31. Engagement

4.4K 172 1
                                    

Hari ini adalah hari dimana Ardial akan melamar dan meminang Anjana untuk dijadikan pasangan hidupnya. Walaupun masih ada ijab qabul dan acara pernikahan yang harus Ia lewati dan tak kalah membuat grogi, namun yang satu ini tidak bisa dipungkiri juga membuat Ardial grogi.

"Yal, kamu kenapa? Itu lho Anjana sudah turun." tegur sang Mama.

Dilihatnya, Anjana menuruni tangga satu persatu, ditemani dua sahabatnya, Qyara dan Addara.

Anjana nampak anggun mengenakan kebaya merah dengan riasan yang membuatnya tambah terlihat cantik.

Ardial tidak dapat memalingkan pandangannya sedetikpun dari Anjana yang kini telah duduk tepat di hadapannya.

Ardial tidak dapat memalingkan pandangannya sedetikpun dari Anjana yang kini telah duduk tepat di hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Mbak Anjana cantik sekali ya hari ini, Mas Iyal nya sampai pangling gitu tuh hahaha.." celetuk sang MC.

Ardial dan Anjana hanya bisa tersenyum dan tertunduk malu.

Sedangkan seisi ruangan dipenuhi dengan suara tawa keluarga keduanya yang turut menghadiri acara lamaran sekaligus pertunangan ini.

Setelah MC membuka acara lamaran ini, saatnya keluarga dari pihak Ardial menyatakan maksud kedatangannya, dan hal ini diwakilkan oleh Papa Ardial sendiri, Ardianto.

"....adapun maksud kedatangan kami sekeluarga ke kediaman Bapak Abelard adalah ingin menyampaikan niat tulus dari anak saya, Ardial Adhitama, untuk melamar putri Bapak dan Ibu Abelard yaitu nak Anjana Elmira Dimitria." Ardianto membuka pembicaraan yang setelah ini akan dilanjutkan oleh Ardial sendiri.

"Barangkali dari keluarga Bapak Abelard ingin memberi sambutan juga?" tanya sang MC.

Abelard pun juga turut memberi balasan sambutan dari keluarga Ardianto.

"Assalamualaikum, izin menanggapi Pak."

Seketika semua tertawa mendengar ucapan salam dari Abelard, karena sesama berasal dari keluarga tentara, Abelard sengaja memakai bahasa formal tentara untuk mengawali pembicarannya, niatnya untuk mencairkan suasana.

"Hahaha waduh seru juga ya ini, walaupun di acara lamaran, masih kental nuansa kemiliter-militeran nya. Maklum, kedua belah pihak berasal dari keluarga militer. Bukan begitu Bapak Abelard?" tanya sang MC.

"Benar dong.." ucap Abelard sambil mengangguk dan tersenyum singkat menahan tawa.

"Singkat saja, hmm kami membesarkan kedua anak kami, Anjana dan Adrian dengan penuh cinta. Therefore, I ask you Ardial, to love Anjana with all your heart. You can take it as a command, Captain." sambung Abelard.

"Wow. You can take it as a command, he said. Gimana nih tanggapannya Kapten Ardial?" kekeh sang MC.

"Siap, laksanakan!" respon Ardial, lengkap dengan salam hormatnya pada Abelard.

"Waduh, kayaknya tantangannya berat banget nih bagi Mas Iyal untuk melamar Mbak Anjana. Tapi gapapa, hal itu pastinya tidak akan menghalangi besarnya rasa cinta yang kalian miliki yaa. Mungkin Mas Iyal bisa menyampaikan sepatah dua patah kata. Monggo..Silahkan.."

Kali KeduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang