"Qyaraaaa! Nyetir yang bener dong, nanti dulu bales chat nya!" Anjana memarahi Qyara yang selalu mengulang kebiasaan buruknya, memainkan ponsel sambil menyetir mobil.
"Bentar gue lagi bales chatnya Dara." ucap Qyara cuek.
"Q, bales nanti lagii!!" Anjana gemas dengan 'kebatuan' Qyara.
"Ih iya nih udah nih. Udah? Okay. Dikit lagi juga sampe. Mana sih rumahnya?" sejurus kemudian Qyara langsung meletakkan ponselnya.
"Dikit lagi kayaknya." jawab Anjana cuek.
"Ye gimana sih nyonya. Gue kira lo tau." ledek Qyara
"Addara ngapain?" tanya Anjana random.
"Ngapain apanya? Mana gue tau kan gue lagi gak sama dia." jawab Qyara santai sambil membenarkan posisi kacamata hitamnya.
Anjana mengehembuskan nafasnya berat, kesal dengan ketidaknyambungan Qyara pada waktu yang tidak terduga.
"Itukan tadi katanya lo lagi chat sama Dara, emang dia ngapain ngechat lo? Gitu maksud gueeeeeee Qyaraaaa Salmaaaaaa cantiikk pinteeerr."
"Ya kenapa gak langsung nanya aja 'Dara ngechat apa, Q'? Ribet lo."
Anjana dan Qyara memang kerap kali berbincang sepelik ini, terdengar seperti berdebat memang, namun bukan berkelahi. Memang cara mereka berbicara seperti ini saat berdua. Beda lagi jika ada Addara di tengah-tengah mereka, Addara cenderung sedikit diam dibanding mereka berdua.
"Hmm... Dara ngechat apaa Queen Qyara?" tanya Anjana dengan nada yang sedikit memaksa.
"Ciee kepo kan??" ledek Qyara.
Anjana kembali mengembuskan nafasnya.
"Gue menang taruhan sama Addara hehe."
"Taruhan apa lagi? Ada ada aja lo berdua." gerutu Anjana.
"Taruhan, lo dateng apa engga ke pertunangan Nayya. Yuhuu I'm the winner!!" sorak Qyara sambil mengangkat tangan kirinya, tanda selebrasi kemenangan.
"Istigfar gue dengernya. Tau gitu gue gak dateng." ucap Anjana acuh tak acuh sambil mencoba memjamkan matanya.
"Buktinya dateng kan? Thanks ya, Na. Gara-gara kegundahan hati lo yang akhirnya memilih untuk datang ke acara ini, gue jadi menang." ucap Qyara, masih dengan nada penuh kemenangan.
"Yayaya, lusa pagi kita pulang."
Mereka akan berada disana selama 3 hari 2 malam. Besok pagi adalah acara semacam ritual adat India, lalu malamnya dilanjutkan acara lamaran sekalian tunangan.
"Na! Tunggu jangan tidur dulu!" Qyara tiba-tiba heboh, mencegah Anjana yang sudah mulai tertidur lelap.
"Aduuh apaan sih, Q?!" Anjana mulai geram, waktu tidurnya kurang selama beberapa hari ini.
Setelah yudisium, Anjana sibuk menyiapkan berkas administrasi untuk mengikuti UKDI (Uji Kompetensi Dokter Indonesia). Seluruh dokter di Indonesia harus melewati tahap UKDI ini untuk mendapatkan STR (Surat Tanda Registrasi). STR ini nantinya akan digunakan sebagai izin pembukaan praktik di Indonesia, namun pelaksanaan praktiknya masih dibatasi. Tak cukup sampai disitu, setelahnya Anjana harus masih mengikuti program Internship selama 1 tahun untuk mendapat perizinan praktik pribadi. Sangat panjang perjuangan Anjana untuk menjadi seorang dokter. Membutuhkan waktu kurang lebih 6 tahun setengah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kali Kedua
RomanceJust remember that some people will be worth to get a second chance -Ardial Adhitama If you're lucky enough to get a second chance, don't waste it -Anjana Elmira Dimitria Sometimes there is no next time, no second chance, no time out. It's about NOW...