29. Confused

8.1K 395 31
                                    

Hai guys, I'm back. Is anyone still waiting for the continuation of this story?
Sorry for not updating the continuation the part of this story last week. Because I had a final exam last semester, so I didn't write the slightest story, and I gave all my focus to my exam, so sorry again🙏🙏
_______________OOO______________

Happy Reading, guys😘😘
Hati-hati, typo bergentayangan👻👻

Kevin mengendarai mobilnya dengan kecepatan rata-rata, suasana jalanan mulai sepi mengingat malam yang sudah larut dan dashboard mobilnya sudah menunjukkan pukul 00.15.
Kevin sesekali menguap menahan kantuk, dan menyeruput kopi yang dibelinya dari sebuah Coffee shop saat diperjalanan.

Ddrrttt,,, ddrrttt,,, ddrrttt,,, drrttt....

Suara deringan ponselnya sendiri mengalihkan perhatian Kevin. Saat membaca nama sipemanggil, Kevin bergegas merogoh sakunya dan mengambil  handsfree dari dalam sakunya.

"Halo." jawab Kevin seadanya.

"Kau dimana? apa kau sudah dirumahmu?" tanya seseorang diseberang.

"Belum, aku masih dijalan. Memangnya kenapa?" tanya balik Kevin.

"Aku hanya rindu adikku. Aku ingin melihatnya sebentar."

"Memangnya kau ingin melihat dia dengan cara apa? Jika kau ingin datang kerumahku, jelas-jelas aku akan mengusirmu. Aku tidak ingin adikmu lari dari rumahku karna melihatmu." jelas Kevin.

"Bukan, bodoh. Maksudku kau bisa menunjukkannya padaku lewat video call. Lagipula kau terlalu kejam jika kau mengusirku." balas orang diseberang yang tak lain adalah Aldo, abang Keysha.

"Hmm, baiklah. Nanti aku akan menelfonmu lagi saat aku tiba dirumah." jawab Kevin.

"Baiklah." Kevin langsung mematikan ponselnya saat sudah mendengar jawaban lawan bicaranya dan memfokuskan dirinya untuk menyetir.

Beberapa menit berlalu, Kevin telah sampai dirumahnya dan memarkirkan mobilnya kedalam bagasi. Saat memasuki rumah, Kevin langsung mengambil langkah menaiki tangga dan berjalan tepat menuju kearah kamar Keysha. Dengan sedikit kesopanannya, Kevin mengetuk pintu kamar Keysha dengan pelan dan kemudian langsung membukanya.

Kevin berjalan semakin masuk kedalam kamar dan mendapati dua presensi yang sedang tertidur pulas sambil berpelukan. Lebih tepatnya, Keysha memeluk Gael yang sedang menyusu padanya.

Kevin meneguk salivanya dengan kuat saat memandangi Keysha yang sedang terlelap, entah kenapa pikiran maksiat selalu terlintas diotak Kevin jika melihat Keysha. Bahkan melihat Keysha dengan balutan breastfeeding dress saja mampu membuat Kevin berotak kotor seperti sekarang ini. Apalagi posisi Keysha tidur sangat sensual dengan kedua kaki jenjangnya yang terlipat bersilang dan gaun tidurnya yang tersingkap menampakkan paha putih mulusnya. Dan jangan lupakan payudara Keysha yang terpampang nyata dimata Kevin karena Gael sedang menyesapnya dan itu semakin menggoda Kevin.

Kevin menutup matanya dengan erat menggelengkan kepalanya, mengenyahkan pikiran kotor diotaknya.

Kevin merogoh sakunya dan mengambil ponselnya, mendial nomor yang akan ditujunya.

Sembari menunggu telfonnya tersambung, Kevin sesekali menarik nafas dalam-dalam mencoba menenangkan detak jantungnya yang berpacu cepat.

"Kau sudah dirumah mu?"  tanyanya to the point.

"Iyah, aku sudah sampai. Tapi sepertinya kau tidak bisa video call dengan Keysha sekarang." ujar Kevin sambil menatap kearah Keysha.

"Kenapa? apa ada masalah?" tanya Aldo panik.

I Love You (Because Your Baby) FINISHEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang