Hari telah berganti, setelah seharian diadakan beberapa rangkaian acara, tibalah saatnya dimana Abhi dan Nayya akan mengikat hubungan pertunangan. Proses pertunangannya memang seperti pertunangan pada umumnya, namun yang membuat beda pada kali ini ialah dekorasi dan nuansanya yang kental akan adat. Mungkin karena papa Nayya berasal dari salah satu negara yang tak pernah luput dari adat dan budayanya, yaitu India. Ruangan tempat keluarga dan acara pertunangan berlangsung serta halaman tempat para tamu berkumpul menyaksikan pertunangan melalui layar monitor, didekorasi dengan penuansaan India. Para keluarga dan tamu yang hadir pun mengenakan dresscode baju adat India, Dhoti (untuk laki-laki) dan Saree (untuk perempuan).
"Na, acara tunangan lo besok kayak begini? Pake EO mana lo?" tanya Qyara berbisik, sambil sesekali melihat layar monitor di depannya. Di dalam, sesi tukar cincinnya baru saja selesai.
"Gatau, temennya Mama gue yang ngurusin. Dan fyi acara tunangan gue gak akan kayak begini. Ini keramean banget buat sekedar acara tunangan doang." jawab Anjana.
"Ya emang kenapa? Maklum sih, Na. Doi kan orang India, gak heran lah kalau rangkaian acaranya banyak dan heboh gini." sanggah Qyara.
"Ya iya sih keren emang gue akuin. Banyak rangkaian yang kental adat dan budaya. Belum lagi keluarga Abhi juga Jawa banget kan. Tapi ini rame banget menurut gue, Q. Nanti pas nikahannya bisa bisa 7 hari 7 malem kali ya?" tanya Anjana sambil terkekeh.
Qyara memandang Anjana heran, "Terus lo mau kayak gimana? Private gitu? Keluarga doang yang dateng?"
"Iya lah. Ngapain rame rame, kisah hidup gue bukan konsumsi publik." ucap Anjana lugas.
Qyara terkekeh sinis, "Sayangnya lo bakalan tunangan sama orang yang hidupnya jadi konsumsi publik."
"Yaaa... iya sih.. Tapi yaudah gitu mungkin kalau acara besar besarannya bisa nanti pas menikah. Tunangan mah private aja." kata Anjana.
"Ya ya ya whatever to you lah." ucap Qyara dibarengi dengan kebiasaan rolling eyes nya.
"Tapi bener loh, vibes nya tuh India banget. Gue berasa lagi di India beneran tau gak hahaha." Anjana melihat kembali sekelilingnya, dan pakaian yang ia kenakan.
"Saree looks good on you. Padahal muka lo gaada muka muka orang India." puji Qyara.
"Bisa banget ya abis muji langsung jatohin lagi. Thanks loh, saree looks good on you too. Q, mending lo cari jodoh aja disini. Sodaranya si Nayya gitu kek, biar makin mulus juga nanti karir lo." Anjana memberikan ide usil pada sahabatnya."Ngaco lo. Mana demen mereka sama manusia pribumi macem gue. Gak mau ah gue, jauh India. Menikah dengan sesama pribumi aja biar gak ribet." elak Qyara.
"Ah bisa aja ngelaknya. Bilang aja maunya nikah sama Brian gitu." ledek Anjana sambil mengarahkan dagunya ke arah Brian berada.
"Brian mulu lo ah. Eh btw, Mas Iyal lo kemana? Kok gak keliatan sih dari kemaren?" tanya Qyara, kepo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kali Kedua
RomanceJust remember that some people will be worth to get a second chance -Ardial Adhitama If you're lucky enough to get a second chance, don't waste it -Anjana Elmira Dimitria Sometimes there is no next time, no second chance, no time out. It's about NOW...