•23•

45 12 3
                                    

"banggakah kalian jika membangga bangga kan hasil orang tua? "

" apaan? " tanya risi heran

"pokoknya lo pulang bareng gue!" tegasnya

"lah. Lo kenapa si gen? " tanya erza

"oke kalo lo gamau gue lapor pak dev" ujarnya mengancam

"oke fiks " ujar risi sambil melotot

"nah bagus " gentral menepuk nepuk puncak kepala risi namun langsung di tepis kasar

"bangsat" ujar batin risi

Tanpa mereka sadari ada seseorang di antara mereka yang menatap risi dengan pandangan yang sulit di artikan

**

"ASSALAMUALAIKUM"

"dih. Kenapa tuh muka di tekuk " ujar irza yang melihat muka adiknya yang kusut

"diem deh " risi langsung bergegas pergi ke kamarnya

"dih napa tuh anak" gumam irza

..

Risi merebahkan dengan kasar tubuhnya di atas kasurnya

"sumpah nyebelin banget tu cowok tiang. Apaan sih ini kenapa gue jadi pemeran coba. Sama dia lagi. Ihhh. Sumpah ya pengen loncat dari sini nih rasanya" risi berbicara sendiri dengan kesal

Sebelumnya

Saat di kelasnya yang masi di ajar oleh bu tata (guru bahasa indonesia sekaligus wali kelas mereka) risi diam diam memikirkan bagaimana ia bisa terlepas dari cowok tiang itu

Tiba tiba ada ide terlintas di otaknya

Tett tett tett

Bell pertanda pulang itupun berseru di seluruh penjuru sekolah SMA Pancasila

Risi bergegas membereskan peralatan mulai dari buku dan alat tulis yang lain

Ia dengan memasukkan semua perlengkapannya secepat yang ia bisa.

" duluan" ujar risi bergegas dengan cepat tanpa menghiraukan tatapan heran temannya. Karna yang mereka tau risi pulbar sama gentral

Pintu kelas sedang ramai ramainya di hentak oleh siswa siswi kelas 11 ipa 1 untuk mereka berebut siapa yang bisa keluar kelas duluan. Sampai sampai banyak aksi dorong dorongan pun terjadi

Risi menyelinap ke dalam kerumunan tersebut dengan tujuan agar gentral tak melihatnya yang berusaha mencoba untuk kabur

Saat di luar kelas ia mencoba tetap bersembunyi di banyak nya kerumunan teman kelasnya. Banyak yang menatapnya heran

Namun satu tangan kekar menarik lengannya agar ia tak dapat kabur

"mau kemana hmm" risi melihat gentral yang tersenyum manis seolah di buat buat oleh lelaki tersebut

"e e ittu. Gue mau ke parkir. Iya ke parkiran kan. Gue kira lo udah nunggu di parkiran mangkanya gue cepet cepet. Iya ke parkir" ujarnya setengah gugup

"lo bukan mau kabur kan? " pertanyaan itu meluncur begitu saja

"guee?  Kab kabur?  gada kerjaan" ujarnya makin gugup

"bagus lah kalo gitu. " ujar gentral menepuk nepuk pelan kepala risi lalu menggandeng tangan risi menuju parkiran

"cowok tiang tai" maki risi dalam hatinya

StayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang