Tujuh (Revisi)

2.9K 92 0
                                    

Valery sedang rebahan dan menjadikan bahu Al  sebagai bantal dan Al cuek saja sambil memainkan Hpnya sedangkan Rivan dia mengobrol dengan Lucas membahas sesuatu.

"Jalan kuy malam ini." Ajak Valery.

"Ke mana?" tanya Rivan.

"Club aja lama kita enggak minum-minum."

"Lu nyusahin kalo mabok!" ujar Al.

"Gitu amat sama gua"

"Emang bener, nanti gua lagi yang kelimpungan diomelin bokap lu." ucap Lucas.

"Derita lo." ejek Valer.

"Tai ya lu."

"Ke rumah gua ayo." Ajak Al.

"Mantaapp!!!" seru Lucas.

Yaps, Lucas memang sangat menyukai Lexi karena katanya walaupun sudah berumur Lexi tetap cantik dan seksi. Jangankan Lucas semua orang pun bisa melihat itu.

"Tante Lexi sudah punya Om Vero, goblok!" ujar Valery.

"Siap-siap lu di bantai bokapnya Al gak tau apa Om Vero posesif." ucap Rivan.

"Kalo aja gua lahirnya lebih dulu, pasti gua yang jadi bokap lu Al."

"Najis lu, anying!" datar Al.

"Hahahaha!"

Rivan dan Valery hanya geleng-geleng melihat kelahuan aneh Lucas.

"Btw Al, tapi kok bokap lu gak marah kalau nyokap lu pelukan atau dicium bokap gua atau bokapnya Lucas?" tanya Valery

"Orang cantik mah bebas, Beb." ucap Lucas.

"Bokap Lucas udah dianggap abang sendiri sama nyokap, kalo bokap lu mereka emang temenan dari lama katanya sebelum ketemu bokap gua."

"Gue jadi irii." ucap Valery.

"Tapi kayaknya enggak deket sama bokap gua ya?" tanya Rivan.

Al mengangguk, "Karena temennya nyokap gua nyokap lu bukan bokap lu."

"Iya sih, nyokap gua juga sering nyeritain Tante Lexi." ucap Rivan.

"Awet banget yaa persahabatan mereka?"  tanya Valery.

Mereka semua mengangguk

"Lo tau gak? Bokap gue pernah bilang kalo gak inget Tante Lexi temennya pasti udah di pacarin karena saking cantiknya Tante Lexi pas muda." cerita Valery sambil terkekeh.

"Sekarang aja cantik begini begimana mudanya, astagaa." prustasi Lucas.

"Napa kita jadi ngomongin nyokap gua?!"

Mereka juga bingung lalu ketawa.

Bugh!

Semua kaget saat melihat Lucas terjungkal karena bogem mentah.

"Lucas!" panik Valery membantu Lucas.

"Apa-apaan lu?!" ujar Rivan.

"Urusan gua sama dia! Bukan sama lu pada!" ujar Zero sang kapten basket.

"Lu berurusan sama kita juga." dingin Al.

Zero hanya menatap Rivan dan Al lalu kembali ke Lucas yang mulai bangun.

"Lawan gua lu bangsat!!!" teriak Zero.

Bugh.

Lucas menendang Zero lalu terjadilah keributan di sana membuat beberapa siswi di dalam kelas histeris dan memilih keluar. Sedangkan Rivan dan Al hanya diam mereka yakin Lucas bisa menanganinya.

ALARIC [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang