"Woy Lang! Sorry banget gue telat, lo udah lama nunggu disini?" Anjana menyapa Gilang yang sedang duduk di kursi santai pinggir kolam renang.
"Santai bae ama gue mah. Bara kemana? Jadi ke rumah temennya?"
"Jadi, makanya gue buru-buru kesini. Gimana, Lang? Semua persiapannya udah beres? Fotografer? Fashion and hair stylist? Aduh gue panik, bener-bener kurang persiapan kayaknya nih kita Lang." Hari ini adalah waktunya pemberian surprise untuk Bara yang ke sekian kalinya dari Anjana. Bara hanya mengetahui bahwa ia akan melakukan pemotretan dengan tema wedding untuk project dari Wedding Organizer. Dan sekarang pun Bara masih berada di rumah temannya, jadwal pemotretannya masih sekitar satu jam lagi.
"Duuuhh rempong banget sih Anjana? Puyeng gue. Chill aja kali, beres kok semuanya. Fotografer nya udah dateng, dia lagi ke toilet. Fashion and hair stylist nya dikit lagi sampe. Mending sekarang lo yang siap-siap. Cewek kan rempong ye kudu make up segala macem, satu jam harus cukup pokoknya." Gilang memang manajer sekaligus asisten Bara, tapi bagi Bara dan Anjana, Gilang merupakan sahabat mereka. Walaupun terkadang─bahkan cenderung sering bacot, tapi Gilang tidak seburuk apa yang terlihat dari covernya.
Anjana tersenyum, "Hahaha ampun! Okedeh siap, gue siap-siap dulu yaa. Berkabar aja kalo Bara udah jalan atau udah sampai. Thanks banget, Lang."
Setelah kurang lebih setengah jam lamanya Gilang mempersiapkan sesi pemotretan surprise ini, akhirnya semua persiapan selesai tepat seperti perkiraan awal, bahkan 15 menit lebih awal dari perkiraan. Saat ini mereka sedang menunggu kedatangan Bara yang katanya sudah sampai di lobby hotel.
"Perfect! You are so damn pretty, Anjana. Bara udah sampe lobby beberapa menit yang lalu, kayaknya sekarang dia lagi siap-siap, terus menuju ke swimming pool, lokasi pemotretan nanti." Gilang takjub melihat kecantikan Anjana hari ini. Tidak, setiap hari Anjana cantik, tapi hari ini kecantikannya bertambah.
"Aw! Thank you, I'm so grateful to have a friend like you, Gilang Rizky. Makasih banget ya udah mau repot-repot bantuin gue. Padahal kerjaan lo numpuk pastinya, ngurusin schedule nya Bara."
"Na, kayak sama siapa aja sih? Kayak baru kenal kemaren aja sih sama gue. Eh gue ke lokasi dulu ya, si Bara nyariin gue. Nanti kalo udah waktunya, gue call atau chat lo deh."
"Siap!" Saat ini Anjana semakin deg-deg an, takut surprise nya akan gagal atau tidak sesuai dengan ekspetasinya. Biasa, wanita dan overthinking nya.
Sedangkan di tempat yang berbeda, Bara sudah selesai dengan segala persiapannya. Dari berganti pakaian, tata rias sampai tata rambut. Sekarang giliran Bara yang menunggu Anjana─yang diketahuinya adalah model wanita yang tak ia kenal.
"Lang, mana sih modelnya? Lama banget, sih. Nanti kemaleman, gue kan mau jalan sama Anjana."
"Bawel lo, ini udah gue contact. Dia lagi di lift, otw sini. Eh ngomong-ngomong, modelnya cakep parah tau, Bar! Ati-ati deh lo." Gilang membuat Bara penasaran.
"Cewek cantik cuma ada 2 bagi gue, Bunda sama Anjana." sahut Bara dengan santai.
"Objektif sama bucin beda tipis ye bos." tapi memang tak bisa dipungkiri, Bunda Bara memang cantik, begitupun dengan kekasihnya, Anjana.
"Ya yang bilang Bunda gue atau Anjana jelek berarti buta." MasyaAllah bener-bener ini orang, Gilang berbicara di dalam hati.
"Tuh udah dateng modelnya, buruan siap-siap lo." Mendengar itu, Bara segera membenarkan posisi duduknya, sang fashion stylist pun ikut membenarkan pakaian Bara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kali Kedua
RomansaJust remember that some people will be worth to get a second chance -Ardial Adhitama If you're lucky enough to get a second chance, don't waste it -Anjana Elmira Dimitria Sometimes there is no next time, no second chance, no time out. It's about NOW...