31.

1.5K 71 5
                                        

Jauh darimu, sungguh akan membuatku sesak.
Tapi aku menyakini, cinta takkan berubah hanya karena jarak.

💗💗💗

Zahra terlihat ketakutan karena pelototan Alvin kepadanya.

"I.. iya kak, dua pekan.."

Alvin menghela nafas panjang. "Ya sudah, kapan berangkatnya? Biar kakak bantuin siap siap.." Alvin berujar sangat tenang, matanya yang melotot sudah sirna seketika, hanya kerutan kening yang menandakan sedikit kekecewaan.

"Kak Alvin gak marah?"

"Marah?" Alvin menyipitkan matanya, untuk apa dia marah?
"Kenapa?"

"Tadi kak Alvin melotot sambil teriak gitu, kayak marah.."

Alvin membuang nafas gusar "kakak gak marah sama sekali sayang.. Kakak cuma terkejut dan merasa gak sanggup membayangkan dua pekan tanpa kamu, pasti akan rindu.."

Zahra tersenyum penuh keteduhan "iya sayang, Zahra juga pasti rindu sama kalian berdua, tapi mau gimana lagi, ini demi cita cita Zahra, disana insyaAllah Zahra akan dapatkan banyak pengalaman, biar bisa buat kak Alvin dan Alifia bangga setelah ini.."

"Iya sayangku, You always amaze me. kamu wanita hebat, dan kakak tidak akan menghalangi impian kamu cintaaah.."

***

Alvin dan Zahra sampai ke rumah mereka bersama Alifia, setelah diskusi panjang tentang pembangunan restaurant Zahra. Intinya mereka membicarakan bahwa paling lama tiga bulan lagi bangunan indah yang sudah terkonsep rapi itu akan selesai, setelah itu zahrapun sudah bisa memasak banyak makanan lezat untuk dinikmati oleh lidah pengunjung.

Putri's calling.

"Halo, Assalamua'laikum put ada apa?"

"..."

"Iya aku baru sampai di rumah, tadi habis ada urusan sebentar sama kak Alvin."

"..."

"Ada info apa put?"

"..."

"Apa? Subhanallah.. kenapa mendadak ya put?"

"..."

"Iya putri, kalau gitu, nanti aku hubungi kamu lagi, terima kasih atas informasinya.. Assalamua'laikum.."

Zahra mematikan ponselnya dengan raut wajah khawatir, info yang diberikan putri entah kenapa membuat jantungnya berdebar.

"Kenapa sayang? Putri bilang apa?" Tanya Alvin setelah Zahra menyimpan kembali ponselnya.

"Kaak, putri bilang, keberangkatan kami dipercepat jadi besok.."

"Haa? Astagfirullah, kenapa mendadak?"

"Putri juga gak tau kak, Zahra juga gak senang dengarnya.. Zahra gak siap harus jauh dari kak Alvin.."

Alvin semakin heran, tak menyangka bahwa Zahra akan sangat khawatir seperti ini, Zahra hanya akan pergi dua pekan lamanya, mereka masih bisa berkomunikasi dengan lancar, bukan?.
"Kamu kenapa khawatir seperti ini sayang? Kakak bisa menjaga diri, kakak sudah baik baik saja, Alifia juga bisa kakak urus dengan baik, ada mama, Rara, Arya, bunda sama Abi kamu juga ada, kamu yang harusnya lebih menjaga diri sayang."

Imam Impian {Next Part}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang