51. Fiance

5.2K 343 24
                                    

Nah loh, siapa yang nungguin? absen dulu🙋🙋

Happy Reading, guys😘😘
Hati-hati, typo bergentayangan👻👻

Keysha bergerak gelisa diatas kasur nya sembari memutar badan nya ke kanan dan ke kiri. Empat jam setelah kepergian Kevin kelopak mata nya sama sekali tak mau tertutup dan betah untuk menatap langit-langit saja. Kepikiran? Jelas sekali, karna saat pria itu menerima panggilan telepon raut wajahnya sangat menyeramkan seakan sebuah masalah baru saja terjadi.

Keysha menerawang jauh ke depan, manik nya menatap setiap sudut atap rumah sakit demi menghilangkan ke jenuhan dalam dirinya. Kaki nya ia hentak-hentakkan di dalam selimut dan tangan nya bergerak ke atas dan mulai menggambar pola abstrak hingga membuat bibir nya tersenyum entah karena apa.

Mendengar bunyi berdecit dari arah pintu sontak membuat Keysha langsung menoleh dan mendapati pintu terdorong dari luar, dengan gerakan secepat mungkin dia memiringkan tubuh nya membelakangi pintu dan menarik selimutnya hingga menutupi bahu nya. Keysha penasaran siapa yang masuk ke dalam kamar nya di jam seperti ini hingga saat ranjang nya bergerak mata nya membola.

Keysha dapat merasakan seseorang menaiki ranjang nya dan menyibak selimutnya untuk beberapa saat sebelum selimut itu di rapikan lagi, 'Kevin,'  batin Keysha saat menghirup aroma mint dan citrus menguar di sekitarnya dan memaksa Keysha menutup matanya seolah dia sudah tidur.

Kevin PoV

Aku melangkahkan kaki menuju ruangan Keysha. Sepi, sunyi, dan hening. Hanya ada beberapa perawat dan security yang berjalan di lobi rumah sakit dengan kesibukan masing-masing. Aku menatap sejenak jam di pergelangan tanganku, pukul 03.45 dini hari. Pantas sepi, jam segini seharusnya orang masih tidur, namun aku malah berkeluyuran seperti tidak punya rumah.

Ting!

Denting lift yang terbuka membuatku langsung masuk ke dalam dan menekan angka tujuh dan kemudian aku bersandar pada dinding lift dan mengistirahatkan tubuh ku yang rasanya sangat lelah. Sebelah tangan ku masuk ke dalam kantong celana bahan ku dan meremas sesutu di dalam sana, sebuah kotak yang sudah beberapa hari ini selalu ku bawa kemana-mana. Seakan teringat sesuatu aku menarik bagian depan jas ku dan menghirup aromaku sendiri, bau pewangi pakaian dan keringat bercampur jadi satu menciptakan aroma yang menurut ku tidak enak, "Sialan, aku belum mandi seharian." maki ku.

Ting!

Lift terbuka dan aku bergegas menuju ruangan Keysha, berhenti sejenak dan memandang ke dalam melalui kaca kecil di pintu. Wanita itu belum tidur, sibuk bergeser ke sana-sini dan menghentak-hentakkan kakinya serta mengulurkan tangannya ke atas entah melakukan apa.

Dengan perlahan aku menekan knop pintu dan mendorong nya dengan pelan namun tetap saja menimbulkan decitan kecil hingga membuat wanita itu langsung berbalik membelakangi ku dan menutupi tubuhnya dengan selimut. Aku terkekeh pelan kemudian melepas jas dan sepatu ku dan menaiki kasur sempit itu dengan hati-hati. Ku sibak selimut Keysha dan aku masuk ke dalam kemudian merapikannya lagi. Tangan kiri ku bergerak masuk ke bawah tengkuk Keysha dan menjadikannya sebagai bantalan dan tangan ku yang satu memeluk tubuh Keysha dengan erat. Tak ada pergerakan darinya hingga membuat ku semakin menenggelamkan kepala ku ke dalam rambut nya.

"Aku tau kau belum tidur," ujar ku dan ku rasakan tubuh Keysha menegang seketika dan membuat ku menahan senyum.

Keysha masih diam dan tak bergerak sama sekali, padahal aku ingin dia memutar tubuhnya dan melihat ku namun sepertinya dia sedang tidak dalam mood yang baik, entah lah.

"Kau tidak ingin memutar tubuh mu, hem?" Aku mengangkat kepala ku dan melirik kearah nya, namun dia dia semakin menenggelamkan wajahnya ke bantal.

"Kau yakin?" tanya ku sekali lagi dan tetap tak ada pergerakan.

I Love You (Because Your Baby) FINISHEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang