Setelah beberapa waktu lamanya Anjana, Qyara dan Addara tak pernah bertemu, akhirnya hari ini mereka memiliki waktu luang dan bisa menghabiskan waktu bersama.
"Wah gokil, udah berapa lama nih gue gak ketemu sama lo lo pada." ucap Addara sambil memakan kentang goreng buatan Anjana.
"Gue sih kadang masih ketemu Anjana." Qyara sedang fokus menonton serial dramanya di tv, tetapi masih bisa ikut nimbrung pembicaraan Anjana dan Addara.
"Ah diem lo! Tonton aja tuh serial drama lo. Lo mah enak, bucinnya bisa sekalian ketemuan sama Anjana." omel Addara.
Qyara terkadang menemani Brian syuting, dan karena Brian syuting bersama Anjana dan Bara, maka Qyara juga sesekali bertemu Anjana.
"Lo tuh bucin!" seru Qyara.
"Ah bisa aja nih yang diem diem udah official." Addara 'mengirim serangan' balik pada Qyara.
"Tanya Anjana tuh." elak Qyara.
"Ah lo berdua ribut mulu pusing gue." keluh Anjana sambil menutup kedua telinganya.
"Lanjut, Na. Ih seriusan, Na. Ada kali sebulan kita gak ketemu." gerutu Addara.
"Belom juga sebulan, Dar. Ya hampir lah, masih seminggu lagi lo di RS Primary Health." jawab Anjana sambil memainkan ponselnya.
"Sebulan tapi kayak lama banget gitu, Na. Males ah disana nggak ada yang gue kenal." gerutu Addara.
"Lah haha, gue kira lo betah disana gara-gara banyak cowo Arab." Qyara meledek Addara, walaupun pandangannya masih terpaku pada layar tv.
"Dara mah sukanya yang macem Raffa, ya kan Q? Hahaha."
"HAHAHA"
Anjana dan Qyara tertawa bersama, Addara selalu menjadi sasaran candaan keduanya.
"Ah rese lo berdua!" Addara melempar bantal kecil ke arah Anjana dan Qyara.
Lalu keadaan menjadi hening seketika.
"Na, apartemen lo gak banyak berubah ya." Qyara memandangi sekitaran. Sudah hampir 2 tahun Anjana menghuni apartemen ini, berarti sudah selama itu pula apartemen ini dijadikan base camp mereka untuk menghabiskan waktu bersama, selain McD tentunya.
Anjana menghembuskan nafasnya sambil melihat sekitaran, "Yaa apa juga yang mau diubah, Q? Gini gini aja hehe. Orang baru 2 tahun kok, weekend juga kadang gue balik ke rumah."
"Kalian pernah mikir gak sih bakalan ada di titik ini, secepat ini. I mean, gue nggak pernah nyangka aja kalau gue bakalan jadi kayak sekarang, dikenal khalayak ramai. Gue gak pernah bayangin aja akan ada di titik ini. Dulu yang gue tau, gue harus lulus kuliah tepat waktu, terus kerja. Udah deh, terus menikah." Qyara bercerita sambil terkekeh.
"Hmm.. Siapa juga yang bakalan nyangka Q kalau gue bakalan ketemu lagi sama Anjana di rumah sakit yang sama, koass bareng. Dan itu akan berakhir dalam beberapa hari lagi, koass kita sedikit lagi selesai. Secepet itu waktu berlalu." giliran Addara yang berbicara.
Walaupun mereka sama sama sibuk, sesekali saat mereka menghabiskan waktu bersama, pembahasan seperti ini pasti terjadi. Membicarakan bagaimana waktu cepat berlalu, mengenang masa lalu, sampai berandai untuk masa yang akan datang.
"So do I. Time flies soooo fast. Who knows juga kalau gue bakalan tunangan sama Bara 2 minggu lagi." Anjana diam diam bersyukur, pembicaraan mereka lumayan cocok untuk disambungkan dengan ceritanya mengenai keputusannya untuk bertunangan dengan Bara.
Terjadi keheningan sejenak diantara mereka.
Qyara dan Addara terkejut dan spontan bangkit dari posisi tidurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kali Kedua
عاطفيةJust remember that some people will be worth to get a second chance -Ardial Adhitama If you're lucky enough to get a second chance, don't waste it -Anjana Elmira Dimitria Sometimes there is no next time, no second chance, no time out. It's about NOW...