Seketika ia membulatkan matanya, kaget dengan mulut yang terbuka lebar karena tidak percaya akan apa yang ia lihat sekarang.
pria itu adalah KIM SEOKJIN!
"heh, kenapa wajahmu seperti itu?" tegur Seokjin membuat Nara langsung bersikap biasa biasa saja.
"siapa namamu?" tanya nya pada Nara
ah jika sudah seperti ini jantung Nara rasanya sedang melompat lompat.
"N-nara" ucap Nara gugup
"kenapa gugup? kau penggemar ku ya?" tanyanya lagi, lebih tepatnya menuduh, walaupun tuduhannya itu benar, Nara harus mengelak.
Nara berusaha santai meski jantungnya sudah tak karuan "aku stylish noona di Agensi mu"
Seokjin tampak terkejut dengan apa yang barusan Nara katakan. "kau tidak bercanda kan?" ucapnya
"Kau percaya sekarang?" ucap Nara sambil menunjukkan id card yang diberikan dari Big.ent tadi. Tidak perlu diperpanjang lagi, bukti ini sudah cukup kuat untuk membuat Seokjin percaya
Seokjin menatap Nara dari ujung kaki sampai ujung kepala dengan tatapan menilai, kemudian mengangguk samar, entah apa arti dari tatapan itu yang jelas Nara semakin merasa gugup.
"aku pergi sekarang" ucap Nara padanya kemudian beranjak dari sana
"tunggu!" Seokjin meraih pergelangan tangan Nara, dan saat itu juga kaki Nara tiba tiba melemas.
"ya Tuhan tolong aku, agar dapat bersikap biasa" batin Nara
"kau harus menemaniku menunggu manager menjemputku disini" ucap Seokjin tanpa melepaskan tangannya dari tangan Nara
"Ya Oppa! aku mau"batin Nara sudah meronta ingin mewujudkan hal itu tapi untung saja otak sehatnya bekerja dengan baik kali ini. "kenapa aku harus menemanimu?"
Seokjin melepaskan tangannya yang tadi meraih tangan Nara kemudian mengatakan "kan kau staff big.ent, disini aku seorang diri, bagaimana jika aku diserang para sasaeng seperti tadi"
"B-baiklah"
Seokjin meraih ponselnya mencari nomor seseorang disana, kemudian mengetik hingga mengeluarkan suara keyboard pada umumnya.
Sementara Nara kini masih berdiri didalam pondok kayu yang usang dengan segala kegugupan yang melanda, Bayangkan saja jika kalian berada disini bersama idola kalian, pasti kalian juga akan gugup, atau mungkin langsung meminta tanda tangan dan foto bersama, iya kan?
Nara juga memikirkan hal itu, tapi Nara tidak mungkin meminta tanda tangannya sementara tadi ia bilang bahwa dirinya bukan penggemar, bisa jadi Seokjin akan curiga.
dan yang lebih parahnya lagi, Nara takut Seokjin akan mengatakan ke Agensinya kalau ada seorang penggemar yang menjadi staff, jika itu terjadi habislah Nara, mereka akan memberhentikan gadis itu sebelum memulai pekerjaan ini.
Nara tidak ingin mengambil resiko
"hei" tegurnya
"hm?"
"apa kau haus?"
Nara menggeleng, meskipun ia haus, ia tidak mungkin mengatakannya
"Siapa nama lengkap mu?" tanyanya lagi, semakin membuat Nara bekerja dengan keras untuk bersikap biasa saja.
Nara menunjukkan id card itu lagi pada Seokjin, agar Seokjin membacanya sendiri.
"astaga kau ini dingin sekali! tinggal sebutkan apa susahnya?" ucap Seokjin protes
"AKU GUGUP! BUKAN DINGIN" teriak Batin Nara.
"ah maafkan aku" ucap Nara sambil memasang senyum kaku.
♡♡♡♡♡♡♡
Thanks udah baca, klik bintang diujung ea😗
♡♡♡♡♡♡♡
Thanks udah baca, klik bintang diujung ea😗
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sky ✔
Fanfiction-MATURE⚠️ (completed) Apakah penggemar yang menjadi staff diagensi idolanya itu termasuk kenekatan? Atau malah keberuntungan? Gadis bernama Shin Nara akan menjawabnya. Nara tak hanya menyukai idolanya sebagai fans, perasaannya lebih dari itu, ia san...