27.

1.5K 71 6
                                    

Setajam apapun pisau yang kau tancapkan, sedalam apapun luka yang kau berikan.
Tak ada apa apanya dengan cinta dan ketulusan yang ku-punya.

💗💗💗

Zahra menutup matanya, saat itu juga dirasakannya tangan seseorang menumpu badannya yang hampir tersungkur di aspal. Dengan mata tertutup, Zahra menarik ujung bibirnya.

"Ini pasti kak Alvin.." ucap Zahra dalam hatinya.

"Zahra kamu gak papa?" Seseorang itu bertanya penuh khawatir, sambil melihat Zahra yang masih menutup mata dan herannya, gadis itu malah senyum senyum sendiri.

Zahra mengerjapkan matanya, perlahan membuka kedua bola matanya pelan untuk melihat siapa pria yang menumpu punggungnya saat ini.

"Iqbal? Astagfirullah" pria itu melepaskan tubuh zahra

Iqbal dan Zahra sama sama salah tingkah. "Maafin Iqbal zah, iqbal refleks, maaf.."

"Iya bal gapapa, harusnya kamu gak usah nangkap Zahra tadi, biar aja Zahra tersungkur di aspal." Nada Zahra terdengar sinis.

"Hmm, kamu ngapain disini hujan hujanan?"

"Engga papa.."

"Kamu ada masalah ya sama Alvin?"

"Eng-- bukan urusan kamu, bal. Udah kamu pulang aja"

"Kamu mending ikut aku sekarang, kita neduh, kamu bisa sakit, zah."

Zahra menggeleng cepat "aku disini aja bal, ada urusan yang masih harus aku selesaikan sama kak Alvin, kamu pulang aja sanaa!" Paksa Zahra

"Zahra, kamu bisa sakit, kamu dengerin aku, ayo masuk mobil"

"Gak ma-u bal!!" Zahra mulai menahan kedinginan

"Zahra, tolong kamu ngertiin, kalau kamu sakit, Alvin, Alifia, dan orang tua kamu pasti khawatir dan malah mempersulit suasana, kamu juga gak akan bisa menyelesaikan urusan kamu. Kita pulang dulu, kamu ikut sama aku, besok kamu kesini lagi."

Zahra tertunduk lesu, dan akhirnya mengangguk menyetujui permintaan Iqbal. "Iya deh"

"Yaudah ayo masuk mobil"

"Tapi motor aku gimana?" Zahra menunjuk motornya sambil menatap Iqbal dengan sedikit keryitan.

"Hmm, gimana ya? Aku pinggirin dulu, nanti aku titip sama satpam komplek biar di jagain. Besok pagi kamu ambil aja kesini"

Zahra menggangguk pelan.

Iqbal tersenyum dan dengan sigap berlari membukakan pintu mobil yang berada disamping kursi kemudi untuk Zahra.

"Aku duduk di belakang aja, bal" dengan wajah datar, Zahra dengan santainya membuka pintu belakang dan masuk kedalamnya.

Iqbal salah tingkah dan menutup pintu mobil kembali. Dengan cepat Iqbal meminggirkan motor milik Zahra di bawah pohon besar yang ada di depan rumah Alvin, Iqbal rela menembus hujan dan mengalami basah kuyup seperti yang Zahra rasakan. Setelah itu Iqbal pun masuk kedalam mobil menyusul Zahra.

Imam Impian {Next Part}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang