Al berada di apartemen dia sedang menunggu seseorang, karena tadi dia menelponnya agar orang tersebut datang ke apartemennya. Al meminum air putih yang ditambah es batu tersebut sambil memandangi pintu.
Ting nong.
Al menyimpan gelas dan melangkah lebar menuju pintu.
Ceklek
Seli berdiri di sana dengan masih memakai seragam sekolah mereka.
"Hai." Sapa Seli dengan senyuman.
Al menarik tangan Seli lalu menutup pintu dan langsung menghimpit badan Seli ke belakang pintu.
Cup
Al mencium bibir Seli membuat Seli terkejut dengan serangan mendadak Al. Seli berusaha membalas ciuman Al namun dia tetap kalah, tidak sejago Al. Al mengangkat badan Seli hingga Seli dalam gendongannya dengan punggung menempel di pintu. Satu tangan Al mulai masuk ke dalam baju seragam Seli membuat Seli meremas rambut Al.
Ciuman Al turun ke leher dan menghisap kuat di sana meninggalkan jejak beberapa. Tanganya menangkup payudara Seli secara langsung dan meremas sensual.
"Mmhhh."
Al menyeringai.
Dia melepaskan seragam Seli dan mengangkat ke atas bra Seli sehingga dengan leluasa Al menciumi payudara Seli. Seli sudah tidak karuan, dia pusing dengan semua kenikmatan yang Al berikan.
Hingga..
Kyurukk.
Al menatap Seli sedangkan yang di tatap hanya menunduk malu dengan wajah menerah membuat Al tersenyum kecil. Al membawa Seli duduk di sofa lalu memesankan makanan, Seli yang masih duduk di pangkuan Al hendak turun namun di tahan.
"Kalau lapar bilang." Ujar Al.
"Iyaa, ihh. Gue malu."
Al megacak rambut Seli acak-acakan membuat Seli protes dan membenarkan rambutnya, kemeja Seli yang masih terbuka melihatkan bagian atasnya membuat Al bermain-main dengan puting Seli dan sesekali meremasnya.
"Ihhh, udah!"
Seli membenarkan bra dan kemejanya setelah itu memeluk Al membuat Al terkekeh.
"Manja."
"Sesekali masa enggak boleh." Protes Seli mengeratkan pelukannya.
"Lu mau beli sesuatu?" Tanya Al tiba-tiba.
"Maksudnya?" Tanya Seli menatap Al.
"Belanja. Beli sepatu, tas, baju?"
"Sayang duitnya, Al. Mending di tabung."
"Sesekali lu harus royal."
"Iya buat orang kaya yang mudah mendapat uang, lha untuk gue yang tau susahnya cari uang?"
Cup.
Al mengecup bibir Seli lalu dia mengeluarkan dompetnya dan memberikan satu blackcard.
"Pakai."
"Sudah gila lo, Al."
Al memasukan kartu tersebut ke dalam saku kemeja Seli.
"Al, uang yang lu kasih setiap minggu aja sudah lebih dari cukup. Enggak usah kasih gue ini lagi." Ucap Seli mengembalikan kartu Al.
"Cukup pakai, enggak usah nolak."
"Gue malu."
"Lu pacar gua, Seliana."
KAMU SEDANG MEMBACA
ALARIC [REVISI]
Teen Fiction- SILAHKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA - Laki-laki cuek, arogan dan tempramen itu bernama Alaric. Orang-orang segan melihatnya karena dia memiliki "segalanya". Siapa sangka jika seorang Alaric terpikat oleh seorang gadis biasa yang hidup sebatang ka...