Pov fara
Helaan nafas lelah terdengar dari salah satu peserta yang duduk diruang yang sangat megah dan besar ini. "sabarlah ref pasti sebentar lagi dimulai", "kau sudah bilang itu yang kesepuluh kalinya fara kau tau aku mulai malas mendengarnya,sebenarnya siapa yang ditunggu ?" aku hanya mengelengkan kepalaku mendengar kekesalannya
Refa adalah gadis baik cantik yang memiliki bodi bak model,kaki yang jenjang dan memiliki mata yang indah dan jangan lupa dia berasal dari keluarga yang kaya,dia satu satunya orang yang mau berteman denganku disini,berteman dengan orang yang dipandang upik abu,aku sempat bertanya hal itu kepadanya dan dia hanya menjawab singkat karena aku menyukaimu,dan dari situlah perteman kami dimulai
Cek cek
Terdengar bunyi mikrofon dari atas panggung. "maaf atas ketidaknyaman yang terjadi" ucap pembawa acara tersebut,pasti kalian bertanya tanya,biar aku beri tahu ini adalah acara penutupan penerimaan mahasiswa baru dan yang dari tadi ditunggu adalah direktur dari universitas ini sekaligus ceo dari perusahaan adi daya yang ada dibelahan dunia ."pake minta maaf segala sudah tau terlambat kalau dia tidak bisa datang yah bilang saja, jadi kita kan tidak menunggunya,dia pikir waktunya saja yang penting" "ref pelankan suaramu,kau ingin dia mendengarnya dan mendapat masalah" aku memperingatkan refa untuk menurunkan nada suaranyan. "selamat siang semua" aku masih fokus dengan refa dengan terdengar suara bariton dan dingin itu menyapa,aku sediki penasaran sebenarnya seperti apa rupa dari orang penting dikampus ini,aku pikir dia pasti lelaki tua dengan perut yang buncit dan sombong.
Aku melihat kedepan dan memfokuskan penglihatanku untuk melihat seperti apa rupanya,tapi apa yang aku lihat di atas panggung sana hanya ada pria dengan tubuh tinggi badan yang berotot karena terlihat jelas dari baju yang dikenakan ,rahang yang tegas hidung yang mancung dan mata sebiru lautan terbungkus oleh wajah yang sangat tampan. "oh tuhan dia tampam sekali,apakah itu orang yang kita tunggu dari tadi fara,oh tuhan dia bgitu tanpa aku rela menunggu berjam jam ah tidak bahkan aku rela bertahun tahun menunggunya" teriakan refa memutuskan pengamatanku. "tadi kau marah karena hanya menunggu sepuluh menit dan sekarang kau berkata rela menunggu bertahun tahun hanya untuk melihat wajahnya,dasar wanita aneh''
"ayolah fara aku tidak tau kalau dia yang ditunggu, kalau aku tau aku tidak mungkin kesal'' aku hanya mendengus mendengar ucapannya, dia selalu akan bereaksi seperti itu kalau melihat lelaki tampan. " yahh terserah kau saja,aku sudah pernah bilang padamu ref kalau tampang itu tidak menjamin segalanya,apalagi tampang tampang seperti dia,tampang seperti itu sudah terlihat jelas bahwa dia hanya suka untuk mempermainkan wanita dan tidak suka memiliki komitmen,jadi sekali lagi aku peringatkan kau sebelum kau merasakan sakit hati dari lelaki tampan seperti itu".
"ketika seseorang sedang berbicara didepan tidak sepatutnya kalian asik sendiri" aku pun terdiam mendangar perkataan itu dan mendongakkan kepalaku kedepan oh tuhan ada apa ini,kenapa semua orang melihatku begitu apa ada yang salah,aku melihat seniorku yang rasanya akan menelanku hidup hidup. "kau mau mati yah fa,kenapa kau berbicara begitu dengan suara yang keras saat semua orang diam,kau ingin mengatar nyawamu" ketika aku memalingkan wajahku akupun bertemu pandang dengan mata sebiru laut dan tajam tidak hanya sampai disitu aku pun dikagetkan kembali dengan apa yang ada,dia adalah lelaki yang aku tabrak dan aku tendang waktu itu,oh tuhan habislah aku.
hay hay maaf bary upload lagi yah maklum jadwad kuliah padat ditambah lagi praktikum numpuk aduhhhh gitu memang anak kesehatan hhehehehhehheh ko jadi curhat sih,pokoknya jangan lupa baca cerita aku yah, yang banyak kekurangan dan jangan lupa ninggalin jejak....love youuuuuuuuuuuuu
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Mine
RomanceAku mohon lepaskan aku !. Aku berteriak didepan mukanya, Jagan harap kau milikku dan akan selalu menjadi milikku jadi jangan pernah berfikir untuk lari dari sisiku!! -Alexander leonard Dia gila ! Dia mengklaim diriku miliknya, dia pikir aku barang...