"saya tau saya tidak sempurna. Tapi setidaknya jangan membanding bandingkan kekurangan saya dengan kelebihan orang lain"
Bel yang sangat di nanti oleh seluruh warga sekolah setelah bel istirahat
Yap. Bel pulang
Risi melangkah keluar kelas setelah pamit duluan kepada sahabatnya yang masih asik berbicara menyelesaikan pembicaraan yang tadi sempat di tegur pak toto (guru seni)
Tuk
Tepukan di pundaknya saat ia berada di pintu membuatnya berhenti
"ris. Jalan woy"
"iya ris gue tau lo cakep tapi jangan halangin buat gue pulang dong. Nanti kalo gue gak pulang kapan gue bicaraain lamaran gue buat lo" ujar erfan
"saae lu bongol"
Gentral menarik lengan kiri risi agar menyingkir tak menghambat jalan
"apasi pegang pegang" ujar risi mengibas ngibaskan lengannya di lengan yang di pegang gentral
"Pd. Cepet yang lain pada ngumpul"
"lah kok lo tau yang lain pada ngumpul? Sedangkan lo kan ada di sini"ujar risi heran
"gue kan peramal tapi gue bukan dilan" ujarnya sambil menepuk dada yang di busungkan
"banyak gaya "
Risi pergi mendahului gentral yang masih saja menyumpah serapahinya karna gentral berniat menjeput risi tapi malah di tinggal olehnya
"baiklah kali ini kita akan nentuin pemeran pemeran ,siapa aja yag kebagian pemeran ibu harap dapat berkerja sama dengan baik"
Bu felly berdiri di depan di banyaknya murid teater yang sedang duduk bersila
Gentral dan risi yang merasa tidak enak pun duduk berdampingan karna mereka ber dua lah yang bukan murid eskul teater
Sebelum bu felly masuk
Tatapan mata seluruh siswi yang ada di dalam ruang teater seakan mengkuliti gentral
Mereka memusatkan pada gentral
Sedangkan tatapan siswa yang ada di ruang teater seakan membuat risi tak nyaman
Karna se biasa dia di tatap oleh banyak orang di luaran sana tapi ini critanya beda. Karna ia bukan anggota eskul teater namun di suruh ke sini
"eh kak gentral? "
"omg gue ga Nyangka gentral bakal kesini"
"bisa panas dingin nih gue"
"pasti tu gentral kesini karna mau nungguin gue yekan"
"pd gile lu. Dia mah pacar gue"
"anjir jan pada ngaku ngaku ya. Dia itu suami gue"
"eh dek risi makin cakep ae"
"pacar gue makin hari makin cakep
Tatapan mereka terhenti oleh masuknya bu felly"anjirlah. Jan pada ngaku ngaku. Gue yang tunangan aja biasa aja"
"tai lo anjir. Dia ibu dari anak an-"
"maaf tadi ibu masi ada keperluan"
Percakapan semuanya terhenti karna yang mereka nanti nanti sudah datang
" baiklah. Dengan kesepakatan kita semua. Kita akan menampilkan pentas yang berjudul aladin"
"kesepakan kita semua tai apa" batin risi gemas
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay
Teen Fictionclarisia niandra tatapan mata tajam dengan wajah datar adalah ciri khas seorang clarisia. bukan tiba tiba ataupun bawaan dari lahir dia menjadi orang yang dingin terhadap sekitar. melainkan sebuah tragedi, tragedi masalalu yang merampas seseorang s...