3. Destiny

11.3K 476 6
                                    

Kanaya POV

      Sudah dua hari  sejak Keysha kehilangan bayinya, pandangannya kosong, matanya sembab dan wajahnya lesu. Aku turut prihatin padanya, karna jujur saja aku juga menantikan bayi itu. Melihat bagaimana Keysha merawatnya dengan penuh kasih sayang, aku bisa merasakan sakit yang Keysha rasa saat ini. Aku bahkan tidak kuat melihatnya berteriak histeris saat tau bayinya telah tiada.

Flashback On

Saat Keysha membuka matanya, hal pertama yang dilihatnya adalah sahabatnya yang tersenyum padanya.

"Kau sudah sadar?" Tanya Kanaya.
"Apa yang kau rasakan? kau butuh sesuatu? minum?" Tanya Kanaya lagi dengan bertubi-tubi.

Keysha hanya tersenyum dan kemudian menggeleng lemah.

"Dimana bayiku?"

Deg....

Seketika senyuman di wajah Kanaya berubah menjadi tegang, gurat gelisa tampak jelas di wajah cantiknya.

"Kenapa kamu diam Kay, bayiku dimana? aku ingin bertemu dia." Ujar Keysha lembut.

"Nanti yah Key, kau kan belum bisa bergerak dengan leluasa, jadi kau harus tahan sedikit, okay." Jawab Kanaya berdalih.

"Tidak Kay, aku mau bertemu bayiku sekarang, aku ingin melihat dia saat ini juga." Balas Keysha ngotot.

Kanaya tampak bingung, apa yang akan dia lakukan sekarang.

"Baiklah, aku akan bertanya pada dokter. Kau tunggu disini sebentar." Kanaya keluar dengan keresahan yang mendominasi di wajahnya.

@Ruang Dokter

"Aku tidak tahu harus memberitahu Keysha mulai darimana, aku takut terjadi sesuatu padanya." Ucap Kanaya pada doktet dihadapannya.

"Tapi, cepat atau lambat dia akan segera tau itu. Bagaimanapun aku tau dan mengerti perasaannya saat dia tau bahwa bayinya meninggal, itu pasti sangat berat." Balas dokter itu.

"Bayi siapa yang meninggal?" Tanya seseorang menginterupsi percakapan mereka.

"Keysha?" Pekik Kanaya kaget.

"Apa yang kau lakukan disini? aku tadi menyuruhmu menunggu kan?" Sambungnya.

"Bayi siapa yang meninggal Kay, jawab aku!!" Tanya Keysha tanoa menjawab pertanyaan Kanaya.

"Ahh... hmm.. i-itu ..itu." Kanaya tidak bisa menutupinya lagi, dia sudah kehabisan alasan.

"Keysha,," Ucap Kanaya dengan raut berubah sedih dan Keysha tidak bodoh, dia tau arti ekspresi itu.

Perlahan Keysha mundur, airmatanya telah menggenang di pelupuk matanya.

"Tidak, itu tidak mungkin." Ucapnya sambil menggelengkan kepalanya.

"Bayiku tidak mungkin meninggal hikssss... kau... kau berbohong padaku kan Kay hiksss hikksss." Keysha histeris bahakan sampai terduduk dilantai.

"Tidak, aku ingin bertemu bayiku sekarang juga, bawa aku pada bayiku, Aku mohon." Ucap Keysha bakan sudah berlutut di hadapan Kanaya.

Kanaya tak bisa menahan airmatanya lagi, dan dia tidak tau harus bilang apalagi.

Flashback Off

Keysha benar-benar mengurung dirinya di kamar pasien, dia bahkan tidak menyentuh makanannya sejak semalam setelah dia mengetahui bahwa bayinya meninggal. Dia hanya membaringkan tubuhnya di kasur dengan tatapan kosong lurus ke langit-langit kamar

I Love You (Because Your Baby) FINISHEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang