"bangkit, jangan menyerah. Hanya orang lemah yang selalu menyerah"
Sudah 1 setengah jam ia dan keluarganya menempuh perjalanan
Banyak kebun teh akhirnya terlihat juga
Mobil yang di tumpangi mereka akhirnya berhenti di sebuah villa modern dan elegant
Risi tetap tertidur tanpa terusik sedikitpun. Insomnya kambuh semalam ia membaca 1buku novel sampai tamat yang tebalnya 543 halaman
Sesudah yang lain turun. Gentral berniat mengambil risi dengan menggendongnya ala bridle style
Acha yang melihat abangnya menggendong seseorang yang semula berbincang dengan chiko pun mengakhiri percakapannya lalu berjalan menuju gentral
"stuttt. Bang. Itu bener kak risi" bisik acha agar risi tak bangun
"kayaknya tadi abang gak bawa kak risi deh" acha tetap mengikuyi langkah lebar abangnya sambil melayangkan pertanyaan pertanyaan dengan bisikan
"bang. Tadi acha gak liat deh beneran"
"brisik"
Satu kata itu mampu membungkam mulut bebek acha yang selalu mengoceh
"kak risi tidur sama acha aja bang" acha tetap membisikkan kata kata walaupun yang barusan di ucapkannya sedikit memberinya solusi tapi tetap aja ia merasa terganggu
"kamar sebelah mana? "
"ayo ikutin acha!" seperti memerintah bala tentara perang, acha maju di depan mendahuli gentral
Setelah merebahkan risi. Gentral berjalan mendekati acha
"gue nitip" ucapan singkat namun membuat acha sangat ke girangan
"ciehh. Kayak apa aja di titip titip segala" risi mencoba menggoda gentral yang hanya memasang wajah flat nya
Jam telah menunjukkan pukul setengah delapan. Yang berarti waktunya sarapan. Gentral menuju kamar yang di tempati acha dan risi untuk membangunkan risi. Sedangkan acha sudah berada duduk manis di meja makan sambil bercanda dengan chiko
"ris"
Gentral mengguncangkan bahu risi untuk bermaksud membangunkan risi
"risi"
Risi bergeliat merasa ada yang mengganggu tidurnya
"ni cewek ya. Kebo juga" gumam gentral
"woy. Bongun woy"
Risi menggeliat merasa terganggu tidunya
"mmmm. Apa sih gennn" ujarnya tanpa sadar
"lah ni anak. Bangun sarapan dulu"
"iya nanti gentralll" nyawanya masi belum terkumpul
Satu detik
Dua detik
Tig-
"HAH. GENTRAL?? "
Risi terlonjak kaget langsung memposisikan duduk sambil mengucek ngucek matanya agar yang di lihatnya ini memang beneran nyata atau karna efek tidurnya
"sttt. Diem deh. Ntar yang lain pada ngira gue ngapa ngapain lo lagi"
Risi masi tetap berdiam sambil berfikir mengapa ia ada di ruangan yang tak pernah di lihatnya? Apalagi bersama dengan gentral?
"Wey" general melambai lambaikan tangannya di depan wajah risi
Risi menepis tangan gentral
"diem deh gue masi ngumpulin nyawa, masa iya mimpi bangun dari tidur ada? "ujarnya polos
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay
Teen Fictionclarisia niandra tatapan mata tajam dengan wajah datar adalah ciri khas seorang clarisia. bukan tiba tiba ataupun bawaan dari lahir dia menjadi orang yang dingin terhadap sekitar. melainkan sebuah tragedi, tragedi masalalu yang merampas seseorang s...