EXTRA PART - 1

1.9K 81 7
                                    


💗💗💗

Minyak goreng yang meletup letup di atas wajan menjadi satu satunya suara yang terdengar. Asap yang mengepul menghadirkan aroma sedap dari sesuatu yang terdapat di dalamnya. Ikan goreng dengan beberapa rempah rahasia sedang di-matang-kan di atas penggorengan itu, niatnya akan disajikan sebagai sarapan keluarga pagi ini.

"SAYAAAANGGG!!"

Zahra memegangi telinganya yang mengaung keras karena teriakan nyaring yang sengaja dimanja-manja kan. Zahra tetap diam tak menjawab panggilan itu, sengaja. Dia sedang ingin melihat wajah kesal Alvin.

"Sayaaang... kok saya dicuekin sih.."

Tubuh kekar Alvin yang lunglai sudah berada dibelakang Zahra. Wanita itu bahkan tak menoleh barang sebentar, seakan akan tak mendengar rengekan Alvin.

"Zahraaa..." panggil Alvin lagi, matanya sudah menatapi wajah Zahra yang tengah serius mengiris cabai merah dan rawit yang akan ia pakai membuat sayur gulai.

"Sayaang..." Alvin menghentakkan kakinya pelan, wajahnya memelas. Sedangkan Zahra malah mengalihkan pandangannya pada wajan berisi ikan goreng, membalikkan ikan yang sudah berubah warna sedikit kecokelatan tersebut.

Alvin semakin kesal dengan reaksi Zahra, ia menggertakkan gigi sebelum akhirnya dengan kasar mematikan kompor lalu memeluk tubuh ramping Zahra dari belakang.

"Aaaa.. kak Alvin, lepasiin ih.."

"Gak mau, siapa suruh kamu nyuekin saya.." Alvin menumpu kepalanya di atas bahu kiri Zahra lalu memejamkan mata.

"Kak Alvin, Zahra mau masak.."
Tangan Zahra berusaha melepas pelukan Alvin, tapi pria itu sudah telanjur mengunci pergerakan Zahra.

Alvin tersenyum jahil, sekelibat ide muncul secara refleks dalam pikirannya. Dengan sigap, Alvin membalikkan tubuh Zahra menjadi berhadapan dengannya. Alvin menyenderkan Zahra pada tembok dan mendekatkan wajahnya pada Zahra. Hembusan nafas keduanya saling terdengar dan terasa.

"Ka--kk, gak cukup apa semalam? Ini masih pagi tau!" Zahra melotot kesal melihat tingkah Alvin, semenjak meminta cuti satu bulan, tepat sehari setelah gugurnya kandungan Zahra, Alvin semakin  menjadi jadi manjanya dan membuat Zahra kerepotan, kini ia harus mengurus dua bocah dalam satu rumah. Bahkan mengurus Alifia saja tidak serepot ini.

"Semalam ya? Saya belum puas..."

Zahra langsung takut saat Alvin mengatakan itu. Ia berdoa dalam hati, semoga saja Alvin tidak memintanya sekarang, pasti tambah repot.

"Belum puas natapin kamu dan manja manjaan sama kamu maksudnya..."

Mendengar itu, raut wajah Zahra sedikit berubah. Ini bukan pertama kali Alvin begini, tapi ketampanan pria ini selalu berhasil membuatnya deg-degan ketika mereka dekat.

Alvin mendekatkan bibirnya, namun tangan Zahra langsung menutup mulut Alvin dengan tangan.

"Sayang, besok suamimu ini udah mulai kerja. Kesibukan pasti buat saya gak punya waktu untuk manja manjaan sama kamu. Yakin mau ngelewatin morning kiss sama mantan duda ganteng kayak saya? Besok belum tentu bisa loh"

Imam Impian {Next Part}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang