I Love You (Because Your Baby) FINISHED

16. Delayed Plan

Happy Reading😘
Seperti biasa, typo bergentayangan👻👻

Kevin meremas ponsel ditangannya dengan erat, nafasnya terdengar berat karena menahan amarah yang sebentar lagi akan memuncak.

"Si brengsek itu benar-benar menghabiskan kesabaranku." Geram Kevin.

Drrtttt,,, ddrrttt,,ddrrttt....

Suara ponselnya mengalihkan perhatian Kevin dari rasa kesalnya, Kevin melihat layar ponselnya dan dengan segera menjawabnya.

"Halo, kebetulan sekali kau menelfonku. Aku butuh bantuanmu." Ujar Kevin tanpa bertele-tele.

"Eii, aku bahkan belum mengatakan tujuanku menelfonmu kau sudah langsung merundungku, tckkk" Decak Michael dengan sebal.

"Yasudah, kau perlu apa?" Tanya Michael pada akhirnya.

"Bisa kau mencari si brengsek yang menghancurkan perusahaanku itu? rasanya aku ingin menghajarnya dengan tanganku sendiri." Ujar Kevin.

"Hah? aku baru tau soal perusahaanmu, memangnya ada apa?"

"Si brengsek itu menjual data-data perusahaanku dan perusahaanku sudah diambang kebangkrutan. Aisss, rasanya tidak puas jika hanya memaki si sialan itu." Cerca Kevin dengan kesal.

"Memangnya perusahaanmu yang mana, setahuku tidak ada perusahaanmu yang mengalami masalah. Lagipula siapa si brengsek yang kau maksud?" Tanya Michael.

"Aku juga baru mengetahuinya beberapa menit yang lalu, hampir semua investor di perusahaanku menarik investasinya karena produk rancangan kami sudah di dahului perusahaan asing. Aku tidak bisa membiarkannya begitu saja, itu adalah perusahaan yang kubangun dengan usahaku sendiri dan si brengsek itu dengan seenak jidatnya menjualnya."

"Heii, santai dulu bung, jangan emosi. Aku tanya perusahaanmu yang mana dan si brengsek itu siapa? dan daritadi, kau hanya memaki tidak jelas dan menjelaskan sesuatu yang tidak kupahami." Keluh Michael.

"Haahh, kau memang selalu manambah kekesalanku. Aku seperti tidak berguna berbicara padamu." Desah Kevin.

"Kau yakin aku tidak berguna? Baiklah, kututup telfonnya. Jangan mengh-,,"

"Hei, baiklah-baiklah, aku hanya bercanda. Kau sangat sensitif sekali." Potong Kevin dengan cepat sebelum Michael ngambek dan memutuskan sambungannya.

"Pokoknya sekarang aku sangat membutuhkan keahlianmu itu untuk mencari keberadaan si bregsek itu." Bujuk Kevin.

"Kau yang brengsek!" Maki Michael membuat Kevin diam.

"Daritadi kau hanya bilang si brengsek, aku muak mendengarmu mengoceh tidak jelas. Katakan padaku siapa dia agar aku bisa mencarinya dengan cepat." Keluh Michael

"Yah, baiklah."

"Dia Rizky, dia salah satu orang kepercayaan diperusahaanku yang berada di Jepang. Tapi aku tidak tahu kenapa dia menjual semua data-data perusahaanku pada lawan. Perusahaanku sudah hampir jatuh kejurang sekarang, mungkin besok atau lusa aku akan ke Jepang untuk mengurusnya." Jelas kevin.

"Baiklah, aku akan membantumu menemukannya. Kirimkan data-data pribadinya padaku dengan cepat." Ujar Michael.

"Oh yah, berapa lama kau akan pergi ke Jepang?" Tanya Michael.

"Entahlah, mungkin akan sangat lama." Balas Kevin.

"Kau tidak tahu berapa lama? Hei, apa kau bercanda padaku? pernikahanmu telah di rencanakan, dan kau tidak tahu berapa lama akan pergi? dasar kau ini." Celetuk Micahhael.