•27•

30 16 0
                                    

"tidak semua moment dapat terabadikan dengan sebuah gambar, tapi juga dapat di abadikan didalam hati tanpa orang lain mengetahuinya"

"Jaketnya pake" jaket yang tadinya di buat untuk menutupi paha risi kini di ambil oleh gentral laku menyampirkan di tubuh risi

"pantai? "

"iya kenapa, gasuka? " gentral melihat wajh risi yang tak ceria

"oh. Nga sih. B. Aja. Hehe" ujar risi kikuk

"yaudah yok kesana"

Gentral berjalan beriringan dengan risi agar lebih dekat dengan pasir pantai dan air

Gentral perlahan menggenggam jari telunjuk risi lalu menyebar menjadi menggenggam seluruh tangan risi

"eh? " ujar risi heran

Gentral yang menyadari jika risi tau apa yang di perbuatnya hanya pura pura bodoh tak tau menau dengan menatap ke arah depan

Mereka duduk di pasir pantai. Seakan mereka terlihat dekat dengan kehadiran sang senja

Pantai, senja,hujan,pelangi.

Ke empat hal itu adalah hal hal yang sangat sebagian besar cewe suka

"ris lo gapapa? "

"eh gapapa kok"

"lo suka kan? " ujar gentral sambil menatap lekat mata risi

"hm eh. Iya " risi mengucapkan itu dangan helaan nafas berat di kalimatnya

"bagus deh kalo lo suka. Gue rela rela ngeserc di google loh" ujar gentral

"Oh"

". Ya gimana lagi. Gue gatau si"
"eh noh liat noh. Gila senjanya indah"

"iya. Indah. Banget malah"

"gue suka senja" ujar gentral sambil memandang senja itu lamat lamat

"kenapa suka? "

"karna indah, menenagkan, banyak kenangan bagi kebanyakan orang" ujarnya tersenyum tanpa mengalihkan perhatian dari senja yang di tatap

"oh"

"lo? "

"gue? "

"iya"

"gue kenapa? "

"astaga. Lo suka? "

"suka apa sih"

"suka gue "ujar gentral dengan muka datarnya

" lah amit amit"

"gabole gitu loh. Biasanya orang yang di amit amitin biasanya jodoh " usil gentral

"sinting" gumam risi

"lo suka gak senja? Astaga"

"b. Aja"

"b. Aja gimana si?"  gentral mengusap wajah frustasi

"gue lebih suka langit, bintang, bulan dari pada lautan,pantai dan senja. Tapi gue juga suka danau"

"Pemilih"

"eh apa sih lo"risi memukul lengan gentral

"adoh sakit woy" gentral mengusap usap lengannya yang telah di pukul risi

"gue tau semuanya gak bakal abadi kecuali tuhan, setidaknya mreka slalu menemani tanpa mau pergi. Gue ga terlalu suka senja, Walaupun datang berkali kali, tapi di akhir hari dia pergi, meninggalkan malam yang pekat. Jika langit, dia setia,tetap ada walaupun awan hitam kadang menyelimutinya, tapi di balik itu, langit tetap setia berada di atas awan dan tak berubah, meskipun malam, dia tak pergi untuk menemani sang bintang"

StayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang