Lexi di bawa oleh beberapa dokter dan suster menuju ruang UGD, Vero, Al dan Rafa mengikuti dengan perasaan takut dan was was apalagi Rafa sudah menangis sedari tadi. Lexi tiba-tiba kejang membuat semua panik dan langsung di bawa ke rumah sakit.Saat Lexi masuk pintu langsung ditutup Rafa terduduk di depan pintu, Vero dan Al terus mengintip di pintu kaca itu dimana dokter sedang melakukan penanganan pada Lexi.
Lalu Al melihat dada Lexi di pompa dan hidung Lexi dibantu oleh alat bantu, sungguh Al ingin menangis melihat bagaimana Lexi di perlakukan.
Saat dokter hendak keluar Al, Vero dan Rafa segera menyingkir.
"Bagaimana keadaan istri saya dok?" tanya Vero
"Maaf Tuan Alvero, kami sudah berusaha semampu kami" sesal dokter
"Mommy!!!!!" histeris Rafa langsung masuk bersama Vero
Sedangkan Al masih mematung di tempat.
"Anda jangan bercanda dokter!" tajam Al
"Maaf Tuan, saya dan tim sudah berusaha namun yang Maha Kuasa berkehendak lain"
Al menggeleng sambil berjalan masuk dia melihat Vero dan Rafa meraung sambil memeluk Lexi, kini air mata Al pun sudah meluruh.
"Mommy" lirih Al sambil berjalan mendekat
"Mommy"
"MOMMY" teriak Al
DEG!
Al terbangun dari tidurnya dengan dahi, pelipis dan leher berkeringat. Jantungnya berdebar kencang seakan dia habis lari maraton.
Al langsung berlari keluar kamar, dan menuju kamar Lexi. Al membuka kamar orangtuanya dengan kasar saat melihat Lexi sedang tertidur pulas dalam pelukan Vero Al langsung bernafas lega bahkan dia sampai berlutut saking lemasnya.
Lexi terusik, lalu melihat ada orang yang di ujung ranjangnya. Lexi menajamkan penglihatannya lalu duduk.
"Al.. Kamu kenapa?"
"Mommy" lirih Al langsung lompat ke ranjang dan memeluk Lexi erat membuat Vero terbangun.
"Kenapa Al?" tanya Vero dia juga ikut duduk
Al mengeratkan pelukannya, membuat Lexi merasakan jika jantung Al berdebar kencang. Lexi pun mengelus punggung putra pertamanya itu.
"What happen, boy?" lembut Lexi
"Nightmare" jelas Al
Vero menghela nafas, kirain kenapa sampe malem-malem ganggu.
"It's oke, that just dream"
Lexi merasakan bahunya basah, Al menangis?! Oke berarti ini bukan hanya mimpi buruk biasa. Lexi melepaskan pelukannya dan menangkup wajah Al lalu menghapus air mata Al.
"Be strong! Lelaki ga boleh cengeng" ujar Lexi
Vero menepuk-nepuk bahu Al sedangkan Al menetralkan jantungnya. Vero meraih air minum yang ada di nakas lalu memberikannya pada Al dan Al meminumnya.
"Ini masih jam 2 pagi, lebih baik kamu kembali tidur" ucap Vero
"Al mau tidur disini aja"
"What? Please boy, saat ini waktu Mommy mu buat Daddy" ujar Vero
Al menatap Lexi dengan tatapan memohon, oke itu seperti bukan Al jadi Lexi mengangguk.
"Honey.. " rengek Vero
KAMU SEDANG MEMBACA
ALARIC [REVISI]
Teen Fiction- SILAHKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA - Laki-laki cuek, arogan dan tempramen itu bernama Alaric. Orang-orang segan melihatnya karena dia memiliki "segalanya". Siapa sangka jika seorang Alaric terpikat oleh seorang gadis biasa yang hidup sebatang ka...