"jangan terlalu berlebihan, jika memang itu hanya masalah yang tak perlu di besar besarkan"
Tett tett tett
Bel pulang sekolah di bunyikan
Gentral berdiri dari kursinya
"mau kemana gen?" tanya vano
"kelas risi"
"ikut"
Saat mereka hampir keluar ada yang mencegah
"woy mau kemana lo pada? " tanya erza
"kelas 11 ipa 1"
"ngapain? "tanya glen
"ada lahh" ujar vano
"ikut" ujar erza dan vano
"alah. Ngikut ngikut bae" ujar vano
"dih sombong banget yang udah jadian. Putus bisa bisa gantung diri lo" ujar glen sarkas#kurangpedeslen
"anjir lah. Jadi ikut ga? "
"yaudah kuy"
Sedangkan risi mera randa dan nada menunggu teman sekelasnya yang berdesak desakan untuk pulang, karna mereka paling tidak suka saat berdesakan dengan lautan manusia
Saat kelas sudah sepi. Barulah mereka keluar kelas
Saat di depan kelas mereka mendapatkan gentral, vano, glen, dan erza dengan pandangan yang berbeda beda
"apa lo?!" ucapan sewot dan tatapan sengit terpancar dari mulut glen dan randa
"guee doainnn kalian jodoh" ujar nada greget
"AMINNN" mereka mengamini serempak tanpa suara glen dan randa tentunya
"TAI KUDA, AMIT AMIT"
*
mereka ber 8 tengah duduk melingkar di salah satu kafe yang ada di jakarta
"asikkk. Di traktir yey" ujar mera bahagia
"sering sering deh kalian tengkar. Dapet berkah tau gak" uhar erza semangat.
Randa dengan tatapan melasnya, glen dengan tatapan malasnya
Mereka semua meminta pertanggung jawaban randa dan glen. Karna ulah randa dan glen, mereka di hukum padahal jam sekolah sudah habis, namun tetap. Guru botak yang tak tau malunya itupun menghukum mereka karna ulah glen dan randa
Flasback on
"TAI KUDA, AMIT AMIT"
"ANJIR KOMPAK" mereka menertawakan randa dan glen yang memajang wajah piasnya
"lo sihhh" ujar randa mencubit pinggang glen lalu berlari agar tak dapat jitakan pedas dari glen
"BANGSAT RANDAAA" glen mengejar randa
Sedangkan mereka yang melihat randa dan glen seperti anjing dan kucing pun ngakak
"ANJING, NGAKAK BAMBANG" ujar mereka kompak
Bruk
"adoh" ringis randa
Randa dan glen menabrak seorang guru pria berumur setengah abad yang tengah memgang buku perpustakaan yang lumayan banyak itu
"Bukannya pulang masi pacaran di sini. Kalian juga ngapain masih di sini? Mau pacaran juga. Disini itu area sekolah. Apalagi kalian misuh misuh pake nama bapak lagi " ujar pak bambang dengan nada mara sedikit menaikkan kacamatanya lalu menjewer lagi telinga randa dan glen
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay
Teen Fictionclarisia niandra tatapan mata tajam dengan wajah datar adalah ciri khas seorang clarisia. bukan tiba tiba ataupun bawaan dari lahir dia menjadi orang yang dingin terhadap sekitar. melainkan sebuah tragedi, tragedi masalalu yang merampas seseorang s...