"aku kira kau akan memengang janjimu, nyatanya aku yang harus membuang seluruh janjimu padaku"
Cklek
"YUHUUU." randa dan glen berteriak histeris
"SELAMAT DATENG DI RUMAHHHH" erza membawa brownis coklat lumer kesukaan risi
"ris? Kenapa? " heran erza mendekati risi yang terlihat tengah mencari seseorang
"gentral gabisa di hubungi" ujar vano
"padahal aku berharap banget kamu disini" batin risi "gapapa, ris, lo harus terbiasa gini"lanjutnya
*
"kemana sih kemaren gada kabar? " tanya risi"nemenin selia chek up sayang"
"harus lo? "
"itukan tugas gue, sebelum ada lo di kehidupan gue pun itu uda tugas gue"
"kemaren gak bisa di hubungi kenapa? "
"hp gue di buat maen selia sampe low bat"
"oiya, besok gue ke toko buku, selia ngerengek kesana"
"harus kamu banget? "
"iya lah sayang"
"kebetulan gue mau nyari novel, boleh ikut ga? "
"Lo berangkatnya bareng erza gimana?, soalnya selia pingin naek motor"
"yaudah deh gajadi, kapan kapan aja"
"yaudah gue bujuk selia biar besok mau pake mobil"
"gausah sih gapapa laen kali aja gue kesananya"
"biar sekalian sayang"
"makin gaada waktu ya lo sekarang? " ujar risi yang menyenderkan kepalanya ke bahu gentral
"ya gimana lagi sayang?, lo tau kan, gue harus ngater selia ke rs biar dia cepet sembuh, dia lagi butuh suport soalnya" ujar gentral untuk menjelaskan agar risi tak salah paham
"emang kemana sih ayah ibunya? Sampe sampe keperluan kecil pun harus lo yang urus"
"risi. Kan udah gue bilang, selia selalu ada saat papa sama mommy dulu gabisa nemenin gue karna pekerjaannya, selia juga yang bikin gue bangkit, lo kenapa sih prosesif banget"
Risi mengangkat kepalanya, tak lagi menyenderkan di bahu gentral, ia menatap gentral
"Gue tau gue tau, apa lo ga mikirin gue disini juga butuh lo?, apa lo pikir cuman selia yang mau lo temenin inilah itulah apalah gitu? Apa lo pikir cuma selia yang butuh perhatian lo? Lalu jika semua soal selia di hidup lo, kenapa lo narik gue ke kehidupan lo? "
"cemburuan banget sih lo, gue kan udah bilang selia sahabat gue, selia lebih butuh gue, dia sakit ris, lo jangan egois dong, kan kita udah ngebahas ini dari awal" bentak gentral tanpa tau apa akibatnya
"boleh gak? Gue egois kali ini aja? Boleh gak? Gue bahagia kali ini aja?, boleh gak?gue perginya setelah bahagia aja?, boleh gak? Gue bahagia bentar aja, baru gue bisa pergi dengan tenang"
" apasih yang lo omongin? lo gaboleh bilang gitu, semua di keluarga keluarga bahkan sahabat sahabat lo peduli sama lo, apa masih kurang kebahagiaan lo selama ini? Apa lo bakal rebut kebahagiaan selia juga buat bikin lo puas dengan bahagia lo? " ujar gentral setengah membentak
"LO HANYA ORANG BARU DI HIDUP GUE!,LO GATAU APA APA TENTANG GUE! JADI JANGAN SOK SOK AN TAU GIMANA JALANNYA KEHIDUPAN GUE! " risi meninggalkan gentral dengan cairan yang jatuh dari matanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay
Teen Fictionclarisia niandra tatapan mata tajam dengan wajah datar adalah ciri khas seorang clarisia. bukan tiba tiba ataupun bawaan dari lahir dia menjadi orang yang dingin terhadap sekitar. melainkan sebuah tragedi, tragedi masalalu yang merampas seseorang s...