"Happy Anniversary Tante dan Oom! And also happy anniversary for your family company. I wish you all the best for your family."
"Thank you, Rayne." jawab Mama Ardial singkat.
Senyum Rayne perlahan memudar, Ia mengerti Mama Ardial memang tak seramah itu dengannya, "Aku nyari Ardial dulu ya, Tante."
"Iya, kayaknya sih tadi lagi nyambut tamu di taman situ."
"Okay, thanks Tante." tak butuh waktu lama untuk mencari Ardial, karena Ardial memang benar sedang berada di taman rumahnya.
"Hei, Ardial." panggil Rayne
Yang dipanggil hanya menengok spontan, Ardial terkejut dengan kedatangan Rayne.
"Hai." jawab Ardial.
"Sorry, Pak. Bisa saya berbicara sebentar dengan tunangan saya?" ucap Rayne kepada seorang laki-laki yang sedang berbicara dengan Ardial, mungkin rekan bisnis Papanya.
"Oh, sure. Take your time, kiddos. Oom nyari Papamu dulu ya, Yal." pamit si tamu.
Melihat kelakuan pacarnya, Ardial tak menghiraukannya. Ardial justru pergi melengos meninggalkan Rayne.
"Eh kok ditinggal, Ardiaaal!" Rayne mengejar Ardial.
"Apa?"
"Kok kamu menghindar sih? Harusnya aku yang menghindar dari kamu, karena aku yang lagi marah sama kamu! Kok malah kamu yang sok menghindar?"
"Oh, terus kenapa datang kesini?" skakmat, Rayne terpojokkan dengan kalimat Ardial barusan.
"My Daddy is your Papa's friend."
"Yaudah, silahkan ngobrol dengan Papa saya." lalu Ardial berbalik badan, bersiap pergi lagi meninggalkan Rayne yang sedang mengoceh.
"Ardial! Stop right there!" tapi Ardial tetap berjalan.
"Don't you dare, Yal." Ardial tetap tak menghiraukan Rayne.
"Kecuali kalau kamu mau masalah kita yang kemarin sampai di telinga Papa kamu, atau Papi aku mungkin?" langkah Ardial perlahan memelan.
"How about Anjana?" langkah Ardial seketika terhenti.
Ardial berbalik badan dan berjalan menghampiri Rayne, what the hell?! dia baru bisa nurut cuma karena gue nyebut nama Anjana?! rutuk Rayne dalam hati.
"Jangan macem-macem, apalagi sampai bawa-bawa Anjana." ucap Ardial ketus.
"Apa-apaan sih, Yal? Dengan kamu begini, itu justru semakin membuat aku penasaran. Sebenernya ada apa antara kamu dan Anjana, hah?!" Rayne mulai tersulut emosi.
"Wait a minute, hahaha. Jangan jangan Anjana ini adalah mantan kamu yang dulu pernah kamu ceritain ya? Oh, wow? Cinta lama bersemi kembali, huh?" lanjut Rayne.
"Denger. Tolong pakai nalar kamu! Anjana sekarang bukan siapa siapa aku. Justru karena itu, seharusnya kamu enggak ada urusan apapun sama Anjana." kali ini Ardial yang emosinya terpancing.
"Kamu pikir aku gak tau kemarin kamu kemana sama dia? Dia itu mau ngerusak hubungan orang! Dan aku udah ngasih tau Bara supaya dia jaga baik-baik pacarnya. Supaya gak gatel godain pacar orang! Murahan!" umpat Rayne.
"RAYNE!" bentak Ardial. Rayne pun terkejut dan diam seketika.
"Denger baik-baik, jangan ikut campur urusan yang bukan urusan kamu." ucap Ardial tegas.
"Satu lagi, jangan pernah 'sentuh' Anjana."
Lalu Ardial meninggalkan Rayne yang mematung ditempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kali Kedua
RomanceJust remember that some people will be worth to get a second chance -Ardial Adhitama If you're lucky enough to get a second chance, don't waste it -Anjana Elmira Dimitria Sometimes there is no next time, no second chance, no time out. It's about NOW...