cupture 50

5.6K 326 14
                                        

yeee i'm come back setelah sekian lama hibernasi,maafin yah kalau baru update,entah kenapa beberapa waktu lalu author malas banget buat megang netbook jadi yah ceritanya dia diamin dulu hehehe.  dan makasih buat teman teman yang masih nunggu cerita absurd ini, oke sekian dan terima kasih.

.vote

.komen

.share

.

                                              play media - love is....... ??????

.happy reading 

Alex memasuki kamar rumah sakit yang selama 1 bulan ini didatangi,dimana wanitanya terbaring dalam tidur panjanganya. Seakan akan tidak ingin membuka matanya lagi.

"sayang". panggil alex tapi tidak ada jawaban,yang terdengar hanya suara monitor jantung.

"bangunlah,kau tidak lelah menutup matamu terus". Ucap alex lirih sambil mengenggam tangan fara yang terbebas dari infus.

"kau tidak merindukan si kembar?, mereka selalu bertanya keadaanmu ?, dan aku binggung harus menjawab apa lagi,kau tau mereka pintar kan,aku tidak bisa lagi mengatakan alasan bahwa mereka tidak bisa melihat bundanya karena usia mereka belum cukup, mereka terlalu pintar untuk dibohongi terus". Alex terus berbicara,walau dia sadar fara tidak akan menjawabnya.

Yah begitu lah alex selama sebulan fara dinyatakan koma,alex selalu berbicara dengan fara seakan akan wanita itu bisa mendengar dan menjawabnya.

Masih segar dalam ingatan alex hari dimana fara tertembak.

Flashback

Alex terus menepuk pipi fara yang sudah tak sadar kan diri,tapi fara sama sekali tidak membuka matanya.

"fara,buka matamu sayang,buka". Teriak alex takut.

"tuan,apa yan-". Ucapan brian terhenti ketika melihat fara dalam dekapan alex dan berlumuran darah. Brianpun yang sadar akan hal itu langsung mengambil teleponnya dalam saku dan menghubungi rumah sakit.

"tuan,saya sudah menghubungi rumah sakit,dan mereka akan sampai dalam 5 menit lagi".

Alex tidak menghiraukan ucapan brian,dia terus meneriakkan nama fara agar bangun,tapi itu tidak akan berguna,fara tidak akan semudah itu bangun atau mungkin tidak akan bangun lagi.

"tuan mari kita pindahkan nona fara ?". ucap brian menepuk pundak alex.

Alex langsung mengangkat tubuh fara,tidak memperdulikan bajunya yang penuh akan darah.

Sesampainya didepan alex terkejut ketika melihat kedua anaknya,yang memandangi alex dengan mata binggung. Dan ketika alex mendekat.

"ayah mengapa bunda berdarah ?". ucap putra berteriak karena melihat baju fara basah akan darah.

Alex diam membisu,alex tidak bisa menjawab,dia harus menjawab apa ?, apa alex harus mengatakan bahwa bundanya berkorban untuknya,atau bundanya ditembak oleh wanita gila?.

"ayah,jawab !". teriak putra kesal karena ayahnya tak kunjung menjawabnya.

"paman akan menjelaskan semuanya". ucap albert tidak jauh dari tempat alex dan si kembar berdiri.

Alex tidak terkejut melihat ada albert disini,pasti brian yang menelpon albert.

"tidak paman,ayah harus menjelaskan ini semua,karena ayah tadi bersama bunda,dan sekarang bunda terluka dan hiks hiks". Putra tidak bisa melanjutkan ucapannya karena air matanya keluar sedangkan adiknya sudah menangis di pelukan salah satu bodyguart alex.

You Are MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang