Duapuluh (Revisi)

2K 68 10
                                    


Motor sport hitam baru saja memasuki halaman sekolah dan memarkirkan motornya, setelah terparkir dia membuka helm dan membenarkan rambutnya sambil bercermin di spion motor.

"Arga."

Ya, laki-laki berjaket kulit hitam yang baru saja memarkirkan motornya adalah Arga.

"Hei, lu udah sarapan?" Tanya Arga pada gadis di depannya.

"Belum, gue takut terlambat kalau nyari sarapan dulu."

"Ayo ke kantin, kita sarapan." Ajak Arga.

"Lu juga belum sarapan?"

"Belum."

"Bagus deh." Ucap Seli.

Perempuan yang sedari tadi mengobrol dengan Arga adalah Seli, teman Arga dari SMP. Saat akan memasuki kantin Seli berpapasan dengan Rivan.

"Sori." Ucap Seli canggung.

Rivan menatap Seli dan Arga.

"Apa lu liat-liat?! Oh gua inget lu temennya si Alaric kan?" Songong Arga.

"Cih, apa peduli lu." Ujar Rivan sambil berlalu.

Arga hendak menyusul untuk memberi bogem pada anak orang kaya sombong itu namun tidak jadi saat Seli menarik tangannya untuk masuk kantin.

"Makan apa?" Tanya Seli ketika mereka berdua sudah duduk.

"Gua soto pakai nasi."

"Masih aja suka soto."

"Itu makanan enak tahu."

"Iya-iya."

Seli beranjak untuk memesankan Arga soto sedangkan dirinya nasi goreng setelah membeli air mineral 2 botol.

"Ke mana aja lo selama menghilang?" Tanya Seli.

"Bokap gua kecelakaan, Sel. Jadi gua sibuk ngurusin bokap."

"Kok bisa?"

"Orang-orang yang benci bokap yang buat."

"Anjir, ada ya orang sejahat itu."

"Ada, makanya bokap bisa kaya sekarang."

Lalu pesanan mereka datang dan di sajikan di meja.

"Makasih, Bu." Ucap Seli.

"Lu punya pacar?" Tanya Arga.

Pertanyaan Arga membuat Seli tersedak karena dia langsung mengingat Al dan wajahnya merona.

"Muka lu sudah menjawab." Ucap Arga.

"Apaan sih, Ga."

"Bener kan?"

Seli mengangguk malu-malu.

"Enggak cocok lu malu-malu gitu."

"Sialan!"

"Siapa pacar lu? Kenalin dong."

"Em, enggak bisa."

"Kenapa?"

"Soalnya backstreet."

"Mau-maunya lu di ajak backstreet?"

Seli meringis, "Santai kenapa! Malu dilihat banyak orang." Ucap Seli.

"Habisnya lu bego, mau-maunya diajak backstreet."

"Dia melakukan banyak hal buat gue, Ga. Salah satunya bayarin utang gue."

"Dia enggak pernah kasar?"

Seli diam lalu menggeleng.

"Bagus! Kalau sampai iya, bilang biar gua matiin pacar lu."

ALARIC [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang