Tigapuluhdua (Revisi)

1.4K 54 0
                                    

"Aku punya kabar baik." Ucap Al berbicara dengan Amanda lewat skipe.

"Apa, baby?"

"Aku kuliah di Jerman."

"Seriously?!"

"Ya, kamu senang?"

"Yes!" Al terkekeh melihat wajah cerah Amanda.

"Miss you." Ucap Al.

Terlihat Amanda tersenyum sambil memberi kiss. "Me more, seminggu lagi kamu ujian bukan?"

"Iya."

"Semangat, baby. Aku tunggu kamu di Jerman."

"Pasti."

"Aku tutup ya, aku masih ada kelas setelah ini."

Al mengangguk.

"Love you, baby"

"Me too."

Layar laptop Al yang awalnya menampilkan wajah Amanda kini terganti oleh wallpaper awal, Al memang sudah berbicara kepada Vero dan Lexi jika dia akan melanjutkan study di Jerman dengan mengambil jurusan bisnis. Tentu Lexi dan Vero sangat setuju.

Al melirik beberapa foto yang terpajang di meja belajarnya, foto dirinya bersama Amanda. Amanda sangat suka mengabadikan suatu moment sehingga tidak luput dari dokumentasi. Al tersenyum saat melihatnya.

"Apa gua mencintai, Amanda?"

Ceklek! Rafa masuk ke dalam kamar Al.

"Ngapain lu senyum senyum?" Tanya Rafa sambil membawa jus alpukat lalu duduk bersila di tengah kasur Al menatap abang nya.

"Lu kalau-"

"Masuk kamar gua ketuk pintu dulu? Iya iya sorry." Potong Rafa.

"Mau apa ke sini?" Tanya Al.

"Memang tidak boleh adiknya masuk kamar abang? Kejam!" Ujar Rafa sambil cemberut. Al hanya mengangkat bahu.

"Bang, lu beneran mau kuliah di Jerman?"

"Iya."

"Terus gua?"

Al mengangkat sebelah alisnya. "Lu kenapa?"

"Gua sendiri dong. Enggak akan ada yang jagain lagi."

"Jaga diri sendiri, kalau perlu minta penjaga ikut ke sekolah."

"Serius, Bang!"

"Makanya jangan malas kalau disuruh latihan."

"Bang, kenapa lu nggak kuliah di Jakarta? Kenapa harus Jerman?"

"Males ketemu lu."

Rafa menatap tak percaya pada Al membuat Al terkekeh dan berdiri menghampiri Rafa untuk mengacak rambut adik manjanya itu.

"Gua kensana mau kuliah."

"Di sini juga banyak kampus yang bagus."

"Tapi di sini nggak ada Amanda." ucap Al sambil mengedipkan sebelah matanya membuat Rafa mual dan Al tertawa.

"Asik banget."

Al dan Rafa menoleh kearah sumber suara dan ternyata adalah Lexi yang sedang melipat tangan di dada sambil menyender di ambanh pintu menatap kedua putranya.

"Mommy." Panggil Rafa.

"Sejak kapan Mommy di sana?" Tanya Al.

"10 menit yang lalu." Ucap Lexi sambil menghampiri Al dan Rafa.

ALARIC [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang