43. prospective mom and bro

1.4K 140 3
                                    

Nara Menggeser geser beranda sns pribadinya, berharap ada satu notifikasi khusus yang masuk, namun nyatanya sampai sore ini tak kunjung datang.

Nara merasa bosan, ia memilih untuk meletakkan ponselnya disembarang sisi dan memandang lurus kearah langit langit kamarnya.

Ada hal yang mengganjal dipikiran Nara saat ini, tentang suara gadis yang muncul memanggil kata "oppa" disambungan telponnya bersama Seokjin. Nara yakin itu suara Yerin, sudah lama mereka bersahabat tentu saja Nara hafal.

Apa yang dilakukan gadis itu disana?

Apa Seokjin masih berhubungan dengannya?

Apa Agensi tidak melarang mereka?

Segala pertanyaan seputar Han Hyerin mengelilingi isi otak Nara sekarang. Dan rasanya semakin mengkhawatirkan karena Seokjin tak menelponnya.

Nara sudah menggunakan fitur jam dunia di ponselnya untuk mengetahui jam berapa di US sekarang. Ia baru kepikiran menggunakannya setelah semalam mereka membicarakan soal perbedaan jam.

Jam 6 pagi waktu korea selatan, itu artinya di Amerika tepatnya di los angeles baru tengah malam, karena perbadaan waktu Seoul tujuh jam lebih cepat dari los angeles, sama halnya dengan hari, Nara disini sudah hari minggu, Seokjin disana masih hari sabtu karena masih menunggu angka 00:00 lewat satu menit.

konser bangtan pasti sudah selesai dan Nara mulai berpikir positif. "Besok hari kedua mereka konser disana, tentu saja malam ini mereka harus tidur dan istirahat"

".....Gwaenchanha Nara, pacarmu artis yang sibuk" ucap Nara sambil menepuk dadanya-menenangkan diri.

Gadis itu menoleh kearah jendela, matahari sudah sedikit muncul, seketika ia kebingungan kenapa ia harus bangun sepagi ini, padahal dia bukan orang kantoran yang harus bangun pagi untuk berangkat bekerja.

Sekelibat ide muncul diotaknya, ia segera bangkit dari kasurnya dan berjalan menuju kamar mandi, membasuh muka dan menggosok gigi, ia akan berolahraga saja, sekedar lari pagi disekitar komplek.

Nara mengganti pakaian, menggunakan celana olahraga dan kaos putih polos yang dibagian dada terdapat logo bangtan berukuran besar. Ia pikir bangtan juga tidak berada dikorea jadi tidak masalah memakai benda fangirlnya.

Tak lupa menyemprotkan parfum ketubuhnya, Nara pun dengan semangat berlari kecil dari kamar menuju luar rumah, tanpa mandi.

Baru sampai didepan komplek alih alih berlari seperti niat awalnya, Nara memilih untuk berjalan saja, lemah dasar.

Nara berjalan bahkan sampai didepan gedung Big.entertainment, jaraknya tidak terlalu jauh memang dari rumahnya tapi ini diluar rencana karena ia hanya berencana berlari disekitar konplek. Ia kemudian melanjutkan jalannya, kita sebut saja ini jalan jalan pagi menghirup udara segar, bukan olahraga karena Nara sama sekali tak berkeringat.

Nara singgah disebuah swalayan tepi jalan, sekedar untuk membeli sarapan karena perutnya sudah berbunyi. Ia duduk dikursi swalayan kecil itu-memang disediakan. Kebanyakan swalayan dikorea selalu menyediakan tempat duduk dan meja dibagian halamannya.

Ia membeli sebuah roti persegi panjang besar yang sebenarnya tidak akan mengejutkan jika dimakan berdua, Nara tidak gemuk, tapi makannya banyak. Bahkan untuk sekedar sarapan.

Belum lama ia menyantap rotinya, seorang wanitapun menyapanya setelah keluar dari swalayan itu.

"Shin Nara?"

Nara menoleh, betapa terkejutnya gadis itu sampai langsung berdiri saat melihat sosok yang menyapanya, Nara membungkukkan badannya sembilan puluh derajat tanda ia sangat menghormati orang itu. "Annyeong Haseyeo, Nara-ahjumma"

The Sky ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang