24.

2.1K 84 3
                                    

Ketika aku berani mengatakan cinta.
Suka dukamu menjadi milikku juga.

💗💗💗

Alifia menatap lamat lamat dokter tampan yang masih berdiri di depan pintu. Alifia berjalan mendekati pria itu. Semua orang hanya bisa diam melihat aksi Alifia.
"Om ini, papa kandungnya fia, ya?"

Reza melihat Alifia dengan canggung. Ini pertama kalinya ia melihat putrinya secara dekat. Rambut lurus sangat mirip seperti Rika, kulit dan bentuk wajah seperti Alvin, walaupun Alifia bukan darah daging Alvin, namun ikatan mereka sangat kuat, tak heran jika semakin lama, Alifia mirip dengan Alvin. Gen dari Reza terlihat jelas pada mata Alifia.

Reza memegang bahu putrinya, menatap Alifia dengan mata yang berkaca kaca.
"Iya fia, om ini papa kandung fia."

"Papaaa.." Alifia memeluk Reza membuat suasana yang ada di ruangan itu menjadi sendu.

Alvin berkali kali menghela nafasnya, rahasia yang sudah dia lupakan selama tiga tahun ini akhirnya di ketahui semua orang. Pertemuan tak terduga, bagai sudah di rencanakan. Reza yang menetap di Surabaya sejak dirinya yang berpisah dari Rika kini di pertemukan kembali dengan putrinya. Reza memang salah, tapi Alifia tetap lah putri kandungnya. Alvin sudah manyiapkan hatinya dengan apa yang akan terjadi setelah ini.

Zahra menangis, kebiasaannya yang gampang terbawa dengan suasana, kebiasaan Zahra yang selalu memikirkan banyak kemungkinan dalam setiap kejadian, dan dirinya selalu menangis jika memikirkan kemungkinan terburuk yang akan terjadi setelah ini. Yaitu, kehilangan Alifia.

Setelah berpelukan dengan putri cantiknya, Reza menggendong Alifia dan membawanya mendekati Alvin. "Alvin, apa aku boleh membawa Alifia?" Reza berkata spontan, dia bukan tipe orang yang suka bertele tele. Dia akan katakan apa yang ada di dalam pikirannya.

"Enggak! Enak aja kamu" ucap Rara menahan amarah. "Kami yang sudah mengurus Alifia selama ini, tapi kamu yang baru datang tiba tiba mau ngambil dia?"

"Ra.." Alvin menegur Rara "jangan bicara seperti itu, Reza gak salah kalau dia ingin membawa putrinya"

"Tapi Alifia juga cucu mama, Vin" Runaya menjawab pernyataan Alvin "anak mama yang sudah melahirkan dia, kamu yang membiayai dia, dan sekarang ada Zahra yang melengkapi kalian semua, cucu saya sudah tidak butuh kamu lagi, Reza!"

Reza hanya bisa menunduk dengan Alifia yang ada di gendongannya.

"Oma, jangan bicara seperti itu sama papa." Alifia berkata dengan polos, kasihan melihat Reza yang mendapat bentakan dari Runaya

Alvin spontan menatap Alifia, entah kenapa hatinya terasa tertusuk mendengar Alifia membela Reza. Apakah kini Reza menggantikan posisinya sebagai ayah Alifia? Sudah dipastikan bahwa dirinya tidak memiliki hubungan darah dengan fia.

"Papa, fia tau, papa sayang sama fia, fia juga sayang kok sama papa. Tapi, fia gak mau pisah sama ayah. Terus, papa kan dokter, pasti papa sibuk dan gak bisa jaga Alifia, tapi kalau sama ayah, ada mama Zahra, ada Oma, Tante Rara, ada Oma ira, ada opa Refan, semuanya sayang sama Alifia."

Semuanya terkejut mendengar penjelasan dari anak perempuan yang berusia tiga tahun itu. Semuanya tersenyum bangga ke arah Alifia, kecuali Reza yang memasang raut wajah kecewa. Namun hal itu tak lama, Reza mencoba tersenyum dan mengerti dengan penjelasan anaknya.

Imam Impian {Next Part}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang