•44•

44 8 0
                                    

"bukan masalalu yang membuat seseorang berubah, tapi bagaimana dia menyikapi masalalunya yang membuatnya bertekat"

Arghhhh

"kamu gapapa? " dia selamat, cia selamat, dia tengah berada di pelukan seorang bocah laki laki yang baru saja menyelamatinya

"kamu siapa?  Kamu ngapain di depan panti ini?  Aku gapernah liat kamu?" cia tetap diam, dengan segala rasa shock yg menyerangnya

"kamu gausah takut" bocah tadi memeluk cia dengan erat

"mudraaaaa" teriakan itu membuat bocah tadi melepaskan pelukannya

"aku ke sana dulu ya, aku harap kamu besok pagi  udah ada disini, IYYA MOMMY"

"JANGAN MAEN HUJAN HUJANAN TERLALU JAUH" teriakan itu semakin kencang

"dadah cantik" bocah itu puergi meninggalkan cia yang masih saja menangis, pengelihatannya menggelap

*

"adek gapapa? " seorang wanita cantik yang ada di pengelihatannya

"tante siapa? " cia mencoba bangun dan menyadarinya, saat ini ia berada di sebuah kamar yang sangat luas

"aku dimana? "

"kamu di rumah tante sayang, kamu kenapa pingsan di pinggir jalan" seketika cia menangis dan memeluk wanita itu

"cia takut, cello pergi, ayah, cia takut sama ayah, ibu cia gatau kemana, cia takut, cia takut ayah, cia takut ayah mukul cia lagi, cia gamau pulang, cia takut darah, cello banyak darahnya, kata ayah cia yang bikin ibu mati, cia mau mati aja biar cia bisa bareng ibu, cia takut ayah tante, cia takut ayah" cia semakin histeris di pelukan wanita itu

"mama itu kenapa?" bocah laki laki satu taun lebih tua dari cia mendekatinya

"stutt" wanita yang di panggil mama menempelkan jari telunjuknya pada mulutnya

Bocah itu mendekat

Cia pingsan kembali

"baju mama ada darahnya" wanita tadi melihat kearah bajunya, lalu mengalihkan perhatian pada wajah cia

"dia mimisan, irza tolong ambilin telpon mama di depan tv ya?" perintah wanita tadi

"ini mama" wanita itu menempelkan telpon pada telinganya

"halo, dok bisa kesini? "

"baik, secepatnya"

"irza jagain adek ini dulu ya, mama mau mandi ganti baju, jangan sampe kenapa napa".

Flasback off

"lo pikir gampang ngeliat orang yang kita sayang di bunuh di depan kita?  Lo pikir gampang hidup setiap saat kita merasa bersalah, lo pikir dari dulu gue mau hidup? Lo pikir buat apa gue hidup kalo cuma buat orang orang menderita? Gue capek sel, sekarang gue udah, udah, gue udah capek, gue ga sanggup, lanjutin, kalo bisa gue yang bakal loncat dari sini" risi putus asa, setelah sekian lama, semuanya meluber sampai ke permukaan, hatinya benar benar retak

"lo gila! " bentak selia

Bruk

Selia memeluk risi

"maaf, maaf gue egois, maaf gue cuma mikirin perasaan gue, maaf gue cuma merasa gue yang paling di sakiti disini tanpa mau tau dimana posisi lo, maaf, maafin gue, gue bakal ngaku ke gentral, kalo gue cuma orang yang kebetulan pindah di rumah lama lo dulu, gue cuma orang baru, maafin gue" selia ter isak

StayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang