END (Revisi)

2.4K 62 28
                                    


5 Tahun kemudian..
.
.
.

Seorang lelaki berkemeja putih yang dilapisi tuxedo hitam tak lupa dengan dasi navy dan sabuk, sedang berkutat dengan setumpuk berkas. Dia adalah Alaric Aditya Thomson. Yang 3 tahun lalu lulus kuliah dan langsung menyangga sebagai CEO Thomson Corp menggantikan Lexi atas perintah Lexi, karena Lexi ingin pensiun dini dan lagi jika dibutuhkan Lexi akan sigap membantu Al.

Toktoktok

"Masuk."

Seorang perempuan berkemeja putih dan rok abu masuk sambil membawa beberapa map.

"Selamat siang, Tuan Alaric. Saya ingin melaporkan beberapa proyek yang sedang saya tangani." Ucap Bianca.

Al mengintruksikan Bianca untuk duduk dengan gerakan tangan. Bianca langsung duduk.

"Jadi beberapa proyek yang saya tangani sudah selesai dan ini adalah beberapa gambar proyek yang saya buat, mohon dikoreksi."

Ya, Bianca bekerja di Thomson Corp sudah satu tahun sebagai Arsitek. Setelah Rafa meyakinkan dokter Arka akhirnya Bianca diperbolehkan untuk kuliah arsitektur membuat Bianca bahagia bukan main dan dia bekerja di Thomson Corp karena memang perusahaan properti yang sangat ingin Bianca lamar adalah Thomson Corp.

Al memperhatikan semua gambar yang Bianca berikan dengan seksama.

"Absolutly pantastic." Puji Al.

Bianca tersenyum. "Terima kasih, Tuan."

"Sudah ada planning pindah?" Tanya Al.

Al bertanya seperti itu pasalnya, Rafa saat ini sedang skripsi dan setelah dia lulus nanti menginginkan Bianca pindah ke perusahaan Fernando Grup yang akan Rafa pimpin nantinya.

"Mm, soal itu saya belum memikirkannya."

"Saya tidak akan mengistimewakan kamu hanya karena kamu pacar adik saya, prosedur akan tetap berlaku Bianca. Jika kamu mengundurkan diri maka kamu akan kena denda." Tegas Al.

"Saya paham, Tuan. Sebenarnya saya tidak ada rencana untuk pindah,"

"Bagus! Jangan libatkan urusan pribadi dalam pekerjaan." Bianca mengangguk mengerti.

"Kamu bisa keluar." Ujar Al.

"Terima kasih, Tuan. Saya permisi."

Setelah Bianca keluar, Al menyenderkan tubuhnya di kursi dan memijit pangkal hidungnya. Lalu dia minum air sampai habis. Al melihat ponselnya yang berbunyi notifikasi jika besok adalah Wisuda Amanda di Jerman. Al bangkit dan keluar.

"Kelly, kirim semua pekerjaan saya lewat email. Saya harus pergi." Perintah Al pada sekretarisnya.

"Baik, Tuan." Ucap Kelly sambil berdiri dan sedikit membungkuk memberi hormat.

Al berjalan membuat semua karyawannya mununduk memberi hormat.

"Al." Panggil Valery.

"Hai." Mereka berpelukan.

Valery saat ini menjadi seorang model yang sukses dan menjadi sorotan media ke mana pun dia pergi, bahkan Al dan Valery sempat di gosipkan karena kedekatan mereka. Sontak Lucas yang sangat posesif tidak terima dan langsung menemani Valery photoshoot lalu menegaskan pada media jika dirinyalah pacar sekaligus calon suami Valery.

Rivan, dia menjadi seorang pengacara yang saat ini bekerja di Fernando Grup menjadi kuasa hukum perusahaan tersebut. Lucas? Dia memiliki sebuah showroom mobil sport.

"Mau ke mana?" Tanya Valery.

"Beli cincin buat Amanda."

"For god shake! Lo mau lamar Amanda?"

ALARIC [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang