main."

"Nanti kalo udah impoten baru insyaf, iya?" Sarkas Al.

"Anjir tuh mulut, Al!" Yang lain malah tertawa melihat ekspresi Lucas.

"Lucas, itu nyari pelampiasan tahu. Ntar juga akhirnya sama gua." Pd Valery.

"Pede amat lu, remukan mie instan."

"Sialan, apanya yang remukan mie instan?!" ujar Valery tidak terima dan memamerkan badannya.

Al dan Rivan hanya menatap datar keduanya yang ujung-ujungnya selalu debat dan gak ada habisnya. Lalu mata Al tidak sengaja melihat seorang waiters yang sedang berjalan kesana-kemari mencatat pesanan orang.

Al ingat, perempuan itu adalah perempuan yang menabraknya tempo hari di sekolah.

"Val." panggil Al.

"Apaan, zeyyeng?"

"Najis lu korban sinetron!" dengus Lucas.

"Bacot ah." ujar Al saat mereka akan beradu mulut lagi. Valery langsung senyum lebar pada Al.

"Apaan? Mau pesen lagi?"

"Dia satu sekolah sama kita kan?" tanya Al, mendengar itu Lucas, Valery dan Rivan langsung menoleh ke arah yang Al tuju.

"Tumben lu nanyain cewek, Al?" tanya Rivan.

"Dia terlalu biasa Al, bukan tipe seorang Alaric banget." ujar Lucas

"Dia Seliana, anak kelas IPA satu angkatan sama kita. Kerja di sini udah lama." beritahu Valery

"Ngapain kerja?" tanya Al.

"Nyari duitlah, bego!" kesal Valery.

"Sialan! Gua juga tau kalo itu."

"Dia sebatang kara, tinggal juga cuma di kos. Lagian ngapain sih nanya-nanya, dia gak level sama kita, Al!"

"Gua cuma tanya!" dingin Al.

"Santai, bosku.." ucap Lucas.

Al mengeluarkan kotak rokok dalam sakunya lalu mengeluarkan satu batang dan menyesapnya.

"Katanya tahun ini UN bakal di hapus? Bener gak sih?" tanya Lucas.

"Masa?! Seneng gua." seru Valery.

"UN gak bakal hapus cuma gak bakal jadi acuan kelulusan aja." jelas Rivan.

"Lha, kenapa?" tanya Valery.

"Tanya sendiri sana ke kemendikbud." suruh Al.

Valery mendengus namun Lucas dan Rivan malah tertawa ngakak. Tiba-tiba ponsel Al berbunyi, panggilan masuk dari Rafa.

"Hallo." jawab Al.

"Bang, tolongin gua.."

"Lu di mana? Ada apa?" tanya Al serius bahkan dia sampai mematikan rokoknya mendengar nada panik adiknya.

"Gua di jalan xxx."

"Gua ke sana sekarang!" ujar Al langsung bangkit dan keluar dari Cafe.

"Al, ke mana lu?!" teriak Lucas.

"Al!" panggil Valery.

"Ikutin bego!" ujar Rivan mengejar Al.

Al mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi agar cepat sampai di tempat Rafa. Sesampainya di sana Al tidak melihat apapun selain mobil Rafa yang pintunya terbuka.

ALARIC [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang